2 Februari 2024
Umum
Event
GENGGONG – Majelis Ta’lim Al-Ahadi kembali memperingati Hari Ulang Tahun (Harlah) yang ke-71 di halaman Pesantren Zainul Hasan Genggong, Ahad (15/10/2023). Acara ini dikemas dengan selamatan khitan masal dan haji, anak-anak khitan masal diarak dari Pondok Darut Tauhid PZH Genggong menuju Masjid Al Barokah Genggong. Acara ini dihadiri oleh Nun Hasan Noval, Gus dr. Haris Damanhuri, Nun Hassan Ahsan Malik, Nun Ahsan Maulana, Nun Qomaruzzaman, Nun Ahsan Habibifillah dan para ulama dari berbagai daerah. Sementara itu, penceramah agama diisi oleh KH. Umar Hamdan Ali Karrar dari Madura dan Habib Qushay bin Abdullah Assegaf dari Banyuwangi. Sebelumnya, Gus dr. Haris memberikan sambutan kepada ribuan Masyarakat yang antusias hadir pada acara tersebut. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa majelis yang berdiri pada 1952 ini mula-mula dilaksanakan pada Jumat. Akan tetapi, lanjut beliau, karena membeludaknya jamaah sehingga terjadi overload di berbagai masjid terdekat maka pelaksanaanya diubah dari hari Jumat menjadi hari Ahad. “Maka muncullah nama Majelis Al Ahadi Pesantren Zainul Hasan Genggong,” simpulnya. Terakhir, putera dari pasangan Ning Sus dan KH. Damanhuri Romly itu melantukan sebait pantun pada akhir sambutannya dengan sumringah. “Entar apotik melleh obat, obat e enom makle sehat,”“71 taon Majelis Al-Ahadi berkhidmat, mander mogeh istiqomah sampe kiamat.” oleh: Kak 5/5 - (1 vote)
2 Februari 2024
Umum
SURABAYA – PZH Genggong meraih penghargaan di PASCA UNAIR AWARD 2023 yang berlangsung di Surabaya pada Kamis, (01/12/2023). PZH Genggong dinilai sukses dalam menjalankan peran sebagai pondok pesantren yang terus memelopori perihal kepedulian terhadap perekonomian dan lingkungan. Pada ajang tersebut, pesantren yang berdiri sejak 1839 ini meraih penghargaan Contribution in Economy and Environment. Dalam kesempatan ini, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, S.H., M.M. yang turun tangan dan mewakilinya. Mengusung tema “Elevate & Appreciate: A Night of A Leaders”, Pasca UNAIR Award 2023 merupakan ajang penghargaan yang diinisiasi oleh Pascasarjana Universitas Airlangga sebagai bentuk apresiasi dalam rangkaian Dies Natalies ke-40. Para penerima yang variatif ini dinilai berdasarkan kinerja, gagasan, dan inovasi yang efektif Dalam glory speechnya, KH. Mutawakkil mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada PZH Genggong sebagai bentuk apresiasi atas. Kedepan, PZH Genggong akan terus berkomitmen untuk mencerdaskan anak bangsa dengan pelbagai pengetahuan yang komplek. “Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi yang dapat memotivasi untuk terus berupaya maksimal dalam meningkatkan kredibilitas santri-santri sekaligus diharapkan ada kerja sama yang berkelanjutan antara kampus dan pondok,” jelasnya. (Kak) Rate this post
2 Februari 2024
Umum
MALANG – Pada penghujung 2023 ini, goresan tinta prestasi kembali diukir oleh santri PZH Genggong. Kabar gembira itu kini datang dari Pagar Nusa Ibnu Alwan PZH Genggong, sebanyak 11 atletnya berhasil meraih medali di Kejuaraan Pencak Silat Pagar Nusa Bintang Trisula Cup IX tingkat nasional, Jumat (01/12/2023). Kejuaran yang diinisiasi oleh UKM Pagar Nusa Universitas Negeri Islam Malang ini memang banyak menaruh perhatian pelbagai pendekar penjuru Nusantara. Tapi, 11 anggota PN Ibnu Alwan tersebut dapat menyisihkan lawannya dan berhasil keluar sebagai juara. Kategori lomba yang diraih pun variatif dan tergolong merata. 4 dari 11 santri tersebut berhasil merebut juara pertama, 3 santri lainnya meraih juara kedua, dan sisanya meraih juara ketiga. Sebagai rinciannya, Rafandi Rezky Pratama Juara 1 kelas A pra remaja; M. Afian Juara 1 Kelas B Pra Remaja; Abdullah Juara 1 Kelas C Pra Remaja; M Husnan Suhail F juara 1 Kelas I Pra remaja; Khomisun Juara 2 Kelas C Pra Remaja; Yahya Afif Fajriansyah Juara 3 Pra Remaja; M Malik Rahmatullah Juara 3 Pra Remaja; Nicho Anthoni Juara 3 Kelas E Usia Dini; M. Nabil Juara 2 Kelas B Pra Remaja; Zada arzaqie Achmad Juara 2 Kelas D Pra Remaja; dan M. Ubaidillah Juara 3 Kelas E Pra Remaja. Novel Romadhoni, salah satu pendamping, menyampaikan rasa syukur terhadap semua kalangan yang terlibat, khususnya para atlet-atlet. Menurutnya, capaian ini berkat konsistensi para atlet yang tiada hentinya belajar dan latihan. “Serta pastinya doa dan bimbingan para muassis pondok pesantren. Tanpanya, kami bukan siapa-siapa,” imbuhnya. (Kak) 5/5 - (2 votes)
2 Februari 2024
Umum
Umum
GENGGONG – Haflatul imtihan merupakan salah satu kegiatan rutinan yang diadakan setiap pondok pesantren, termasuk PZH Genggong. PZH Genggong melaksanakan haflatul imtihan selalu bertepatan pada malam Nifsu Sya’ban, tepatnya 14-15 Sya’ban. Kali ini, Ustadz Umar Affandi ditetapkan sebagai ketua umum haflatul imtihan ke-92. Ustadz yang biasa disapa Ust. Dendi itu mengaku siap sedia tatkala diberi amanah tersebut. Menurutnya, amanah apapun yang diberikan oleh guru serta pondok mesti disanggupi dan dikerjakan.“Jangan selalu jadi orang yang terdepan. Ketika amanah datang, segera laksanakan,” ungkapnya saat diwawancarai (12/01/2024). Selain itu, ustadz yang berasal dari Desa Patemon Kec. Krejengan Kab. Probolinggo itu juga ingin amanah tersebut menjadi salah satu jalan perantara membuat senang shohibul bait.“Kami setting sekeren dan sebaik mungkin acara ini, semoga para shohibul bait senang dan ridho nantinya,” harapnya. Sebagai informasi, Ustadz Dendi berjabat bersama Ustadz Azkalakum Zakiyullah sebagai ketua dan wakil ketua haflah kali ini. (Kak) 5/5 - (1 vote)
2 Februari 2024
Umum
Umum
GENGGONG – Haflatul imtihan merupakan salah satu kegiatan rutinan yang diadakan setiap pondok pesantren, termasuk PZH Genggong. PZH Genggong melaksanakan haflatul imtihan selalu bertepatan pada malam Nifsu Sya’ban, tepatnya 14-15 Sya’ban. Kali ini, Ustadz Umar Affandi ditetapkan sebagai ketua umum haflatul imtihan ke-92. Ustadz yang biasa disapa Ust. Dendi itu mengaku siap sedia tatkala diberi amanah tersebut. Menurutnya, amanah apapun yang diberikan oleh guru serta pondok mesti disanggupi dan dikerjakan.“Jangan selalu jadi orang yang terdepan. Ketika amanah datang, segera laksanakan,” ungkapnya saat diwawancarai (12/01/2024). Selain itu, ustadz yang berasal dari Desa Patemon Kec. Krejengan Kab. Probolinggo itu juga ingin amanah tersebut menjadi salah satu jalan perantara membuat senang shohibul bait.“Kami setting sekeren dan sebaik mungkin acara ini, semoga para shohibul bait senang dan ridho nantinya,” harapnya. Sebagai informasi, Ustadz Dendi berjabat bersama Ustadz Azkalakum Zakiyullah sebagai ketua dan wakil ketua haflah kali ini. (Kak) 5/5 - (1 vote)
2 Februari 2024
Umum
Umum
Event
