10 April 2021
Umum
Umum
MUSYAWARAH: Kepala Biro Kominfo Pesantren Zainul Hasan Genggong Nun Hassan Ahsan Malik, memimpin rapat evaluasi Biro Kominfo di Ruang Rapat Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kamis (9/4) malam. GENGGONG- Biro Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Pesantren Zainul Hasan Genggong, terus berusaha memberikan pelayanan maksimal. Terutama kepada wali santri dan santri. Salah satunya dengan menyediakan beragam informasi bermutu berkaitan dengan pesantren melalui beragam media. Kamis (9/4/2021) malam, biro yang diketuai oleh Nun Hassan Ahsan Malik ini menggelar rapat evaluasi. Hasilnya, diputuskan untuk merampingkan struktural Biro Kominfo serta memperkuat konten di semua media di bawah naungannya. Nun Alex –sapaan Nun Hassan Ahsan Malik,- mengatakan, sudah sekitar 9 tahun Biro Kominfo, berdiri dan senantiasa memberikan berbagai informasi terkait pesantren melalui berbagai media. Dengan terus mengikuti perkembangan zaman, semua saluran media digunakan. Termasuk website dan media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, Telegram, dan YouTube. “Berawal dari radio dalam menyampaikan informasi kepada wali santri, hingga akhirnya dengan berbagai media online maupun offline, Biro Kominfo dapat berupaya maksimal untuk merealisasikan tujuannya. Yakni, berkhidmat kepada pesantren dan wali santri dalam memberikan informasi berkaitan dengan pesantren,” jelasnya. Selain tujuan yang terus diupayakan agar berjalan maksimal, Biro Kominfo, juga memiliki misi dalam berkhidmat kepada pesantren dengan menjadikan media online sebagai sarana syi’ar pesantren dan agama. Karenanya, Biro Kominfo membentuk bidang-bidang baru agar semakin maksimal dalam mengelola setiap media yang digunakan. Di antaranya ada Genggong Nusantara (GN) dan Majalah Genggong (MG). Dua bidang ini memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) berbeda. GN sebagai lembaga yang aktivitasnya lebih fokus kepada media online dan sejenisnya, sedangkan MG sebagai sarana yang lebih fokus dalam dunia literasi. “Meski tupoksinya berbeda, keduanya tetap dalam satu poros orientasi yang sama. Yakni, berkhidmat dengan mensyi’arkan pesantren dan agama,” jelas putra pertama almarhum K.H. Moh. Hasan Saiful Islam tersebut. Dalam kesempatan ini, Nun Alex juga meminta struktur Biro Kominfo dirampingkan. Serta, mengevaluasi sejumlah pengurus yang selama ini kurang aktif dengan perannya di Biro Kominfo. “Pengurus yang selama ini kurang aktif perlu dievaluasi. Tanyakan masih bersedia berkhidmat di Kominfo atau tidak. Kalau sudah tidak bersedia, lebih baik digantikan dengan yang lain,” pesannya. Selain perampingan pengurus, Nun Alex juga berpesan untuk tidak lupa merekam setiap kegiatan yang selama ini disiarkan secara live streaming. Seperti pengajian Majlis Taklim Al Ahadi dan pengajian kitab yang dikaji oleh K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah. “Karena, ini akan menjadi dokumen yang suatu saat akan kita butuhkan,” ujarnya. Demi memaksimalkan perannya dalam memberikan informasi terkait pesantren kepada masyarakat, Nun Alex juga meminta ditambah reporter. Terutama di pondok pusat. Tujuannya, untuk meng-cover penulisan sejumlah kegiatan yang sewaktu-waktu digelar di pesantren. Setelah memberikan arahan, dilanjutkan dengan musyawarah dan diskusi untuk menampung aspirasi dan inovasi dari setiap anggota rapat. Dengan tujuan, Biro Kominfo bisa lebih progresif dan profesional dalam menjalankan tugasnya. (roy) Rate this post
10 April 2021
Umum
Umum
MUSYAWARAH: Kepala Biro Kominfo Pesantren Zainul Hasan Genggong Nun Hassan Ahsan Malik, memimpin rapat evaluasi Biro Kominfo di Ruang Rapat Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kamis (9/4) malam. GENGGONG- Biro Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Pesantren Zainul Hasan Genggong, terus berusaha memberikan pelayanan maksimal. Terutama kepada wali santri dan santri. Salah satunya dengan menyediakan beragam informasi bermutu berkaitan dengan pesantren melalui beragam media. Kamis (9/4/2021) malam, biro yang diketuai oleh Nun Hassan Ahsan Malik ini menggelar rapat evaluasi. Hasilnya, diputuskan untuk merampingkan struktural Biro Kominfo serta memperkuat konten di semua media di bawah naungannya. Nun Alex –sapaan Nun Hassan Ahsan Malik,- mengatakan, sudah sekitar 9 tahun Biro Kominfo, berdiri dan senantiasa memberikan berbagai informasi terkait pesantren melalui berbagai media. Dengan terus mengikuti perkembangan zaman, semua saluran media digunakan. Termasuk website dan media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, Telegram, dan YouTube. “Berawal dari radio dalam menyampaikan informasi kepada wali santri, hingga akhirnya dengan berbagai media online maupun offline, Biro Kominfo dapat berupaya maksimal untuk merealisasikan tujuannya. Yakni, berkhidmat kepada pesantren dan wali santri dalam memberikan informasi berkaitan dengan pesantren,” jelasnya. Selain tujuan yang terus diupayakan agar berjalan maksimal, Biro Kominfo, juga memiliki misi dalam berkhidmat kepada pesantren dengan menjadikan media online sebagai sarana syi’ar pesantren dan agama. Karenanya, Biro Kominfo membentuk bidang-bidang baru agar semakin maksimal dalam mengelola setiap media yang digunakan. Di antaranya ada Genggong Nusantara (GN) dan Majalah Genggong (MG). Dua bidang ini memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) berbeda. GN sebagai lembaga yang aktivitasnya lebih fokus kepada media online dan sejenisnya, sedangkan MG sebagai sarana yang lebih fokus dalam dunia literasi. “Meski tupoksinya berbeda, keduanya tetap dalam satu poros orientasi yang sama. Yakni, berkhidmat dengan mensyi’arkan pesantren dan agama,” jelas putra pertama almarhum K.H. Moh. Hasan Saiful Islam tersebut. Dalam kesempatan ini, Nun Alex juga meminta struktur Biro Kominfo dirampingkan. Serta, mengevaluasi sejumlah pengurus yang selama ini kurang aktif dengan perannya di Biro Kominfo. “Pengurus yang selama ini kurang aktif perlu dievaluasi. Tanyakan masih bersedia berkhidmat di Kominfo atau tidak. Kalau