GENGGONG – Ikatan Alumni dan Santri Zainul Hasan (Tanaszaha) se-Nasional mengadakan Expo Campus di area P5 pada Sabtu (13/01/2024). Kegiatan yang diselenggarakan sejak 2020 ini diikuti oleh 72 Perguruan tinggi yang tersebar seluruh penjuru Indonesia.Expo Campus 2024 merupakan kegiatan sosialisasi kampus yang digagas Tanaszaha se-Nasional guna mempermudah santri XII SLTA se-Genggong Raya dalam menentukan pendidikan selanjutnya. Diikuti 72 kampus ternama, tak ayal bila kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menjadi kegiatan sosialisasi kampus terbesar di Probolinggo, bahkan nasional.Moh. Alfin Thomas selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa kegiatan ini juga dijadikan sebagai ajang silaturahmi alumni-alumni PZH Genggong.“Kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi alumni dengan para masyayikh pesantren,” ujar mahasiswa aktif UINSA itu.Pria yang berasal Desa Tegal Siwalan Kab. Probolinggo itu juga berharap kegiatan ini bisa mempererat tali persaudaraan antar alumni sehingga semakin luas jejaring tersebut.“Semoga jejaring dari alumni tambah luas dan erat,” imbuhnya. Senada dengannya, pembina Expo Campus 2024 Nun Hassan Ahsan Malik mengungkapkan bahwa kegiatan ini upaya untuk memberikan semangat kepada santri PZH Genggong. “Sebagai salah satu ikhtiar memberikan pelajaran berharga bagi adik-adik santri PZH Genggong,” kata Nun Alex. (Kak) Rate this post
2 Februari 2024
Umum
Umum
Event
GENGGONG – Ikatan Alumni dan Santri Zainul Hasan (Tanaszaha) se-Nasional mengadakan Expo Campus di area P5 pada Sabtu (13/01/2024). Kegiatan yang diselenggarakan sejak 2020 ini diikuti oleh 72 Perguruan tinggi yang tersebar seluruh penjuru Indonesia.Expo Campus 2024 merupakan kegiatan sosialisasi kampus yang digagas Tanaszaha se-Nasional guna mempermudah santri XII SLTA se-Genggong Raya dalam menentukan pendidikan selanjutnya. Diikuti 72 kampus ternama, tak ayal bila kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menjadi kegiatan sosialisasi kampus terbesar di Probolinggo, bahkan nasional.Moh. Alfin Thomas selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa kegiatan ini juga dijadikan sebagai ajang silaturahmi alumni-alumni PZH Genggong.“Kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi alumni dengan para masyayikh pesantren,” ujar mahasiswa aktif UINSA itu.Pria yang berasal Desa Tegal Siwalan Kab. Probolinggo itu juga berharap kegiatan ini bisa mempererat tali persaudaraan antar alumni sehingga semakin luas jejaring tersebut.“Semoga jejaring dari alumni tambah luas dan erat,” imbuhnya. Senada dengannya, pembina Expo Campus 2024 Nun Hassan Ahsan Malik mengungkapkan bahwa kegiatan ini upaya untuk memberikan semangat kepada santri PZH Genggong. “Sebagai salah satu ikhtiar memberikan pelajaran berharga bagi adik-adik santri PZH Genggong,” kata Nun Alex. (Kak) Rate this post
4 Desember 2023
Umum
GENGGONG – Sejumlah warga berkebutuhan khusus di Kabupaten Probolinggo menggelar berbagai kegiatan bersama para santri di PZH Genggong, Minggu (3/12/2023). Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Hari Disabilitas Internasional 2023. Kegiatan yang diinisiasi oleh Komunitas Penyandang Disabilitas Kabupaten Probolinggo (PDKPRO) bersama Ponpes Zainil Hasan Genggong itu, menyajikam berbagai rangkaian kegiatan. Dari pameran UMKM, kerajinan tangan, seni lukis, hingga lomba mewarnai untuk anak-anak. Tak hanya itu, dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan diskusi dengan pembahasan tentang hukum-hukum fiqih bagi kalangan berkebutuhan khusus di halaman SMP 1 Zainul Hasan Genggong. Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong, Gus dr. Moh. Haris Damanhury menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan upaya bersama untuk mengingatkan masyarakat kembali pada saudara-saudara disabilitas. Agar semua masyarakat memahami bahwa warga kebutuhan khusus ini perlu diperhatikan sebagaimana mestinya. “Momen ini sebagai bentuk perhatian dan upaya kita untuk melakukan kesetaraan dan sebagainya,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Haris tersebut. Selain itu, kata dia, dengan kegiatan ini diharapkan para warga berkebutuhan khusus ini bisa mendapatkan ruang yang sama dalam berbagai aspek, di antaranya tentang pekerjaan, aksesibilitas dan lainnya. “Karena sejatinya, mereka ini sama seperti kita. Perlu untuk diberikan ruang khusus. Makanya dengan kegiatan ini untuk mengingatkan kembali agar kita semua sadar dan kembali memberikan perhatian lebih pada mereka,” jelasnya. Ia menambahkan, tidak melulu para penyandang disabilitas ini tidak bisa melakukan apapun karena kekurangan mereka. Justru bisa sebaliknya, mereka dapat melakukan jauh lebih baik dari pada orang normal. “Jangan salah ya, bukan berarti karena mereka disabilitas lalu tidak bisa apa-apa. Bisa sebaliknya, mereka bisa melakukan jauh lebih baik dari pada orang normal lainnya. Itu sudah terbukti,” tegasnya. Sementara itu, Ketua PDKPRO, Zulfikar Kurniawan menyampaikan, sejauh ini stigma masyarakat dan pemerintah terhadap kaum difabel masih kurang baik. Bahkan kesempatan yang diberikan pada mereka masih jauh dari batas normal, salah satunya soal pekerjaan. “Kita punya karya, kita punya produk. Tapi kita tidak diberi kesempatan yang sama untuk membuktikan. Itu yang menjadi persoalan saat ini. Kami hanya butuh kesempatan untuk membuktikan bahwa kami juga bisa,” tegasnya. Rate this post
20 Juli 2023
Umum
GENGGONG – Perayaan Idul Adha, salah satu momen penting dalam agama Islam, selalu menjadi saat yang penuh kegembiraan dan kebersamaan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Termasuk di Pesantren Zainul Hasan Genggong. Perayaan tahun ini menjadi lebih istimewa dengan adanya pemandangan baru yang menggembirakan (29/06/2023). Tim Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Genggong telah mengambil langkah inovatif dengan menyiarkan sholat Idul Adha secara langsung di kanal YouTube pesantren setempat. Langkah ini memungkinkan umat Muslim dari berbagai penjuru dunia untuk menyaksikan dan merasakan suasana perayaan Idul Adha di Genggong secara virtual. Dalam upaya untuk memastikan umat Muslim pada umumnya dan alumni khususnya, Tim Kominfo Genggong bekerja keras untuk mengorganisir siaran langsung yang profesional dan berkualitas tinggi. Mereka memasang kamera yang tersebar di beberapa lokasi strategis di sekitar masjid pesantren, termasuk di dalam masjid dan di lapangan terbuka, sehingga pemirsa dapat merasakan kehangatan dan kebersamaan yang dirasakan oleh jamaah di Genggong. Dalam siaran langsung tersebut, pemirsa dapat menyaksikan prosesi sholat Idul Adha secara penuh, mulai dari takbiratul ihram, khutbah, hingga pelaksanaan salat berjemaah. Dengan bantuan teknologi modern, pengalaman ini dirancang untuk memberikan nuansa yang autentik dan rememorize kepada para alumni diberbagai daerah pada umumnya Melalui kanal YouTube pesantren Genggong, pemirsa dapat berinteraksi secara langsung dengan pengguna lain di kolom komentar, berbagi pesan dan doa, serta saling memberikan ucapan selamat. Nun Alex dalam khutbahnya menyampaikan bahwa Idul Adha kali ini akan menjadi refleksi takwa dan pengorbanan, hal ini tercermin dari kisah hikmah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Langkah inovatif Tim Kominfo Genggong ini juga menjadi bukti bagaimana teknologi informasi dapat digunakan untuk menjembatani jarak dan memperluas akses kepada umat Muslim di mana pun mereka berada. Dalam era digital ini, melalui siaran langsung seperti ini, pesan-pesan agama dan nilai-nilai kebersamaan dapat tersebar dengan lebih luas, menginspirasi dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi banyak orang. Dengan adanya pemandangan baru ini, perayaan Idul Adha di Genggong telah mengambil langkah maju dalam memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan semangat kebersamaan dan nilai-nilai keagamaan. Langkah ini juga dapat menjadi contoh baik bagi pesantren lain di seluruh dunia untuk mengadopsi pendekatan inovatif dalam merayakan perayaan keagamaan mereka. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, penting untuk tetap menjaga kesucian dan makna dalam perayaan agama. Dalam hal ini, Tim Kominfo PZH Genggong Genggong Nusantara telah berhasil mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai keagamaan dalam perayaan Idul Adha. Mereka telah membuktikan bahwa teknologi informasi dapat digunakan secara positif untuk memperkuat hubungan sosial dan spiritual antara sesama muslim pada umumnya. (aik/kak) Rate this post
4 Juli 2023
Umum
GENGGONG – Demi menyemarakkan perayaan Idul Adha 1444 H, PZH Genggong mengadakan berbagai lomba yang menarik. Lomba yang terdiri dari gema takbir dan adzan ini dilaksanakan di Masjid Al Barokah Genggong, Rabu (28/06/2023) Malam. Kedua lomba tersebut diikuti oleh santri terbaik perwakilan pondok pusat maupun pondok unit PZH Genggong. Hal tersebut diapresiasi oleh Ust. Fadilis Sakur selaku ketua Biro Kepesantrenan Bagian Kediniyahan.“Nanti muadzin terbaik akan dipakai saat solat jum’at dan solat maktubah, insyaallah,” harapnya saat memberikan sambutan. Tidak hanya lomba-lomba, PZH Genggong-dalam hal ini Kominfo Genggong Nusantara- berinisiatif untuk menayangkan langsung kegiatan solat ied bersama. Live streaming solat berjamaah ini merupakan pertama kali di PZH Genggong, bahkan di Probolinggo. Jika terlaksana, Masjid Al Barokah Genggong menjadi masjid pertama yang menayangkan langsung solat berjamaah se-Probolinggo. “Ide ini tercetus karena biar kaya masjid-masjid besar seperti masjid Istiqlal, masjidil haram,” ungkap Lukman, salah satu kru Genggong Nusantara. (kak) Rate this post
7 Mei 2023
Umum
Situbondo – Ribuan jamaah memadati Pendopo Kabupaten Situbondo untuk mengikuti Haul Almarhum Al ‘Arif Billah KH. Moh. Hasan dan para muassis Genggong pada Jumat, (06/05/2023). Sejak masa khalifah KH. Hasan Saifouridzall, Tanaszaha Situbondo istikamah menyelenggarakan haul akbar semacam ini di malam 15 Syawal. Acara tersebut dihadiri oleh para pengasuh dari Genggong. Diantaranya KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, KH. Muhammad Hasan Afini Maulaya, Nun Hassan Ahsan Malik, dan Nun Ahsan Habibifillah. Selain dari Genggong, tampak juga KHR. Azaim Ibrahimy (Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo), Drs. Karna Siswandi (Bupati Situbondo), KH. Muhyiddin Khotib (Ketua PCNU Situbondo), Habib Muhammad Abu Bakar Al-Muhdlar (Ketua MUI Situbondo), KH. Jaiz Masduqi dan KH. Qusyairi Syam. “Sejak lebih dari 5 tahun lalu, kami memang selalu mengadakan haul setiap tahun tidak hanya mengundang keluarga Genggong, tapi juga para ulama yang ada di Situbondo,” jelas Muzammil, Ketua Tanaszaha. Menurutnya, selain untuk mengenang dan meneladani para sahibul haul, acara tahunan itu juga sebagai ajang silaturahmi antar ulama dan masyarakat. “Apalagi yang tahu karamah dan merasakan berkah sosok Kiai Sepuh ini juga banyak dari luar Genggong,” imbuhnya. Dalam pembacaan manaqib (baca: biografi dan sejarah) Kiai Hasan Sepuh, Nun Hassan Ahsan Malik yang akrab disapa Nun Alex menyampaikan silsilah nasab beliau. “Nasab Kiai Sepuh ini bersambung pada Wali Songo (Sunan Giri), Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, hingga Rasulullah,” ungkap beliau saat diwawancara. Nun Alex juga menceritakan karamah dan keistimewaan Kiai Hasan dari kecil hingga menjelang wafat. Penempatan haul di Pendopo Kabupaten Situbondo itu sudah disetujui Kiai Mutawakkil sebelumnya. Dalam ceramahnya di akhir acara, beliau menyampaikan bahwa semua ulama zaman dulu saling berhubungan untuk menyebarkan dakwah Islam dan mendukung penuh Nahdlatul Ulama. Beberapa nama ulama yang pernah ada keterikatan dengan Kiai Hasan Sepuh disebutkan dan diceritakan oleh Kiai Mutawakkil. Diantaranya KH. Kholil Bangkalan, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah, KH. Syamsul Arifin, KH. As’ad Syamsul Arifin, dan KH. Syarqowi. Acara haul yang difasilitasi oleh Bupati Situbondo tersebut bisa disaksikan ulang disini. Rate this post
1 Mei 2023
Umum
Krejengan – Keluarga Besar Bani Qomariz Zaman gelar halal bi halal Pada Minggu (30/04/2023) di PP. Rabithotul Islam, asuhan KH. Hafidz Bisri, Desa Krejengan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tanggal 09 Syawal ini, diinisiasi oleh KH. Hasan SAifouridzall, KH. Maksum dan KH. Abdur Ra’uf, yang notabena keturunan Qomariz Zaman. Ratusan keluarga besar yang hadir ini merupakan keturunan dari delapan bersaudara putra putri Kiai Qomariz Zaman, hanya saja yang satu wafat dan tidak memiliki keturunan. Ketujuh bersaudara yang dimaksudkan adalah Alm. KH. Abdul Karim, Alm. Nyai Hj. Khodijah, Alm. Nyai Hj. Maimunah, Alm. KH. Abd. Ro’uf, Alm. Nyai Hj. Habibah, Alm. Nyai Hj. Ummu Mukhtar dan Alm. Nyai Hj. Ummu Barrin. Tampak hadir di tengah-tengah ratusan keluarga besar Bani Qomariz Zaman, Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong. KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah Bin KH. Hasan Saifouridzall Bin KH. Moh. Hasan Bin Nyai Hj. Khodijah Binti Qomariz Zaman. Beliau menyempatkan hadir di tengah kesibukannya menjamu tamu ketua PBNU KH. Yahya Cholil Staquf. Dalam sambutannya, beliau banyak menyampaikan pentingnya mengeratkan tali silaturrahmi antar keluarga yang dikemas dalam kegiatan halal bi halal. “Saya tidak bisa membayangkan, jika dulu Kiai Saifouridzall tidak mempunyai ide silaturrahami keluarga dan penulisan nasab. Dengan begini, kita telah menjalankan perintah Allah menyambung sanak famili, semoga kita semua meninggalkan majelis ini penuh berkah dan manfaat,” jelasnya. Ketua Keluarga Bani Qomariz Zaman, Gus dr. Moh. Haris Damanhuri, M.Kes. menceritakan kegiatan Bani Qomariz Zaman, yang tidak hanya kegiatan halal bi halal yang digelar setiap tahun. “Bahwa pertemuan ini tidak hanya setahun sekali, tapi tiap bulan ada kegiatan istighasah. Kita juga sudah punya “Zaman Milenial” kepengurusan para keturuanan muda, kita akan banyak penampilan dan UMKM dari generasi milineal. Insyaallah yang mau meramaikan halalal bi halal semoga dimudahkan urusan, rizqi dan keturunannya,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua Tim Nasab Keluarga Besar Bani Qomariz Zaman, Nun Hassan Ahsan Malik, mengaku telah membukukan silsilah keluarga Bani Qomariz Zaman yang berjumlah 561 halaman. Pembukuan ini menurut beliau sangat penting guna menguatkan silsilah keturuanan. “Jika kita tidak punya catatan nasab maka akan susah untuk mengurutkan nasab. Ini penting sesuai anjuran Rasulullah, untuk menguatkan silaturrahim, bukan untuk dibanggakan dan disombongkan,” tegasnya. Beliau menghimbau agar setiap keluarga memperbarui data silsilah keturunan. ”Setiap keluarga Tolong upgrade nama-nama keluarga untuk kepentingan pencatatan buku silsilah. Sampai saat ini, data sudah mencapai sekitar 9000 Bani Qomariz Zaman,” terangnya. (fid) Rate this post