sudah tidak bersedia, lebih baik digantikan dengan yang lain,” pesannya. Selain perampingan pengurus, Nun Alex juga berpesan untuk tidak lupa merekam setiap kegiatan yang selama ini disiarkan secara live streaming. Seperti pengajian Majlis Taklim Al Ahadi dan pengajian kitab yang dikaji oleh K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah. “Karena, ini akan menjadi dokumen yang suatu saat akan kita butuhkan,” ujarnya. Demi memaksimalkan perannya dalam memberikan informasi terkait pesantren kepada masyarakat, Nun Alex juga meminta ditambah reporter. Terutama di pondok pusat. Tujuannya, untuk meng-cover penulisan sejumlah kegiatan yang sewaktu-waktu digelar di pesantren. Setelah memberikan arahan, dilanjutkan dengan musyawarah dan diskusi untuk menampung aspirasi dan inovasi dari setiap anggota rapat. Dengan tujuan, Biro Kominfo bisa lebih progresif dan profesional dalam menjalankan tugasnya. (roy) Rate this post
22 Maret 2021
Umum
Umum
GENGGONG- Membanggakan, tiga santri SMA Unggulan Haf-Sa Zainul Hasan BPPT Genggong sabet juara terbaik dalam lomba Bahasa Mandarin tingkat nasional ,pada Rabu (17/03/2021) yang diselenggarakan SMA Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo bekerja sama dengan Konfusius Institut Universitas Negeri Malang. Kabar ini diketahui setelah ustadzah Riska, pembina lomba mengikuti pengumuman juara via Zoom. Wanita yang biasa dipanggil Laoshi (guru : Mandarin) ini mengeshare hasil pengumuman lomba di grup WhatsApp sekolah. Tiga santri itu di antaranya, Diyana Paramita, juara terbaik baca puisi Mandarin. Andika Satya Aqsata, juara 1 lomba baca puisi Mandarin. dan Moch Rizal Pahlevi, juara terbaik pidato Mandarin. Diyana Paramita, merasa sangat bersyukur bisa mengharumkan nama sekolah di kancah nasional. “Sebenarnya susah karena antara teks dengan pelafalan sedikit berbeda dan jarang dipakai komunikasi sehari-hari. Namun, berkat bimbingan laoshi alhamdulillah bisa juara,” akunya. Ustadzah Riska saat dikonfirmasi mengatakan, pengumpulan video karya santri dari tanggal 25 Februari hingga 6 Maret 2021. “Saya sangat bersyukur atas prestasi ini. Mereka kerja keras penuh semangat.” Akunya. Sementara itu, Kepala Sekolah, ustadz M. Inzah, M.Pd.I mengaku bangga pada anak didiknya. Baginya, prestasi adalah bonus dari hasil kegigihan santri. “Ikhtiar penuh semangat, doa dan restu guru menjadi kunci kesuksesan santri dalam meraih prestasi,” tegasnya. (fid) Rate this post
22 Maret 2021
Umum
Umum
GENGGONG- Membanggakan, tiga santri SMA Unggulan Haf-Sa Zainul Hasan BPPT Genggong sabet juara terbaik dalam lomba Bahasa Mandarin tingkat nasional ,pada Rabu (17/03/2021) yang diselenggarakan SMA Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo bekerja sama dengan Konfusius Institut Universitas Negeri Malang. Kabar ini diketahui setelah ustadzah Riska, pembina lomba mengikuti pengumuman juara via Zoom. Wanita yang biasa dipanggil Laoshi (guru : Mandarin) ini mengeshare hasil pengumuman lomba di grup WhatsApp sekolah. Tiga santri itu di antaranya, Diyana Paramita, juara terbaik baca puisi Mandarin. Andika Satya Aqsata, juara 1 lomba baca puisi Mandarin. dan Moch Rizal Pahlevi, juara terbaik pidato Mandarin. Diyana Paramita, merasa sangat bersyukur bisa mengharumkan nama sekolah di kancah nasional. “Sebenarnya susah karena antara teks dengan pelafalan sedikit berbeda dan jarang dipakai komunikasi sehari-hari. Namun, berkat bimbingan laoshi alhamdulillah bisa juara,” akunya. Ustadzah Riska saat dikonfirmasi mengatakan, pengumpulan video karya santri dari tanggal 25 Februari hingga 6 Maret 2021. “Saya sangat bersyukur atas prestasi ini. Mereka kerja keras penuh semangat.” Akunya. Sementara itu, Kepala Sekolah, ustadz M. Inzah, M.Pd.I mengaku bangga pada anak didiknya. Baginya, prestasi adalah bonus dari hasil kegigihan santri. “Ikhtiar penuh semangat, doa dan restu guru menjadi kunci kesuksesan santri dalam meraih prestasi,” tegasnya. (fid) Rate this post
2 Maret 2021
Umum
GENGGONG- Yayasan Hafsawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong gelar pelatihan untuk pimpinan lembaga di bawah Yayasan Hafshawaty pada Selasa (02/02/2021) Pukul 10.00 WIB di Aula SMA Unggulan Haf-Sa Zainul Hasan BPPT Genggong. Kegiatan pelatihan yang bertajuk “Penguatan Kelembagaan dan Akademik dengan Berintegritas Serta Budaya Mutu Sekolah” diikuti pimpinan SMA Unggulan Haf-Sa, MA. Model Zainul Hasan dan SMK Zainul Hasan. Nara Sumber, Ustadz Dr. Abdul Aziz Wahab, M.Ag dalam pemaparannya, banyak menjelaskan tentang kiat-kiat peningkatan produktivitas lembaga pendidikan di era banyaknya saingan di dunia pendidikan. Sebagai Biro Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong, Ustadz Aziz, memberikan penguatan 6 aspek integritas akademik. Diantarnya; kejujuran, kepercayaan, keadilan, mengharhai, tanggung jawan dan rendah hati. Menurut beliau lembaga pendidikan dianggap bermutu jika dapat memenuhi layanan terbaiknya. “Mutu lembaga itu baik jika layanan unggul, memuaskan pelanggan, visi-misi tercapai dan hasil belajar unggul berkarakteristik,” tambahnya. Kepala Sekolah SMA Unggulan Haf-Sa, Ustadz M. Inzah, M.Pd.I sangat berterimakasih atas ilmu yang diberikan Biro Pendidikan. Baginya ilmu yang telah didapat harus segera diwujudkan. “Kita akan segera laksnaakan saran dan arahan bapak doktor untuk kemajuan sekolah ini,” akunya. (fid) Rate this post
12 Februari 2021
Umum