28 Maret 2023
Umum
source : Indosiar GENGGONG – Baru-baru ini publik dibuat terpukau oleh penampilan M. Syaiful Bahri, peserta Akademi Sahur Indosiar (AKSI) 2023. Siapa sebenarnya Bahri yang identik dengan peci hitam itu? Bahri. Panggilan akrabnya- dilahirkan di Desa Selok Anyar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, 25 tahun silam. Sejak remaja, ia memang menyukai dunia dakwah. Selama itu pula, Bahri terus belajar publik speaking. Belakangan, Bahri diketahui tak hanya pandai berdakwah namun juga mahir menyanyi. Kemampuannya kian terasah saat menimba ilmu di Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Selama tiga tahun ‘nyantri’ di salah satu pesantren tertua di Indonesia itu, Bahri terus menempa diri. Di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Bahri menempuh pendidikan formal di MA Model Zainul Hasan. Setelah lulus, Bahri melanjutkan studinya ke Universitas Negeri Malang (UM). Selama kuliah di bumi Arema, ia juga membina dakwah di 7 lembaga pendidikan agama di Malang. Alhasil, Bahri juga mempunyai sejumlah murid. Hingga pada akhirnya, pada pada 28 Januari lalu, Bahri mengikuti seleksi AKSI 2023. Proses seleksi dan sistem audisi dilakukan secara daring. Bahri mengirimkan video dakwah melalui kanal yang disediakan tim seleksi video yang dikirimkan kala itu, ia pun bertausiyah menggunakan pakaian adat Madura. “Kemudian masuk pada seleksi wawancara, menjelaskan kelebihan yang dimiliki,” kata Bahri. source : Indosiar Tak disangka, ia lolos pada tahap berikutnya. Pada 1 Maret 2023, Bahri dihubungi panitia seleksi dan dinyatakan masuk top 24 AKSI yang akan tampil di Indosiar pada bulan Ramadhan. “Motivasi saya ikut AKSI adalah ingin bermanfaat lebih luas dan merasa tertantang ketika salah satu anak didik (Shonif Malang Top 6 AKSI) masuk AKSI tahun 2022 lalu. Dan yang terakhir adalah ingin membanggakan tanah kelahiran Lumajang” urainya. Sampai sekarang, Bahri sudah menyisihkan kompetitor lainnya dan berhasil lolos Top 18. Semoga juara, Bahri. (kak) Rate this post
14 Maret 2023
Umum
Umum
GENGGONG – Santri Madrasah Tsanawiyah Zainul Hasan (MTs. Zaha) Genggong kembali mengukir prestasi nasional. Kali ini, giliran santri program IT yang mengharumkan nama madrasah, yakni Ani Sugi Aizah dan M. Fahreza Irsyadillah. Dua santri tersebut meraih juara nasional pada ajang Picos V.5 yang diadakan SMA Islam Al Ma’arif Singosari Malang, Rabu (09/02/2023) lalu. Kabar gembira tersebut didapat setelah panitia penyelenggara mengumumkan secara live via aplikasi zoom pada Ahad (12/03) pagi. Hasilnya, Ani Sugi Aizah meraih juara dua pada lomba video pendek dengan judul “Gunakan Teknologi Sebaik Mungkin”. Sedangkan M. Fahreza Irsyadillah meraih juara harapan 1 lomba video pendek dengan judul “Lika-liku Era Society 5.0”. Ketua Program IT, Ustad Muhlasin Hadi Irwanto, S.Kom mengapresiasi hasil yang diperoleh dua santri tersebut. Menurutnya, tidak mudah menjadi juara pada ajang tingkat nasional tersebut. “Syukur Alhamdulillah. Para santri bisa meraih juara. Namun, prosesnya tidak mudah karena mereka melewati babak penyisihan, semifinal, sampai final yang diumumkan Ahad (12/03) kemarin,” ungkapnya.(kak/Gus/Ry) Anda bisa menyaksikan full videonya di official youtube MTs Zainul Hasan 1 Genggong. Rate this post
14 Maret 2023
Umum
Umum
GENGGONG – Santri Madrasah Tsanawiyah Zainul Hasan (MTs. Zaha) Genggong kembali mengukir prestasi nasional. Kali ini, giliran santri program IT yang mengharumkan nama madrasah, yakni Ani Sugi Aizah dan M. Fahreza Irsyadillah. Dua santri tersebut meraih juara nasional pada ajang Picos V.5 yang diadakan SMA Islam Al Ma’arif Singosari Malang, Rabu (09/02/2023) lalu. Kabar gembira tersebut didapat setelah panitia penyelenggara mengumumkan secara live via aplikasi zoom pada Ahad (12/03) pagi. Hasilnya, Ani Sugi Aizah meraih juara dua pada lomba video pendek dengan judul “Gunakan Teknologi Sebaik Mungkin”. Sedangkan M. Fahreza Irsyadillah meraih juara harapan 1 lomba video pendek dengan judul “Lika-liku Era Society 5.0”. Ketua Program IT, Ustad Muhlasin Hadi Irwanto, S.Kom mengapresiasi hasil yang diperoleh dua santri tersebut. Menurutnya, tidak mudah menjadi juara pada ajang tingkat nasional tersebut. “Syukur Alhamdulillah. Para santri bisa meraih juara. Namun, prosesnya tidak mudah karena mereka melewati babak penyisihan, semifinal, sampai final yang diumumkan Ahad (12/03) kemarin,” ungkapnya.(kak/Gus/Ry) Anda bisa menyaksikan full videonya di official youtube MTs Zainul Hasan 1 Genggong. Rate this post
24 Februari 2023
Umum
Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan saat memberikan penghargaan kepada Almarhum Kiai Hasan Genggong, yang diwakili oleh Gus dr. Haris KRAKSAAN – PCNU Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo, memberikan anugerah penghargaan kepada 4 muassis pendiri NU. PCNU Kota Kraksaan memberikan anugerah kepada 4 muassis pendiri NU Kraksaan pada kegiatan puncak peringatan Hari Lahir 1 Abad NU yang digelar di Gedung Islamic Center, Kamis 23 Februari 2023. Penganugerahan kepada empat muassis sebagai pendiri NU di Kota Kraksaan itu diterima langsung oleh ahli warisnya. 4 muassis penerima anugerah penghargaan dari PCNU Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo ini, sebagai berikut:1. KH. Moh. Hasan Genggong, Rais Syuriyah pertama 1930-1955.2. KH. Zaini Mun’im, Rais Syuriyah kedua 1956-1975;3. KH. Abdul Latif, Ketua Tanfidziyah pertama 1930-1963;4. KH. Nawawi Shodir, Katib Syuriyah pertama 1930-1955. Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kraksaan, H. Achmad Muzammil mengatakan, kalau keempat muassis yang telah menerima anugerah dari PCNU itu memiliki jasa bagi berdirinya NU Kota Kraksaan. “Maka anugerah yang kami serahkan kepada empat muassis ini adalah bentuk penghormatan atas jasanya. Karena berkat beliau-beliau NU Kraksaan ini ada,” jelas Muzammil. Pemberian anugerah pada peringatan 1 Abad NU itu, kata Muzammil, sebagai refleksi bagi seluruh warga NU di Kota Kraksaan. Hal itu untuk mengingat perjuangan keempat muassis yang telah mendirikan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama di Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Selanjutnya, ungkap Muzammil, kalau pada momentum menjemput abad ke 2 NU ini, warga Nahdliyin harus bisa meneladani para muassis tersebut. “Kemudian pada momentum menjemput abad ke 2 NU ini, kita semua warga NU dapat meneladani dan meneruskan perjuangan yang telah dilakukan oleh keempat muassis yang telah mendirikan N5U di Kraksaan,” pungkasnya. Sementara itu, Gus dr. Haris -yang menerima simbolis penghargaan mewakili keluarga besar Pesantren Zainul Hasan Genggong- menyampaikan terima kasih kepada PCNU Kota Kraksaan, hal ini merupakan kehormatan bagi dzurriyah Kiai Hasan Genggong. “Ini merupakan penghargaan kedua untuk Kiai Hasan Sepuh, sebelumnya Beliau menerima penghargaan dari PBNU sebagai salah satu dari 25 tokoh ulama yang berjuang mendirikan Nahdlatul Ulama bersama Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari”. Ungkapnya. Kita sebagai penerus, lanjut Gus dr. Haris, harus meneladani kiprah perjuangan para muassis Nadlatul Ulama, “harapannya, di abad kedua, NU ini bisa menjadi rumah yang jauh lebih baik, lebih nyaman dan tetap menjadi penjaga negeri ini”. Pungkasnya. KH. Mohammas Hasan, Rais Syuriyah 1930-1955 Kiai Hasan Sepuh adalah Rais Syuriyah pertama Nahdlatul Ulama Cabang Kraksaan. Beliau mengemban amanat tersebut sejak tahun 1930 hingga wafat pada tahun 1955. Kiai Hasan Sepuh tak hanya berperan mendirikan Nahdlatul Ulama Cabang Kraksaan. Pada proses awal pendirian Nahdlatul Ulama, Kiai Hasan Genggong juga dimintai pendapat dan nasihat oleh almarhum KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH As’ad Syamsul Arifin, dan para pendiri NU lain atas rekomendasi dari Syaikhona Kholil Bangkalan dan hadratus syeikh KH. Hasyim Asy’ari. Ketika menjabat sebagai Rais Syuriyah, Kiai Hasan Sepuh telah berusia 90 tahun. Meski telah berusia lanjut, namun Kiai Hasan Sepuh tak pernah kendor berjuang untuk Nahdlatul Ulama. Beliau sering berkumpul di majelis bahtsul masail meski acara dilaksanakan jauh dari kediaman beliau di Pesantren Genggong. Beliau dianggap sebagai salah satu Kiai yang bisa memutuskan hukum sebuah masalah dengan tepat dan baik. Kiai Hasan Sepuh selalu hadir di setiap Muktamar NU. Seperti Muktamar di Magelang, Pekalongan, dan Palembang. Ada beberapa kalimat bijak dari Kiai Hasan Sepuh yang cukup melegenda.“Barangsiapa yang ikhlas berjuang untuk Nahdlatul Ulama, Ia akan beruntung di dunia dan di akhirat”.“Jangan keluar dari Nahdlatul Ulama. Karena Nahdlatul Ulama adalah jam’iyyah yang diridloi Allah Subhanahu wa Ta’ala”. (*) Rate this post
20 Februari 2023
Umum
Event
Genggong – Ribuan Onthelis penggemar sepeda kuno yang tergabung dalam Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI), berkumpul untuk mengikuti acara gowes di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, pada hari Minggu (16/2/2023). Acara ini diadakan oleh komunitas Sepeda Tua Kraksaan (KONSTAN), yang bertujuan untuk mempromosikan gaya hidup sehat dan mempererat hubungan sesama penggemar sepeda kuno. Acara yang bertajuk “Onthel Goes To Pesantren” (OGP) ini, dimulai pukul 6 pagi, Peserta berkumpul di halaman P5 PZH Genggong yang merupakan titik start. Setelah melakukan registrasi, peserta memulai gowes sepanjang 25 kilometer yang melintasi Kecamatan Krejengan, Kecamatan Kraksaan dan Kecamatan Pajarakan hingga finish di halaman P5 PZH Genggong. Peserta gowes tidak hanya berasal dari Kabupaten Probolinggo, namun dari berbagai wilayah. Seperti, Jombang, Madura, Jember, Lumajang, Banyuwangi hingga Semarang. namun para peserta ini memiliki satu kesamaan yaitu cinta terhadap sepeda tua. Beberapa peserta bahkan menggunakan sepeda yang sudah puluhan tahun lamanya, dengan berbagai jenis dan merek yang berbeda-beda. Peserta dari berbagai usia dan latar belakang ini, begitu semangat ngonthel melintasi jalan antar kecamatan dengan mengenakan kostum modern, baju daerah, hingga kostum pejuang tempo dulu. Tamam, salah satu peserta dari Jember mengatakan, bahwa dia sangat senang bisa bergabung dalam acara ini. “Saya sudah lama mempunyai sepeda ontel ini dan saya sangat senang bisa bergabung dalam acara ini. Saya juga bertemu banyak teman baru yang memiliki hobi yang sama dengan saya,” katanya. Acara gowes sepeda kuno ini mendapatkan sambutan yang positif dari masyarakat. Banyak pengendara motor dan mobil yang menyapa dan memberikan dukungan kepada peserta. Acara ini diharapkan bisa menjadi ajang silaturrahim dan istiqomah mengkampanyekan gaya hidup sehat. Gus dr Haris, inisiator Onthel Goes To Pesantren, mengatakan, acara rutin setiap tahun ini merupakan acara ke 7 yang dilaksanakan di Pesantren Zainul Hasan Genggong. OGP merupakan wujud kecintaan warga terhadap tanah air serta ikut mengurangi efek rumah kaca atau pemanasan global. “Kami ingin berkontribusi dalam mengenalkan budaya bersepeda zaman dulu sekaligus mengajak masyarakat gemar bersepeda sehingga ikut menurunkan bahaya pemanasan global,” katanya. Gus dr Haris menambahkan, menggunakan sepeda sebagai alat transportasi bisa menurunkan polusi udara sekaligus menyehatkan badan. “mari budayakan bersepeda dalam keseharian kita”. Pungkasnya. (*) Rate this post
2 Februari 2023
Umum
Genggong – Madrasah Aliyah Zainul Hasan 1 Genggong didirikan oleh hadratus syeikh KH. Hasan Saifouridzall pada tanggal 02 Februari 1968. di tahun 2023 ini telah berusia 55 tahun. Sejak madrasah ini berdiri, pengelola terus berupaya untuk menjadikan madrasah yang unggul dan bermanfaat bagi bangsa dan negara sesuai cita-cita pendiri Pesantren Zainul Hasan Genggong. Kini, Madrasah yang memiliki slogan MUMTAZ dan Berkualitas yang dipimpin oleh Nun Ahsan Maliki cucu KH. Hasan Saifouridzall telah membawa MA Zainul Hasan 1 Genggong lebih unggul, berkualitas, dan berprestasi. Terbukti, sejak Nun Alex memimpin, puluhan prestasi telah diraih, baik tingkat lokal, regional, nasional hingga internasional. Selain itu, lulusannya tersebar ke beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta di dalam negeri hingga luar negeri, misalnya negara mesir, sudan, turki dan lainya. Sebagai bentuk terima kasih lembaga kepada guru, MA Zainul Hasan 1 Genggong memberikan apresiasi khidmah berupa voucher Umroh ke Tanah Suci kepada 2 guru. Hadiah tersebut diberikan pada peringatan Milad MA Zainul Hasan 1 Genggong ke-55, kamis, (02/02/2023). Kepala Madrasah Nun Ahsan Maliki, S.Sy., M.Pd menuturkan bahwa penentuan siapa yang mendapatkan hadiah umroh ini adalah guru yang paling lama pengabdiannya di madrasah ini. “Apresiasi khidmah ini pertama kami berikan kepada Ustaz Ahmad Taufik yang telah mengabdi selama 31 tahun, Kedua ustaz Ahmad Juwaini yang telah mengabdi 29 tahun, 2 guru ini mendapatkan voucher umroh, umroh bersama saya “, ucap Nun Alex yang disambut tepuk tangan meriah oleh guru dan santri. Dalam kesempatan tersebut, ketua PC LDNU Kota Kraksaan ini, berpesan kepada semua santri dan guru untuk selalu memiliki Akhlak. “akhlak itu amanah, kreatif, harmonis, loyalitas, adaptif, kolaboratif,” pungkasnya. (*) Rate this post
1 Februari 2023
Umum
Paiton – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Ikatan Alumni dan Santri Pesantren Zainul Hasan (Tanaszaha) Genggong Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, masa khidmat 2023-2028 resmi dilantik, Rabu (1/2/23) pagi. Prosesi pelantikan digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Islamiyah Syafi’iyah Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Pelantikan dan baiat dilakukan oleh Ketua DPP Tanaszaha Genggong, Dr Abdul Aziz Wahab M.Ag. Ketua DPP Tanaszaha Genggong, Dr. Abdul Aziz Wahab M.Ag usai pelantikan berpesan agar DPC Tanaszaha Kota Kraksaan segera menggelar rapat kerja pasca dilantik agar dapat menghasilkan program kerja. Selain itu, ia menekankan agar DPC Tanaszaha Kota Kraksaan memaksimalkan layanan teknologi digital sebagai wahana syiar program kerja. Sebab menurutnya, dampak dunia digital dewasa ini amat dominan. “Setiap kegiatan, jadikan berita dan syiarkan lewat media sosial, facebook misalnya, itu luar biasa dampaknya, dibaca ribuan orang,” pesan Dr. Aziz yang juga rektor Universitas Zainul Hasan (UNZAH) Genggong. Pengasuh Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah berharap, pasca dilantik pengurus DPC Tanaszaha Genggong dapat menunjukkan eksistensinya dengan melahirkan program-program kerja yang bermanfaat. “Jadi pengurus Tanaszaha Kraksaan yang baru dilantik ini punya tanggung jawab, buatlah program kerja yang bermanfaat dan menebar maslahat, tidak hanya untuk alumnus tetapi juga untuk umat,” pesan Kiai Mutawakkil. Kiai Mutawakkil mengaku bersyukur, banyak alumni PZH Genggong yang bersedia berkhidmat dan meluangkan waktu untuk meneruskan syiar-syiar pesantren ke masyarakat. “Terima kasih telah bersedia menjadi pengurus (DPC Tanaszaha Kraksaan), semoga perjuangan kalian diberkahi Allah,” terang kiai yang dikenal kharismatik ini. (*) Rate this post