Genggong: Sebanyak 60 Santriwati (siswi) SMA Zainul Hasan 1 Genggong, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan, Manajemen Organisasi (LDKMO) dengan tema “ Membentuk Jiwa Pemimpin Bagi Generasi Millenial,”. Kamis, 11/02/2021. Kegiatan yang dilaksanakan di Lantai 3 Aula Putri SMA Zainul Hasan 1 Genggong diikuti segenap pengurus osis putri dan pewakilan kelas dengan pemateri Bapak Mohammad Hendra, M.Pd.I pembantu ketua III Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Zainul Hasan Genggong Kraksaan. Hadir dalam kesempatan tersebut Ning Kandiaz Kanzah Karomiah, S.Pd (pembina osis putri), Bapak Abdullah, S.Pd (Waka. Kurikulum), Bapak Zainal Abidin, S.Pd (Waka. Humas), Bapak Syifauddin, M.Pd Guru SMA Zainul Hasan 1 Genggong. Ning Kandias Kanzah Karomiah, S.Pd , menyampaikan terimakasih kepada pemateri yang telah meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu di SMA Zainul Hasan 1 Genggong khususnya kepada siswi yang tergabung dikepengurusan osis dan MPK. “ Saya harap kalian mengikuti pelatihan ini hingga selesai, dengarkan dan pahami dengan baik,” pinta putri Almarhum Gus Moh. Baiduri Faishal ( Gus Dudung). Selain itu, Ning Diaz sapaan akrabnya juga meminta kepada peserta pelatihan untuk bisa mengimplementasikan apa yang telah disampaikan oleh pemateri, karena osis itu merupakan mitra sekolah dalam menerapkan kedisiplinan. “ Materi ini sangat penting, utamanya dalam membentuk jiwa kepemimpinan, mimpin rapat, menyampaikan pendapat, melaksanakan program bahkan kelak kalian bisa menjadi pemimpin dimasyarakat,” ujar lulusan Universitas Islam Malang (Unisma) ini. Sementara itu, Mohammad Hendra menegaskan bahwa investasi pengembangan human capital adalah kunci untuk membangun organisasi, Sebaliknya human capital dalam organisasi tidak dikembangkan maka organisasipun tidak akan berkembang. “ Bangunlah Manusia dalam organisasi, karena manusia adalah aset terbesar organisasi,” terangnya Selain itu, pemateri menegaskan bahwa keseimbangan seorang pemimpin setidaknya dapat dilihat dari keseimbangan antara optimisme dan realita, antara perencanaan dan intuisi, antara hubungan dan tujuan organisasi. “ Pemimpin harus mampu menyeimbangkan antara optimisme dan realita, pemimpin harus optimis akan bisa mencapai visi dan tujuan yang telah ditetapkan, namun juga harus bisa melihat realita yang ada,” pungkasnya. (*). Rate this post
8 Februari 2021
Umum
Genggong – Madrasah Aliyah Zainul Hasan 1 Genggong kembali melaksanakan kegiatan pelatihan jurnalistik bagi para santri yang bergabung dikepengurusan Osis dan perwakilan kelas. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari, Sabtu-Minggu, 6-7/2/2021digelar di Aula Hasbana MA Zainul Hasan 1 Genggong yang diikuti oleh 50 santri putri. Pada kesempatan kali ini, Madrasah yang dipimpin oleh Nun Hassan Ahsan Malik mendatangkan narasumber dari Biro Kominfo Pesantren Zainul Hasan Genggong, Rudianto dan Mohammad Hendra. ketua Osis putri Calvina mengatakan pihaknya sangat berterima kasih atas kesediaan pemateri, sehingga dapat memberikan ilmu tentang jurnalistik kepada santri. “Semoga ilmu jurnalistik yang diberikan pemateri ini dapat dipahami dengan baik oleh para santri,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam pembukaan. Sementara itu, najwan Nada selaku pembina osis juga mengatakan, kegiatan bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang dunia jurnalistik kepada santri yang bergabung di osis. “Melalui pelatihan ini diharapkan bisa memberikan pencerahan kepada peserta tentang cara menulis berita yang baik dan benar,” katanya. Dalam pelatihan tersebut pemateri pertama Rudianto menyampaikan tentang pengertian berita, jenis beita, nilai-nilai berita, teknik membuat berita, 5 W-1 H dan praktek. Sedangkan pemateri kedua Mohammad Hendra menyampaikan tentang Ruang lingkup karya Tulis Ilmiah (KTI), jenis-jenis KTI, wawancara, jenis-jenis wawancara, teknik wawancara, desain E-Koran, Buletin dan majalah hingga penugasan. (*) Rate this post
31 Januari 2021
Umum
Genggong: Dalam rangka menyiapkan kader bangsa yang unggul, patriot dan kreatif. SMA Zainul Hasan 1 Genggong Yayasan Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong menggelar Diklat Kepemimpinan, Manajemen dan keorganisasian bagi siswanya. Sabtu, 30/01/2021. LDKMO (Latihan Dasar Kepemimpinan, Manajemen dan Keorganisasian) yang digelar di Aula Barozain SMAS ZAHA diikuti oleh 40 siswa terdiri dari segenap pengurus Osis dan MPK (Majelis Permusyawaratan Kelas) dengan pemateri Bapak Mohammad Hendra, M.Pd.I Pembantu Ketua III Kemahasiswaan STIH Zainul Hasan Genggong Kraksaan. Bapak Mohammad Hendra menyampaikan bahwa Ilmu kepemimpinan dan manajemen sangat penting untuk diketahui oleh segenap insan yang bergemelut diorganisasi, tanpa kedua ilmu itu, organisasi tersebut tidak tahu kemana arahnya. “ Ada 3 pokok penting dalam manajemen, pertama, adanya tujuan bersama dalam berorganisasi, kedua, tujuan yang dicapai dengan melibatkan kegiatan orang lain, ketiga, kegiatan orang lain itu perlu dibimbing dan diawasi,” terang pria yang saat ini menjadi wakil ketua PC GP Ansor Kota Kraksaan. Lanjut Hendra mengatakan, pendidikan kepemimpinan di kalangan pelajar bisa dimulai dari lingkungan sekolah atau pesantren. Dan ini kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa melalui OSIS dan MPK. “Pemuda dan pelajar sebagai generasi penerus bangsa harus dibekali ilmu pengetahuan dan keterampilan mumpuni dan memadai, terutama manajemen kepemimpinan atau keorganisasian. Hal ini penting supaya pemuda dan pelajar memiliki bekal dan mampu dalam mengelola potensi diri dan organisasi,”tegas wakil ketua Majelis Alumni PC IPNU Kota Kraksaan. Nun Lukman Qoyyiduddin Hasanul Bolqiah selaku pembina osis putra sangat bersyukur karena kegiatan yang direncanakan ini bisa terlaksana meskipun dimasa pandemi ini “ Alhamdulillah, kegiatan ini bisa terlaksana, saya minta semuanya wajib menggunakan masker dan cuci tangan serta mengikuti acara sampai selesai,” kata putra Nyai Hj. Diana Susilowati. Gus Bos sapaan akrabnya juga berharap, agar semua peserta bisa menjadi pribadi-pribadi yang tangguh, mandiri dan bertanggung jawab. “ Semoga kalian jadi orang sukses dan mendapatkan barokah kiai Hasan,” tuturnya yang didampingi oleh Ustad Abdullah, Ustad Zaenal Abidin, Ustad Syifauddin. (*) Rate this post
27 Januari 2021
Umum