14 Januari 2023
Umum
Umum
Event
Genggong Nusantara | Pemain Futsal Daerah A Pondok SMA Pose Bersama dengan Shohibul Bait Setelah Pertandingan Final (13/01) GENGGONG – Tim Futsal Daerah A Pondok SMA berhasil mempertahankan gelarnya dalam lomba futsal pada ajang Akhirussanah 2023. Zhoneg Mania keluar sebagai juara usai mengalahkan Daerah B Pondok MA-PK tujuh gol tanpa balas saat partai final (13/01/2023) di lapangan SMK Zainul Hasan Genggong. Dimas dkk langsung tampil agresif saat pertandingan baru dimulai. Berawal umpan terobosan rekannya, Handika berhasil mengecoh kiper lawan melalui sontekannya dari sisi kiri dan skor menjadi 1-0. Tidak berselang lama, Zhoneg kembali mendapatkan peluang emas yang akhirnya menjadi gol melalui sepakan melengkung dari Dimas. Daerah B Pondok MA-PK mencoba menyamakan kedudukan melalui beberapa serangannya. Namun, Madani dkk selalu gagal menkonversikannya menjadi gol. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum. Genggong Nusantara | Pemain Daerah A Pondok SMA Berjibaku dengan Pemain Daerah B Pondok MA-PK saat Final (13/01) di Lapangan SMK Zaha Genggong. Di babak kedua, Daerah B Pondok MA-PK memasukkan Taqwim demi mengejar ketertinggalan. Namun, saat wasit baru meniupkan peluit mereka kebobolan lagi melalui sundulan Handika. Pasca kebobolan ketiga tersebut, mereka kehilangan kendali dan membiarkan Handika dkk memegang kendali jalannya pertandingan. Hasilnya, Zhoneg kembali menambah pundi-pundi golnya melalui Dimas pada menit ke-6. Seakan semangat juangnya membara, Dimas mencetak gol ketiganya sesaat kemudian. Pemain punggung 10 tersebut melakukan umpan satu dua dengan rekannya kemudian melepaskan sebuah tendangan dengan kaki kirinya dan berbuah gol. Merasa diatas angin, Dimas dkk mengendorkan laju permainan. Meski begitu, mereka lagi – lagi membobol gawang tim futsal Daerah B Pondok MA-PK melalui gol solo Dimas pada menit ke-7. Hingga Alex akhirnya menggenapi kemenangan telak timnya atas Daerah B Pondok MA-PK menjadi 7-0. Susunan Pemain: Tim Futsal Daerah A Pondok SMA: Diva, Dimas, Rofik, Alex, Handika, Sobri, Kelvin. Tim Futsal Daerah B Pondok MA-PK: Iqbal, Belva, Fatoni, Madani, Taqwim, Arif, Iqbal Maulana, Wildan. Rate this post
14 Januari 2023
Umum
Umum
Event
Genggong Nusantara | Pemain Futsal Daerah A Pondok SMA Pose Bersama dengan Shohibul Bait Setelah Pertandingan Final (13/01) GENGGONG – Tim Futsal Daerah A Pondok SMA berhasil mempertahankan gelarnya dalam lomba futsal pada ajang Akhirussanah 2023. Zhoneg Mania keluar sebagai juara usai mengalahkan Daerah B Pondok MA-PK tujuh gol tanpa balas saat partai final (13/01/2023) di lapangan SMK Zainul Hasan Genggong. Dimas dkk langsung tampil agresif saat pertandingan baru dimulai. Berawal umpan terobosan rekannya, Handika berhasil mengecoh kiper lawan melalui sontekannya dari sisi kiri dan skor menjadi 1-0. Tidak berselang lama, Zhoneg kembali mendapatkan peluang emas yang akhirnya menjadi gol melalui sepakan melengkung dari Dimas. Daerah B Pondok MA-PK mencoba menyamakan kedudukan melalui beberapa serangannya. Namun, Madani dkk selalu gagal menkonversikannya menjadi gol. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum. Genggong Nusantara | Pemain Daerah A Pondok SMA Berjibaku dengan Pemain Daerah B Pondok MA-PK saat Final (13/01) di Lapangan SMK Zaha Genggong. Di babak kedua, Daerah B Pondok MA-PK memasukkan Taqwim demi mengejar ketertinggalan. Namun, saat wasit baru meniupkan peluit mereka kebobolan lagi melalui sundulan Handika. Pasca kebobolan ketiga tersebut, mereka kehilangan kendali dan membiarkan Handika dkk memegang kendali jalannya pertandingan. Hasilnya, Zhoneg kembali menambah pundi-pundi golnya melalui Dimas pada menit ke-6. Seakan semangat juangnya membara, Dimas mencetak gol ketiganya sesaat kemudian. Pemain punggung 10 tersebut melakukan umpan satu dua dengan rekannya kemudian melepaskan sebuah tendangan dengan kaki kirinya dan berbuah gol. Merasa diatas angin, Dimas dkk mengendorkan laju permainan. Meski begitu, mereka lagi – lagi membobol gawang tim futsal Daerah B Pondok MA-PK melalui gol solo Dimas pada menit ke-7. Hingga Alex akhirnya menggenapi kemenangan telak timnya atas Daerah B Pondok MA-PK menjadi 7-0. Susunan Pemain: Tim Futsal Daerah A Pondok SMA: Diva, Dimas, Rofik, Alex, Handika, Sobri, Kelvin. Tim Futsal Daerah B Pondok MA-PK: Iqbal, Belva, Fatoni, Madani, Taqwim, Arif, Iqbal Maulana, Wildan. Rate this post
6 Desember 2022
Umum
Umum
Event
KH Hasan Mutawakkil: “Produk Hukum Islam Selalu Berada dalam Proses Perubahan” Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan, KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah bersama Ketua Umum PWNU Jawa Timur KH Mazuqi Mustamar, saat membuka Halaqoh Fikih dan Ushul Fikih di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Probolinggo, PWNU Jatim_Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan, KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah menegaskan, hukum-hukum Islam selalu berada pada setiap perubahan permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam. “Apa pun perubahan dalam aspek kehidupan kita tidak boleh menjauhkan kita dari nilai-nilai ajaran Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) yang telah disampaikan kepada para Sahabat, Sahabat-sahabat kepada Tabi’in, hingga ke ulama-ulama kita.” “Sehingga istilah bid’ah sekarang ini sudah memasuki seluruh aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, yang biasa berbicara ‘itu bid’ah, ini bid’ah, oh itu tidak ada pada zaman Rasulullah’, harap berhenti karena akan membuat umat bingung bahkan, bisa membuat bingung dirinya sendiri. Kecuali mereka mau hidup di hutan belantara, sekaligus menggunakan hukum rimba. “Demikian pesan-pesan penting KH M Hasan Mutawakkil saat membuka Halaqoh Fiqih dan Ushul Fiqih yang diadakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Senin 5 Desember 2022. Dihadiri Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar dan Wakil Rais KH Hadi bin Muhammad Mahfudz, Katib PWNU KH Romadlon Chotib, dll. Dalam Halaqoh Fikih dan Ushul Fikih ini, menghadirkan pembicara, antara lain KH Afifuddin Muhajir dari Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, KH Dr Abdul Ghofur Maimoen dari Pesantren Al-Anwar Sarang, dan KH Muhibbun