Pondok Darut Tauhid (DT), Pesantren Zainul Hasan Genggong Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menggelar peringatan 100 hari wafat Almarhum KH. Moh. Hasan Saiful Islam (Nun Bing), Senin malam (25/1/2021), Pukul 18.30 WIB di halaman pondok setempat. Acara ini diisi dengan pembacaan Sholawat Nabi, Tahlil dan do’a bersama. Kakanda almarhum, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah memimpin pembacaan tahlil pada acara tersebut. Tampak para jammah khusyu’ mengikuti rangkaian acara ini. Nun Hassan Ahsan Malik, putra pertama almarhum mewakili keluarga Abna’ Saiful Islam dalam sambutannya mengaku acara ini merupakan wujud kebaktian pada ayahandanya. “Saya bersama adik-adik saya ingin menampakkan kebaktian pada abuya. Berbakti tidak hanya saat masih hidup, tapi juga saat sudah wafat. Dan ini juga mewujudkan keinginan almarhum saat menghadiri majlis. “Saya ingin didokan seperti ini juga,” ungkap Nun Alex, menirukan pesan almarhum semasa hidupnya. Nun Alex, -begitu putra sulung almarhum Kiai Saiful Islam ini disapa- banyak bercerita manaqib (biografi) alamrhum. Menurut beliau, ayahandanya lahir pada 1 Agustus 1959, diasuh dan dibesarkan oleh KH. Hasan Saifouridzall di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong bersma dua saudaranya (alm. KH. Moh. Hasan Abdil Bar dan KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah). Pada kesempatan ini, banyak keistimewaan almarhum semasa hidupnya diceritakan. Salah satunya, saat almarhum nyantri di Pondok Pesantren Lirboyo. Ceritanya saat beliau belum bisa baca kitab, tiba-tiba oleh salah satu ustadznya diminta mengikuti lomba baca kitab. Sementara asatidz yang lain tidak meyakini beliau akan mampu baca kitab pada lomba tersebut. Lanjut Nun Alex, abuya kebingungan karena memang tidak bisa baca kitab. Akhirnya, beliau tawassul pada Rasulullah dan Kiai Hasan sepuh. Pada malam sehari sebelum lomba dimulai, beliau membaca surat Fatiah sebanyak 1000 kali. Dalam tidurnya, beliau bermimpi Kiai Hasan sepuh datang membawa handuk yang diludahinya, lalu handuk tersebut dioleskan pada lidah almarhum Kiai Saiful Islam. “Keesokan harinya, pada saat lomba beliau buka kitab, tau-tau kitab itu tampak ada harokatnya, jadi mudah dibaca,” terang Nun Alex. (fid) Rate this post
15 Januari 2021
Umum
KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, S.H, M.M sebagai Ketua Umum MUI(Majelis Ulama Indonesia) Jawa Timur Mendukung Program Vaksinasi COVID-19 dari Pemerintah. Rate this post
28 Desember 2020
Umum
Genggong – Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Pondok Putra HAF-SA Pesantren Zainul Hasan Genggong menggelar acara Ngaji Milenial bertemakan “Aktualisasi Generasi Qur’ani Melalui Kalam Ilahi di Masa Pandemi” bersama Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, LC.MA pada Sabtu (26/12/2020) malam. Rekan Ahmad Albar Ketua PK IPNU Haf-Sa Pesantren Zainul Hasan, menyampaikan, Festival tersebut diikuti oleh 580 peserta dari berbagai daerah se-Nasional. Dengan rincian Musabaqoh Syahril Qur’an 82 Peserta, Musabaqoh Tilawatil Qur’an 109 Peserta, Musabaqoh Tartilul Qur’an 242 peserta, Musabaqah Qiroatil Kutub 109 peserta dan lomba Da’i Se Genggong Raya 38 peserta. “Kami berharap kegiatan ini dapat membuat generasi muda menjadi generasi Qurani utamanya di masa Pandemi ini,” ujarnya. Ketua Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jawa Timur, Rekan Choirul Mubtadi’in sangat mengapresiasi kegiatan tersebut yang luar biasa. “Kami kemarin juga mengadakan lomba, peserta nya hanya separuh dari peserta Festival Haf-sa ini, dan ini sangat keren sekelas komisariat mampu mengadakan kegiatan yang sukses ini,” ungkap pria asal Blitar tersebut. Kehadiran Gus Reza merupakan fenomena di masyarakat, khususnya umat Islam dalam berdakwah. Setiap pengajian Gus Reza yang ditayangkan di media sosial, seperti Youtube digemari publik, khususnya generasi milenial. Putra dari KH. Imam Yahya Mahrus Ali Lirboyo tersebut dikenal dengan gaya dakwahnya yang santun, digemari lantaran disampaikan dengan cara-cara damai. Dengan bahasa yang sederhana, tapi tampak sekali alim khas kiai yang digembleng dan dibesarkan di lingkungan pesantren. Dalam ceramahnya Gus Reza membahas Hadis Rasulullah SAW tentang empat golongan yang dirindukan oleh surga. Surga itu merindukan kepada 4 golongan: orang yang membaca Al Quran, orang yang menjaga lidah, orang yang memberi makan orang yang sedang kelaparan, dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan. “Mari kita bersama berdoa semoga Al-Qur’an menjadi the way of live, sehingga dihari kiamat nanti Al-Qur’an menjadi penuntun bagi kita untuk masuk di Surganya Allah,”pungkasnya. Acara yang digelar di halaman pondok Putra Hafshawaty tersebut dihadiri oleh jajaran pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, diantaranya KH. Moh. Hasan Nauval (Nun Boy), Gus Moh. Haris (Gus Haris), Nun Hassan Ahsan Malik (Nun Alex), Gus Mohammad Hasan Hikamurrozy (Gus Hikam) selain itu hadir pula Drs. KH. Syafrudin PWNU Jatim, Ketua PW IPNU Jatim, Ketua PC IPNU Kota Kraksaan, PC IPNU Blitar, Ketua PC IPNU Trenggalek, PC IPNU Pasuruan, PC IPNU Lumajang, dan segenap jajaran majelis pembina IPNU Pesantren Zainul Hasan Genggong. (dra) Rate this post
25 Desember 2020
Umum
Genggong- KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah, S.H, M.M Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo terpilih menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur pada Musyawarah Daerah (Musda) selama dua hari (22-23/12/2020) di Surabaya. Pada tahapan terakhir Musda X Tahun 2020 yang digelar di Surabaya tersebut, KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah dipercaya rapat formatur untuk menjadi ketua umum Dalam sambutanya, Dewan Pertimbangan MUI Jatim 2015-2020 itu menyampaikan bahwa dirinya bukan yang terbaik dari tokoh agama atau ulama yang ada di Jawa Timur Mendapat amanah ini, Kiai Mutawakkil (sapaan akrabnya) menyampaikan bahwa dirinya bukan yang terbaik dari tokoh agama atau ulama yang ada di Jawa Timur. “Saya (atas kepercayaan ini) harus jujur untuk mengatakan innalillahi wa innailaihi rajiun,” kata putra Almarhum KH. Hasan Saifouridzall, Rabu (23/12/2020). Menjawab amanah yang diberikan, Pengasuh Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo tersebut akan menunaikan tanggung jawab hingga 5 tahun ke depan. “Sesuai dengan namanya, Majelis Ulama Indonesia adalah wadah berkhidmatnya para ulama Indonesia dari berbagai macam latar belakang kepada agama melalui tiga komponen penting yaitu umat, bangsa, dan negara,” kata ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur Periode 2008-2018. Di hadapan 13 anggota formatur, Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim ini menuturkan, setidaknya ada empat penguatan peran MUI yang akan dilakukan. “(Pertama) adalah menjadi mitra pemerintah dalam mendukung pembangunan melalui instrumen keagamaan dan pemerintah,” ungkapnya. Sedangkan penguatan kedua memediasi masyarakat melalui pelayanan keumatan dan yang ketiga menjadi rujukan pemerintah dan masyarakat melalui sejumlah keputusan keagamaan. “(keempat) Menjaga harmoni keagamaan di tengah kebhinekaan di masyarakat,” terangnya. Untuk dapat melakukan keempat peran di atas, menurut alumnus Pesantren Lirboyo Kediri ini, maka MUI harus berdamai dengan dirinya sendiri. Sehingga bisa menyelesaikan problem yang lebih besar baik untuk umat, bangsa, maupun negara. “Agar dengan selesainya persoalan dengan diri sendiri, MUI Jatim bisa menyelesaikan persoalan umat baik secara umum maupun secara khusus,” terangnya. Lebih lanjut dikemukakan MUI adalah medan sekaligus sarana dakwah. Karena itu berlaku kaidah lil wasa’ith hukmul maqashid. Dengan demikian, agar sukses, maka dakwah harus merangkul, bukan memukul, apalagi mencangkul. Harus mendidik, bukan menghardik, apalagi membidik. Harus membina, bukan mencerca, apalagi menghina. “Itulah akhlak ulama,” tegasnya. Dengan demikian, Kiai Mutawakkil memastikan dalam kepemimpinan lima tahun mendatang akan lebih menonjolkan akhlak tersebut. “Kita harus mengedepankan akhlak ulama dalam melaksanakan tugas-tugas MUI ini,” pungkasnya. (dra) Rate this post
23 Desember 2020
Umum
SURABAYA- KH Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, terpilih sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Periode 2020-2025. Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong menerima mandat sebagai Ketua Umum MUI Jatim periode 2020-2025 melalui Musyawarah Daerah (Musda) MUI Jatim X Tahun 2020 yang digelar Selasa-Rabu (22-23/12/2020) di Surabaya. Kiai Mutawakkil terpilih secara aklamasi untuk menggantikan KH Abdusshomad Buchori, yang telah memimpin MUI Jatim selama tiga periode terakhir. Terpilihnya Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim itu, sesuai prediksi banyak pihak. Sejak beberapa hari terakhir, dukungan untuk Kiai Mutawakkil agar ia berkenan memegang amanah sebagai Ketum MUI Jatim terus mengalir. “Saya yang meminta khusus Kiai Mutawakkil agar berkenan jadi Ketua Umum MUI Jatim,” kata Rais Syuriyah PWNU Jatim, KH Anwar Manshur, seperti dinukil dari NU Online Jatim. Ulama kharismatik lainnya, KH Agoes Ali Masyhuri menyebut, keluarga besar NU di Jatim memang sudah sepakat untuk mengusulkan Kiai Mutawakkil saja sebagai Ketua Umum MUI Jatim. “Ketua MUI Jatim sekarang ini sudah 3 periode, wis wayahe (sudah waktunya) regenerasi, sosok paling lengkap untuk menggantikan tak ada yang lain, kecuali Kiai Mutawakkil,” tutur Gus Ali, begitu ia biasa dipanggil. Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo itu menjelaskan, kapasitas Kiai Mutawakkil tidak perlu diragukan. Selain alim, Kiai Mutawakkil, kata Gus Ali, merupakan sosok yang sangat tawadhu, moderat dan bisa diterima oleh semua kalangan. “Sangat layak. Beliau terbukti berhasil dan kompak memimpin NU di Jatim bersama Kiai Miftachul Akhyar, yang saat ini memimpin MUI Pusat,” tandas Gus Ali. Ia menjelaskan, posisi MUI Jatim sangat strategis bagi harmoni kehidupan beragama dan berbangsa. Terlebih, MUI merupakan wadah berkumpulnya para ulama dan tokoh Islam. Saat ini, MUI Pusat dipimpin oleh ulama terbaik dari Jawa Timur. “Sudah seharusnya MUI Jatim dalam satu komando dengan MUI Pusat, saya sudah berkomunikasi dengan semua ulama di Jatim, dan sepakat dengan sosok Kiai Mutawakkil memimpin MUI Jatim,” tutur Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo. (dra) Rate this post
19 Desember 2020
Umum
GENGGONG – One Pesantren One Produk (OPOP) Jawa Timur, merupakan wadah program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis Pondok Pesantren. Program yang digagas oleh Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. ini menggelar Expo di Maspion Square Selama 3 hari (18-20/20/2020). Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong turut serta dalam acara ini. Pesantren asuhan KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, S.H., M.M. diwakili SMA Unggulan Haf-Sa Zainul Hasan-BPPT Genggong. Segala jenis produk dan berbagai varian hasil karya SMA Unggulan Haf-Sa terpajang pada pameran yang bertempat di pusat perbelanjaan, Jl. Ahmad Yani No.73, Margorejo, Kec. Wonocolo, Kota Surabaya ini. Salah satu produk unggulan milik SMA Unggulan Haf-Sa, kue Lapis Suweg Genggong memdapat apresiasi dari Gubernur Jawa timur. Kepala Sekolah, Ustadz M. Inzah, M.Pd.I. menyambut baik program OPOP ini, beliau berjanji akan terus berinovasi dan menghadirkan produk baru pada tahun berikutnya. “Hari ini kami pajang Kue Lapis Suweg Genggong dan produk lainnya. Lapis yang tidak hanya menjanjikan kelezatan tapi juga bergizi. Bahannya suweg, sejenis porang, banyak kita temukan disekitar kita. Alhamdulillah dapat apresiasi dan banyak yang penasaran,” jelasnya. Lanjut ustadz Inzah, “Kita masih ada beberapa produk olahan yang bahannya banyak kita temukan disekitar kita. Dan itu kita manfaatkan semaksimal mungkin. Sekarang masih dalam tahap penelitian kandungannya,” jelasnya. Kiai Mutawakkil berkesempatan menyampaikan testimoninya secara virtual. Beliau mengapresiasi kebijakan Gubernur Jawa Timur, yang menjadikan pesantren sebagai mitra strategis pembangunan pemerintah. Menurut beliau, Program OPOP ini merupakan orientasi masa depan pesantren yang bergerak dibidang ekonomi melalui koordinasi yang jelas dan memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat maupun pesantren. “Saya berharap program OPOP ini berkelanjutan dengan berbagai kebijakan yang lebih jitu dan lebih sempurna, dan saya yakin ini menjadi program ibu Khofifah untuk perjalanan bangsa dan negara Indonesia khususnya masyarakat Jawa Timur,” ungkapnya. (fid) Rate this post