Aman Ali. Hukum Islam, Problematika Umat dan Perubahan Menurut Kiai Mutawakkil Alallah, yang Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, hukum-hukum Islam selalu berada pada setiap perubahan permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam. Dengan berbagai mode dan argumentasi yang mewarnai cara, proses, atau produk berfikir para ahli dan ulama, termasuk cara berpikir umat. Dan hebatnya lagi, ini merupakan khazanah kita, terutama komunitas pesantren, komunitas Nahdlatul Ulama. Ulama-ulama fikih dari pesantren tidak pernah melewatkan sedikit pun aspek-aspek kehidupan yang menjadi permasalahan umat Islam. Para ulama memberikan panduan, ketentuan hukum Islam yang aplikatif. Tinggal kita saja memraktekkan atau mengkiaskan melalui sifat _al-waqi’iyayah_ (berpijak pada kenyataan objektif manusia), sesuai problematika yang berkembang di tengah masyarakat. Dengan referensi-referensi hukum fikih, baik yang dicaci terkait ketentuan hukum-hukum Islam, baik yang terbangun dengan paradigma teoritis, induksi (_thariqatul hanifiyah_), empiris, maupun yang dibangun dengan dogmatis, responden, dan metode deduksi (_thariqatul mutakallimin_).” Di sinilah, kehetan ulama-ulama fikih dari pesantren. Mereka hadir dan tidak pernah melewatkan segala permasalahan yang dihadapi umat Islam, baik yang klasik maupun kontemporer,” tuturnya. “Inilah, realitasnya, mengaplikasikan ajaran-ajaran agama Islam. Apa pun produk perubahan tidak boleh menjauhkan kita dari nilai-nilai yang diajarkan Nabi Muhammad SAW,” tegas Kiai Mutawakkil. Kiai Mutawakkil menyebut, hadits yang meriwayatkan Rasulullah SAW: Dari Jabir, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaanku dengan umatku ialah bagaikan seorang yang menyalakan api. Akhirnya, laron-laron berterbangan menjatuhkan diri ke dalam api tersebut. Padahal aku telah berusaha menghalaunya. Aku pun telah mencegah kamu semua agar tidak jatuh ke api, tetapi kamu meloloskan diri dari tanganku.” (HR. Muslim no. 2285). Dalam riwayat lain, dalam kitab Bukhari-Muslim diriwayatkan Abu Hurairah Ra. Rasulullah bersabda, “Saya memegang tali pinggangmu, tapi banyak di antara kalian yang lepas dari genggamanku”. “Nah, ulama-ulama fikih melalui referensi-referensi fikih yang dibangun dengan dua cara itu, menjawab semua persoalan yang dihadapi oleh umat Islam. “Nah, dari titik inilah, maka diskusi soal furu’iyah, menjadi menarik dan ter-update. Kenapa? Karena, hubungan antara ketentuan-ketentuan hukum Islam dan fenomena kemanusiaan tidak bisa dipisahkan. “Dari sisi ini saya melihat, bahwa Halaqoh Fikih dan Ushul Fikih, dalam rangka mendiskusikan dinamika ketetapan hukum menjawab masalah furu’iyah memiliki arti yang amat penting. Di sinilah saya memberikan apresiasi kepada PBNU, kepada PWNU, yang mengadakan kegiatan ini dengan tema-tema sangat aktual,” tutur Kiai Mutawakkil Alallah. Selepas dari kegiatan yang digelar PWNU Jatim hari ini, selanjutnya pada 7 Desember 2022 di pondok pesantren yang sama, digelar Halaqoh Peradaban dengan tema Fikih Siasyi, Bangsa dan Negara” yang diadakan PBNU. “Inilah arti pentingnya, untuk menguatkan kehadiran ketentuan hukum Islam di tengah-tengah masyarakat Islam ala Ahlissunnah waljamaah an-Nahdliyah,” kata Kiai Mutawakkil. Ia mengingatkan, saat ini banyak yang mengemaskan fikih tapi prosesnya tidak dengan proses yang telah dilakukan ulama-ulama pesantren. Tidak salam metode dan model yang hadisilkan ulama fikih Ahlussunnah waljamaah, terutama mereka adalah kelompok-kelompok Wahabi-Salafi. Kiai Mutawakkil berharap, para ulama dan kiai pesantren yang menjihadkan waktu, tenada dan pikiran, dan terus menggali produk hukum Islam, dalam halaqoh tersebut, seperti yang difirmankan Allah Ta’ala. Ia pun mengutip firman Allah Subhanahu wa-ta’ala: _Kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nāsi ta`murụna bil-ma’rụfi wa tan-hauna ‘anil-mungkari wa tu`minụna billāh_. “Kamu adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.” Al-Quran surat Ali Imran ayat 110). Kiai Mutawakkil mengajak para santri dan kiai, untuk berjihad, untuk li-i’lai kalimatillah, untuk mempertahankan dan mengamankan, dan membumikan hukum-hukum Allah di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kiai Mutawakkil menutup dengan pantun:Tahu campur dibumbui terasi, Elvi Sukaesih mobilnya MercyNU Jawa Timur selalu berkonsolidasi, menata organisasi dengan para kiai. “Di sana gunung di sini gunung, menanam mangga dan pepaya prospeknya cerah.Di sana bingung di sini bingung, jadi tidak bingung setelah bertemu para peserta halaqoh”. Putra KH Hasan Saifourridzal ini mengakhiri dengan untaian sholawat: _Robbi fanfa’nâ bibarkatihim, Wahdinâl husnâ bi hurmatihim_. (Wahai Robbi maka berilah kami manfaat dengan keberkatan mereka, Dan tunjukkanlah kami kepada kemuliaan demi kehormatan mereka).(*) Kreditasi foto-foto: media center PWNU Jatim. Rate this post
6 Desember 2022
Umum
Umum
Event
KH Hasan Mutawakkil: “Produk Hukum Islam Selalu Berada dalam Proses Perubahan” Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan, KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah bersama Ketua Umum PWNU Jawa Timur KH Mazuqi Mustamar, saat membuka Halaqoh Fikih dan Ushul Fikih di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Probolinggo, PWNU Jatim_Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan, KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah menegaskan, hukum-hukum Islam selalu berada pada setiap perubahan permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam. “Apa pun perubahan dalam aspek kehidupan kita tidak boleh menjauhkan kita dari nilai-nilai ajaran Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) yang telah disampaikan kepada para Sahabat, Sahabat-sahabat kepada Tabi’in, hingga ke ulama-ulama kita.” “Sehingga istilah bid’ah sekarang ini sudah memasuki seluruh aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, yang biasa berbicara ‘itu bid’ah, ini bid’ah, oh itu tidak ada pada zaman Rasulullah’, harap berhenti karena akan membuat umat bingung bahkan, bisa membuat bingung dirinya sendiri. Kecuali mereka mau hidup di hutan belantara, sekaligus menggunakan hukum rimba. “Demikian pesan-pesan penting KH M Hasan Mutawakkil saat membuka Halaqoh Fiqih dan Ushul Fiqih yang diadakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Senin 5 Desember 2022. Dihadiri Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar dan Wakil Rais KH Hadi bin Muhammad Mahfudz, Katib PWNU KH Romadlon Chotib, dll. Dalam Halaqoh Fikih dan Ushul Fikih ini, menghadirkan pembicara, antara lain KH Afifuddin Muhajir dari Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, KH Dr Abdul Ghofur Maimoen dari Pesantren Al-Anwar Sarang, dan KH Muhibbun Aman Ali. Hukum Islam, Problematika Umat dan Perubahan Menurut Kiai Mutawakkil Alallah, yang Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, hukum-hukum Islam selalu berada pada setiap perubahan permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam. Dengan berbagai mode dan argumentasi yang mewarnai cara, proses, atau produk berfikir para ahli dan ulama, termasuk cara berpikir umat. Dan hebatnya lagi, ini