1 Desember 2020
Umum
Event
YOGYAKARTA – Alumni Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong yang berdomisili di Yogyakarta berkumpul dalam kongres Limagoya (Lingkar Mahasiswa Genggong Raya), Jum’at (27/11/2020). Agendanya adalah pergantian kepengurusan. Namun ada yang istimewa. Sebab selain pergantian pengurus, kongres juga memutuskan pergantian nama organisasi alumni Genggong. Foto bersama Nun Alex & Pengurus DPP Tanaszaha Alumni Genggong yang berdomisili di Yogyakarta, awalnya berteduh dalam organisasi bernama Lingkar Mahasiswa Genggong Raya (Limagoya). Di kongres tersebut, namanya diganti menjadi Tanaszaha (Ikatan Alumni Santri Pesantren Zainul Hasan) Genggong Yogyakarta. Pergantian nama ini dilakukan untuk melaksanakan perintah Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah yang dituturkan dalam acara EXPO Kampus Nasional 2020, Januari lalu. Kala itu, Kiai Mutawakkil menyatakan bahwa nama resmi organisasi alumni Genggong adalah Tanaszaha. Foto bersama Nun Alex & Pengurus DPP Tanaszaha 2 Sejak saat itu, alumni Yogyakarta sadar bahwa perlu adanya perubahan dalam sisi nama organisasi. Perkara mengganti nama tentu bukan hal mudah. Terlebih lagi, Limagoya telah berusia 14 tahun sejak dibentuk pada tahun 2006. Namun sebagai santri, alumni Yogyakarta memutuskan untuk mengikuti perintah Pengasuh Pesantren. Dalam kongres, Muhammad Ilyas, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta terpilih menjadi ketua. Ilyas menyatakan akan berusaha memimpin organisasi dan para alumni Yogyakarta dengan baik. “Semoga Tanaszaha bisa membawa kami lebih dekat dengan Para Pendiri dan Muassis Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong,” harapnya. Sehari setelah kongres, dilakukan pengukuhan pengurus Tanaszaha Yogyakarta Raya sekaligus pembacaan istighotsah, Sabtu (28/11/2020). Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Tanaszaha Dr. Abdul Aziz Wahab M.Ag hadir bersama jajaran pengurus DPP Tanaszaha. Doktor Aziz memberikan sambutan di acara tersebut. “Mahasiswa dan pemuda sekarang harus mempunyai karya, terlebih dalam bidang ilmiah. Sebab dengan hal itu pula kalian mampu mengharumkan nama besar Genggong,” pesan Doktor Aziz Wahab. Selanjutnya dilakukan pengukuhan pengurus Tanaszaha Yogyakarta Raya. Para pengurus dibai’at oleh Pengasuh Pesantren Genggong Nun Hassan Ahsan Malik S.Sy M.Pd. Nun Alex, sapaan karib ulama muda ini juga memberikan ceramah untuk memotivasi pengurus dan para alumni Yogyakarta. “Nama Tanaszaha adalah nama pemberian dari Guru kita, Almarhum Al-Arif Billah K.H Hasan Saifouridzall. Nama Tanaszaha ini memiliki makna dan arti yang suci. Proses pembuatan nama ini juga begitu suci,” terang Nun Alex. Kepala MA Zainul Hasan 1 Genggong ini mengungkapkan, sebelum memutuskan nama, KH. Hasan Saifouridzall bertirakat dan beristikharah. Tujuannya adalah untuk kebaikan organisasi di masa mendatang. “Setelah Limagoya diganti dengan Tanaszaha, arah alumni Genggong yang tinggal di Yogyakarta semakin jelas. Kiblatnya juga jelas ke Genggong. Semoga hal ini menjadi sebab kita mendapatkan Syafaat kelak,” tutur Nun Alex. (*) Editor: Abdur Rohim Mawardi Rate this post
24 Oktober 2020
Umum
GENGGONG: Masa pandemi Covid-19, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Zainul Hasan Genggong Kraksaan menyelenggarakan yudisium tahun akademik 2019-2020 secara live teleconference via aplikasi Zoom, Sabtu (24/10/2020). Bertempat di Auditorium STIH Zainul Hasan, yudisium diselenggarakan semi online bagi 3 orang peserta yang hadir sebagai perwakilan, sementara 56 orang lainnya mengikuti secara online di rumah masing-masing. Kepala Prodi Ilmu Hukum, Bapak Awaludin, mengatakan, selain mempersingkat acara, teknis pelaksanaan yudisium semi online tetap memperhatikan prosedur pencegahan penularan covid-19. Yakni dengan mewajibkan seluruh peserta yang hadir menggunakan masker, melakukan pengukuran suhu tubuh sebelum memasuki ruangan, serta menjaga posisi tempat duduk dengan jarak minimal 1 hingga 2 meter. “Secara keseluruhan acara hanya berlangsung sekitar satu jam dari pukul 09.30 WIB. Jumlah keseluruhan mahasiswa yang diyudisium sebanyak 59 mahasiswa,” ujarnya. Ketua STIH Zainul Hasan, Nyai Hj. Khusnul Khitaminah mengucapkan selamat kepada segenap mahasiswa yang telah mengikuti yudisium dimasa pandemi covid-19. “Alhamdulillah, selama 4 tahun, saudara telah melewati halangan-halangan di kampus ini, tentunya pasti ada suka duka yang telah dilalui. Nah, pada hari ini yang kalian tunggu-tunggu telah terlaksana, dari predikat mahasiswa kini sudah menjadi Alumni, “ tuturnya. Putri pendiri kampus, Almarhum KH. Hasan Saifouridzall tersebut berpesan bahwa ilmu hukum sangat dibutuhkan di masyarakat, karena lini-lini kehidupan. Dimana ada kehidupan pasti ada peradaban dan hukum yang berlaku. “ Dimanapun kalian berada pasti memerlukan tatanan hukum, oleh karena itu saya harap kalian hadir untuk membantu masyarakat dalam dunia hukum. Semoga ilmu kalian manfaat dan barokah,” pungkasnya. Yudisium yang dipimpin langsung Ketua STIH Zainul Hasan, ini juga turut dihadiri para pembantu ketua, kepala bagian, kepala unit, dan ketua program studi. (dra) Rate this post
24 Oktober 2020
Umum
Genggong- Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, meniadakan libur Maulid Nabi Muhammad SAW bagi seluruh santri. Kebijakan itu tertuang dalam surat edaran yang ditandatangani oleh ketua yayasan sekaligus pengasuh pesantren Zainul Hasan Genggong. Surat Maklumat dengan nomor : 0668/I.01-PZH/SE-7/X/2020 tersebut ditandatangani oleh Ketua Yayasan sekaligus Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, KH. Moh Hasan Mutawakkil Alallah, pada Jum’at (23/10/2020). Sebagaimana yang dimaklumatkan oleh Keluarga Besar Pesantren Genggong, maka untuk libur santri hari maulid ditiadakan dengan beberapa pertimbangan selama masa pandemi Covid-19,” kata Sektretaris Pesantren, Taufiq Hidayat. Ditiadakannya hari libur maulid bagi para santri, lanjut Taufiq, sebagai bentuk ikhtiar sehat dari pihak pesantren selama situasi dan kondisi yang mengharuskan membatasi diri dan sama-sama saling menjaga kesehatan selama pandemi Covid-19. “Namun, apabila situasinya kedepan atau dikemudian hari sudah mulai membaik, maka libur maulid yang kali ini ditiadakan akan diganti di hari dan bulan yang lainnya,” ungkap Taufiq. Kebijakan ini, dijelaskannya, tidak ada tujuan lain selain demi kemaslahatan dan kebaikan para santri dan wali santri. Meski demikian, wali santri tetap diperkenankan menjenguk anak-anaknya di pesantren. Selain itu, kunjungan wali santri tetap seperti biasanya, dengan mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, “Pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak,” pungkasnya. (dra) Rate this post
23 Oktober 2020
Umum
Genggong – Ketua Yayasan sekaligus Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, KH Moh Hasan Mutawakkil Allallah mengajak santri untuk menjadi pelopor kesehatan. Santri dinilai bisa sebagai resolusi jihad di tengah pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan saat memimpin upacara Hari Santri Nasional (HSN) 2020 di halaman pesantren Zainul Hasan Genggong, Kamis, 22/10/2020. Kepada peserta upacara menyampaikan, peringatan hari santri didasarkan pada resolusi jihad yang dikeluarkan KH. M Hasyim Asy’ari untuk mempertahankan kemerdekaan RI. Resolusi itu melatarbelakangi pertempuran 10 November di Surabaya yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan. Di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini, tantangan santri berbeda. Sehingga tantangan santri saat ini berbeda dari saat resolusi jihad dikeluarkan di periode awal. Saat ini, jihad yang bisa dilakukan santri adalah jihad kesehatan. “Resolusi jihad santri sekarang adalah jihad kesehatan. Bagaimana santri menjadi pelopor kesehatan dengan pola hidup sehat,” kata Kiai Mutawakkil dihadapan ribuan santri. Jihad kesehatan itu, antara lain seperti memakai masker saat beraktivitas, membiasakan mencuci tangan dengan air mengalir, serta menjaga jarak saat berada di keramaian. Kiai murah senyum itu menyebut pandemi merupakan pelajaran dari Allah SWT.Mengajarkan kepada manusia betapa berharganya nikmat kesehatan. Juga pelajaran untuk berupaya menjaga nikmat tersebut. “Alhamdulillah Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, bebas corona,” sebut Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur tersebut. Tahun ini, peringatan HSN dilaksanakan secara sederhana. “Peringatannya dilakukan serba terbatas, karena berlangsung di tengah pandemi Covid 19. Namun itu tidak mengurangi semangat untuk memperingatinya” tandas mantan Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim itu. (dra) Rate this post
18 Oktober 2020
Umum
GENGGONG; Pesantren Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo kembali kehilangan pengasuh pesantren. Beliau KH. Moh. Hasan Saiful Islam tutup usia, Sabtu (17/10/2020) Siang. Sebelumnya KH. Moh. Hasan Abdel Bar wafat, disaat tepat pada 47 harinya, KH. Moh. Hasan Saiful Islam juga kembali kesisi Allah Subhanahu Wata’ala, beliau menghembuskan nafas terakhirnya di kediaman, Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, sekira pukul 12. 28 WIB. Nun Hassan Ahsan Malik putra beliau menuturkan bahwa Almarhum K.H. Moh. Hasan Saiful Islam sejauh ini dalam kondisi sehat. “Beliau tadi pagi masih minta air minum, dan sehat. Namun Allah berkehendak lain,” tuturnya saat sambutan mewakili keluarga. Ribuan santri dan petakziah memadati masjid jamik Al Barokah Genggong dan halaman Pesantren Zainul Hasan hingga ke jalan raya pesantren. Kiai yang dikenal humoris itu di shalati pada pukul 19.00 Wib dan dimakamkan di pemakaman keluarga. Selamat Jalan Kiai!. (dra) Rate this post
17 Oktober 2020
Umum
GENGGONG – Ribuan goweser dari berbagai daerah dan club ikut mancal bareng bersama di Pesantren Zainul Hasan Genggong pada Jum’at (16/10/2020). Fun bike ini start dari halaman kediaman gus dr. Moh. Haris Hamanhuri. Kegiatan ini dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2020 dengan tema “Santri Sehat, Indonesia Kuat”. yang jatuh pada Kamis, 22 Oktober 2020 mendatang. Gus Haris mengatakan, kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat yang sudah mulai terbiasa di situasi luar ruangan dan hidup produktif di tengah pandemi. “Hari ini kami menampung para pecinta sepeda pancal tetap berolahraga dan mematuhi protokol kesehatan,” jelasnya. Beliau juga berpesan agar masyarakat menjaga pola hidup sehat dan bersih. “Kalau lagi tidak gowes masker tetap dipakai, terutama sering cuci tangan,” tambahnya. Menurut gus Haris, di tengah pandemi ini imun harus tetap terjaga salah satunya dengan hidup bahagia. “The best imun itu saat kita memiliki kebahagiaan,” lanjutnya. Pada kesempatan ini, gus Haris juga melaunching Damanhuri Mart (DM) yang sebelumnya bernama Alfa Mart. “Kebetulan ini momen kita untuk menunjukkan bahwa pesantren juga punya unit usaha. Semoga ini berkah dan bisa diterima di masyarakat,” imbuhnya. (fid) Rate this post
30 September 2020
Umum
GENGGONG- Tahlil tujuh hari wafat almarhum KH. Moh. Hasan Abdel Bar pada Minggu malam (6/9/2020) dipadati ribuan jamaah. Meraka memadati Pondok Zainul Hasanaian, Genggong. Ribuan jamaah ini diwajibkan menggunakan masker dan melewati ruang penyemprotan disimfectan yang berada di pintu sebelah barat pondok. Mereka tampak antri memasuki bilik disinfectan ini. Sebelum pembacaan surat Yasin dan tahlil, KH. Moh. Hasan Saiful Islam, adik kandung almarhum kiai Abdel Bar ini menyampaikan hal penting terkait pengganti posisi kakaknya di Pondok Zainul Hasanain. Menurut Nun Bing, -begitu beliau disapa- Pondok yang ditinggalkan almarhum harus terus berkembang. “Kiai Mutawakkil Alallah sudah menunjuk putra sulung almarhum, Nun Hasan Ihsanu Aunillah,” jelas beliau. Namun beliau masih menyelesaikan studinya di Universitas Umm Al-Qura, Makah, dan belum bisa kembali ke Indonesia karena masih lockdown. “Maka sementara waktu akan digantikan saudara Amir Mahmud,” tambah Kiai Saiful Islam. Ustadz Amir Mahmud adalah guru senior di Pondok Zainul Hasanain, beliau alumni Pondok Lirboyo asal Jurang Jeru, yang mengabdikan diri sejak pertama pondok asuhan almarhum kiai Abdil Bar ini dibangun. (fid) Rate this post