merupakan khazanah kita, terutama komunitas pesantren, komunitas Nahdlatul Ulama. Ulama-ulama fikih dari pesantren tidak pernah melewatkan sedikit pun aspek-aspek kehidupan yang menjadi permasalahan umat Islam. Para ulama memberikan panduan, ketentuan hukum Islam yang aplikatif. Tinggal kita saja memraktekkan atau mengkiaskan melalui sifat _al-waqi’iyayah_ (berpijak pada kenyataan objektif manusia), sesuai problematika yang berkembang di tengah masyarakat. Dengan referensi-referensi hukum fikih, baik yang dicaci terkait ketentuan hukum-hukum Islam, baik yang terbangun dengan paradigma teoritis, induksi (_thariqatul hanifiyah_), empiris, maupun yang dibangun dengan dogmatis, responden, dan metode deduksi (_thariqatul mutakallimin_).” Di sinilah, kehetan ulama-ulama fikih dari pesantren. Mereka hadir dan tidak pernah melewatkan segala permasalahan yang dihadapi umat Islam, baik yang klasik maupun kontemporer,” tuturnya. “Inilah, realitasnya, mengaplikasikan ajaran-ajaran agama Islam. Apa pun produk perubahan tidak boleh menjauhkan kita dari nilai-nilai yang diajarkan Nabi Muhammad SAW,” tegas Kiai Mutawakkil. Kiai Mutawakkil menyebut, hadits yang meriwayatkan Rasulullah SAW: Dari Jabir, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaanku dengan umatku ialah bagaikan seorang yang menyalakan api. Akhirnya, laron-laron berterbangan menjatuhkan diri ke dalam api tersebut. Padahal aku telah berusaha menghalaunya. Aku pun telah mencegah kamu semua agar tidak jatuh ke api, tetapi kamu meloloskan diri dari tanganku.” (HR. Muslim no. 2285). Dalam riwayat lain, dalam kitab Bukhari-Muslim diriwayatkan Abu Hurairah Ra. Rasulullah bersabda, “Saya memegang tali pinggangmu, tapi banyak di antara kalian yang lepas dari genggamanku”. “Nah, ulama-ulama fikih melalui referensi-referensi fikih yang dibangun dengan dua cara itu, menjawab semua persoalan yang dihadapi oleh umat Islam. “Nah, dari titik inilah, maka diskusi soal furu’iyah, menjadi menarik dan ter-update. Kenapa? Karena, hubungan antara ketentuan-ketentuan hukum Islam dan fenomena kemanusiaan tidak bisa dipisahkan. “Dari sisi ini saya melihat, bahwa Halaqoh Fikih dan Ushul Fikih, dalam rangka mendiskusikan dinamika ketetapan hukum menjawab masalah furu’iyah memiliki arti yang amat penting. Di sinilah saya memberikan apresiasi kepada PBNU, kepada PWNU, yang mengadakan kegiatan ini dengan tema-tema sangat aktual,” tutur Kiai Mutawakkil Alallah. Selepas dari kegiatan yang digelar PWNU Jatim hari ini, selanjutnya pada 7 Desember 2022 di pondok pesantren yang sama, digelar Halaqoh Peradaban dengan tema Fikih Siasyi, Bangsa dan Negara” yang diadakan PBNU. “Inilah arti pentingnya, untuk menguatkan kehadiran ketentuan hukum Islam di tengah-tengah masyarakat Islam ala Ahlissunnah waljamaah an-Nahdliyah,” kata Kiai Mutawakkil. Ia mengingatkan, saat ini banyak yang mengemaskan fikih tapi prosesnya tidak dengan proses yang telah dilakukan ulama-ulama pesantren. Tidak salam metode dan model yang hadisilkan ulama fikih Ahlussunnah waljamaah, terutama mereka adalah kelompok-kelompok Wahabi-Salafi. Kiai Mutawakkil berharap, para ulama dan kiai pesantren yang menjihadkan waktu, tenada dan pikiran, dan terus menggali produk hukum Islam, dalam halaqoh tersebut, seperti yang difirmankan Allah Ta’ala. Ia pun mengutip firman Allah Subhanahu wa-ta’ala: _Kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nāsi ta`murụna bil-ma’rụfi wa tan-hauna ‘anil-mungkari wa tu`minụna billāh_. “Kamu adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.” Al-Quran surat Ali Imran ayat 110). Kiai Mutawakkil mengajak para santri dan kiai, untuk berjihad, untuk li-i’lai kalimatillah, untuk mempertahankan dan mengamankan, dan membumikan hukum-hukum Allah di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kiai Mutawakkil menutup dengan pantun:Tahu campur dibumbui terasi, Elvi Sukaesih mobilnya MercyNU Jawa Timur selalu berkonsolidasi, menata organisasi dengan para kiai. “Di sana gunung di sini gunung, menanam mangga dan pepaya prospeknya cerah.Di sana bingung di sini bingung, jadi tidak bingung setelah bertemu para peserta halaqoh”. Putra KH Hasan Saifourridzal ini mengakhiri dengan untaian sholawat: _Robbi fanfa’nâ bibarkatihim, Wahdinâl husnâ bi hurmatihim_. (Wahai Robbi maka berilah kami manfaat dengan keberkatan mereka, Dan tunjukkanlah kami kepada kemuliaan demi kehormatan mereka).(*) Kreditasi foto-foto: media center PWNU Jatim. Rate this post
6 Desember 2022
Umum
Umum
Event
Al Mukarram KH. Moh. Hasan Mutawakkil AlallahPengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, Ketua Umum MUI Jawa TimurBersama Al Mukarram KH. Marzuqi MustamarPengasuh PP. Sabilurrosyad Gasek Malang, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur GENGGONG – Pesantren Zainul Hasan Genggong jadi tuan rumah dalam pagelaran halaqoh yang diadakan oleh PWNU Jatim, Senin (05/12). Forum kajian ini digelar guna menguatkan dan membumikan hukum – hukum islam di tanah air Indonesia. Halaqoh Fiqh dan Usul Fiqh yang menyongsong tema “Dinamika Penetapan Hukum Islam dalam Menjawab Masa’il Furu’iyah” ini dihadiri langsung Ketua PWNU Jatim, KH. Marzuqi Mustamar, Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, Wakil Rais KH. Hadi bin Muhammad Mahfudz, Katib PWNU KH. Romadlon Chotib, dan sejumlah undangan dan pengurus PCNU se Tapal Kuda. Dalam sambutannya, Kiai Mutawakkil menegaskan, hukum – hukum Islam harus selalu berada pada setiap perubahan permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam. Sehingga, menurutnya, halaqoh semacam ini penting untuk diadakan. “Tema halaqoh ini sangat aktual. Guna mempertahankan, dan membumikan hukum Allah di tanah air Indonesia. Sehingga nantinya bermanfaat pada masyarakat,” ungkap Ketua MUI Jatim. Karena saat ini, lanjutnya, banyak yang mengemas hukum fiqih tapi prosesnya tidak sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang ditetapkan ulama fikih Ahlussunnah waljamaah, terutama mereka adalah kelompok-kelompok Wahabi-Salafi. Al Mukarram KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah Saat memberikan Sambutan kepada seluruh Peserta HALAQOH TEH SERIES PWNU JATIM “Di sinilah saya memberikan apresiasi kepada PBNU, kepada PWNU, yang mengadakan kegiatan ini dengan tema-tema sangat aktual,” tutur Ketua PWNU Jatim periode 2013 – 2018. Selaras dengannya, Kiai Marzuqi Mustamar juga menyampaikan halaqoh ini mengkaji berbagai persoalan yang biasa muncul di tengah-tengah masyarakat. Sehingga dapat menentukan posisi dan sikap PWNU dalam menyikapi keadaan tersebut. Al Mukarram KH. Marzuki Mustamar (Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur) “Tentu sebelum bersikap, kita harus mempertimbangkan berbagai aspek sehingga nanti keluar sebuah fatwa,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Malang. Usai sambutannya, dilanjutkan dengan pembukaan forum diskusi, yang dihadiri langsung sebagai narasumber, KH Afifuddin Muhajir dari Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, KH. Dr Abdul Ghofur Maimoen dari Pesantren Al-Anwar Sarang, dan KH. Muhibbun Aman Aly dari Pondok Pesantren Sidogiri. Pewarta : ai.sagara Rate this post