1 September 2020
Umum
GENGGONG “Beliau punya sakit jantung sudah lama” terang KH. Moh. Hasan Saiful Islam saat beri sambutan mewakili pengasuh sebelum dishalati di Masjid Jamik Al Barokah Pesantren Zainul Hasan Genggong. Minggu, (30/08/2020). KH. Moh. Hasan Saiful Islam juga menuturkan bahwa KH. Moh. Hasan Abdel Bar merupakan orang yang ahli ibadah, tidak meninggalkan shalat jama’ah, istikamah shalat tahajud dan shalat dluha. ” Bahkan beliau pernah berkata kepada tukang jahit Kraksaan bapak kholiq, bahwa tidak akan meninggal (wafat) jika belum diangkat wali oleh Allah walaupun satu atau dua hari, ” terang kiai Saiful Islam putra KH. Hasan Saifouridzall. Sementara KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah menuturkan bahwa beliau tutup usia di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, sekira pukul 17.20 WIB. Sebelumnya, Non Bang masuk ke rumah sakit tersebut sejak dua hari lalu. ” Non Bang wafat dalam usia 63 tahun, semoga almarhum khusnul hotimah, amin..,” tutur Kiai Mutawakkil. Ribuan santri dan alumni telah memadati rumah duka di Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan sejak informasi beredar di medsos dan Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 19.52 WIB. Kepala Biro Kominfo Pesantren Zainul Hasan Genggong Nun Hassan Ahsan Malik juga menuturkan bahwa Almarhum Nun Bang dikenal kiai yang pendiam dan murah senyum, beliau sangat ramah dengan keluarga dan santri-santrinya. “ Habib Hasan Al Muhdlor yang ngimami Shalat, Pembacaan Yasin oleh Habib Hadi, pembacaan Tahlil oleh Habib Hasan, Yang mengadzani Abuya K.H.Moh. Hasan Saiful Islam sedangkan saya ditunjuk oleh Abuya Kiai Saiful Islam untuk membaca Talqin,” terang putra KH. Moh. Hasan Saiful Islam. Almarhum KH. Moh. Hasan Abdel Bar dikebumikan di kompleks pemakaman khusus keluarga pesantren yang berada di sebelah barat Masjid Jamik Al-Barokah Pesantren Zainul Hasan Genggong. (dra). Rate this post
10 Juni 2020
Umum
Genggong: Pengasuh sekaligus Ketua Yayasan Pesantren Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM, mengeluarkan maklumat nomor 0615/I.01-PZH/M-1/VI/2020 terkait penerimaan santri baru tahun 1441 Hijriah/2020 Masehi di tengah kenormalan baru alias New Normal covid-19. Maklumat tersebut tertulis berdasarkan edaran Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Nomor: 0613/I.01-PZH/SE-4/V/2020 tertanggal 05 Syawal 1441 H/ 28 Mei 2020 M sebagaimana pokok surat, maka pendaftaran atau masuk pondok bagi santri baru di mulai pada hari Rabu, 02 Dzil Qo’dah 1441 H/ 24 Juni 2020 M. Taufiq Hidayat, S.Ag menjelaskan batas penerimaan santri baru 1441 H ini akan menyesuaikan waktu penerimaan santri baru di lembaga pendidikan masing-masing. ” Lembaga pendidikan sudah mencantumkan batas penerimaan santri baru di brosur maupun website masing -masing lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Pesantren Zainul Hasan Genggong,” ujar sekretaris yayasan pesantren. Rabu, 09/6/2020 kemarin. Bagi wali santri yang ingin memondokkan putra-putrinya, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut; pastikan calon santri dalam keadaan sehat, memakai masker, diantar oleh wali santri, ” penting juga, semua yang hendak masuk ke pesantren wajib mematuhi protokol kesehatan yang telah disediakan oleh pihak pesantren, hal ini demi kemaslahatan bersama,” pungkasnya. (dra) Sekadar info, bagi wali santri yang ingin informasi lanjut terkait penerimaan santri baru, silakan hubungi ustad Taufiq hidayat di nomor 085233080234. (dra) Rate this post
2 Juni 2020
Umum
GENGGONG – Berdasarkan surat edaran Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong K.H Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM, Nomor 0613/I.01-PZH/SE-4/V/2020 bahwa santri kembali ke Pesantren Zainul Hasan Genggong ditentukan dengan dua waktu sesuai dengan daerah asal. Pertama, santri puteri yang berasal dari daerah Kabupaten/Kota Probolinggo diwajibkan kembali ke pesantren pada hari Senin, 09 Syawal 1441 Hijriah/1 Juni 2020 Masehi, sedangkan santri putra pada hari Selasa, 10 Syawal 1441 Hijriah/2 Juni 2020 Masehi. sedangkan waktu kedua, bagi santri yang berasal dari luar daerah Kabupaten Probolinggo/Kota Probolinggo, santri puteri kembali pada hari Senin, 23 Syawal 1441 Hijriah/15 Juni 2020 Masehi, bagi santri putra kembali pada hari Selasa, 24 Syawal 1441 Hijriah/16 Juni 2020 Masehi. Nun Hassan Ahsan Malik menuturkan bahwa sehari menjelang waktu kembali pesantren, segenap pengasuh mengadakan pertemuan dengan pengurus yang sudah kembali 2 hari sebelumnya. Dengan pembahasan teknis penyambutan santri dan penanganan santri ketika sudah di pesantren. Selain itu, pesantren juga berkoordinasi dengan Kepolisian dan Dinas Kesehatan. “Kami bentuk tim yang di bagi menjadi dua lokasi, lokasi pertama di lapangan P5 dengan tugas mengatur kendaraan Wali Santri. Lokasi kedua di depan Gerbang utama pesantren,” terang Koordinator Keamanan Pesantren yang akrab dipanggil Nun Alex ini. Lanjut Nun Alex, santri yang sudah masuk pondok, diwajibkan untuk mandi dan ganti baju sebelum masuk kamar masing-masing, dan santri wajib mengikuti jama’ah shalat maghrib di masjid. Sesuai arahan dari KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, selama sebulan ke depan, Pesantren Zainul Hasan Genggong akan me-lockdown santri di dalam Pesantren hingga ada aturan baru dari pemerintah. “Adapun kegiatannya akan dimulai malam Jumat besok, yang akan diawali dengan pertemuan santri dengan pengasuh dan pengurus. Sekaligus juga akan ada sosialisasi aturan selama masa lockdown.” lanjut Nun Alex, yang juga menjabat Kepala Biro Kominfo Pesantren Zainul Hasan Genggong ini. “Aktifitas paling utama adalah ngaji sorogan dengan Kiai, jadwal tidak berubah seperti biasanya. Subuh berjamaah, lalu ngaji dengan Kiai sampai sholat dhuha. Kemudian santri akan dipandu untuk senam pagi bersama, olahraga untuk meningkatkan imun tubuh. Dan juga tentunya santri diberi hiburan di dalam Pesantren agar santri tidak jenuh.” pungkasnya.(dra) Rate this post