20 Februari 2020
Umum
Pajarakan: Sebanyak 190 Santri MA Zainul Hasan 1 Genggong diwisuda, Wisuda tersebut terdiri dari 3 program unggulan, diantaranya Program Tahfidzul Qur’an diikuti oleh 15 santri, Program Pendidikan Terapan Bidang TIK atau Prodistik diikuti sebanyak 91 santri, sedangkan Program Tahqiqu Qiroatil Kutub diikuti sebanyak 84 santri digelar di Gor Damanhuri Romli Pesantren Zainul Hasan Genggong penuh dengan khidmat dan meriah. Minggu, 16/02 Kemarin. Tampak beberapa pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong diantaranya, Nyai Hj. Wasifah Jannati, Nyai Hj. Khusnul Hitamina, SH. MH, Nyai Hj. Malikal Bulqis, K.H. Moh. Hasan Naufal, S.Hi, M.Pd, KH. Moh. Hasan Maulana, S.Pd, Nun Ahsan Qomarus Zaman, S.Pdi, Nun Ahsan Habibifillah, S.Pd, dr.Gus Moh. Haris Damanhuri, Gus Ahmad Syamsul Askandar, MH, serta beberapa kepala sekolah dinaungan Yayasan Pesantren Zainul Hasan Genggong. Selain itu hadir pula Dr. Hozairi, ST,Tim Prodistik ITS Surabaya, Dr. Muhammad Faishal, M.Ag, ketua jurusan Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Habib Anis bin Hamid bin Syeh Al Habsy, Ketua Jamqur NU Kraksaan, Wakil direktur PPNS Dr. Eng. Muhammad Anis Mustaghfirin dan Dr. Abdul Aziz Wahab, M.Ag, kepala Biro Pendidikan Yayasan Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong. Nun Ahsan Maliki, S.Sy menuturkan bahwa Program Prodistik ini untuk memberikan bekal bidang TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) sedangkan program Tahqiqu Qiroatil Kutub untuk mendalami dan mengkaji kitab-kitab salaf secara tekstual dan konstektual, sedangkan Program Tahfidzul Qur’an mewujudkan santri memiliki jiwa Qur’ani “Semua ini merupakan salah satu upaya dalam menunjukkan eksistensi MA. Zainul Hasan 1 Genggong menjawab tantangan zaman. Namun, tanpa melupakan identitas kesalafan, sesuai dengan cita-cita pendiri Pesantren Zainul Hasan Genggong, “ kata kepala MA Zainul Hasan 1 Genggong ini . Kepala Biro Kominfo Pesantren Zainul Hasan Genggong tersebut mengakhiri sambutannya dengan pantun, membuat para hadirin terkesima. “Hangatnya mentari pagi begitu terasa. Tampak merpati bersejoli terbang melintas. Para santri berkreasi mengasah kemampuannya. Di Madrasah tercinta, MA ZAHA MUMTAZ. Saat malaikat terkesima anggun bidadari cantik. Mata bulat merekah tersenyum ceria. Selamat kepada wisuda tahfidh, tahqiq dan Prodistik Semoga ilmu kalian barokah dan terus Berjaya”. Sementara itu, Dr. Abdul Aziz Wahab, M.Ag bahwa Madrasah yang dipimpin oleh K.H. Ahsan maliki, S.Sy benar-benar berkomitmen untuk mengembangkan madrasah, terbukti telah melakukan wisuda dan beberapa terobosan-terobosan dalam menguasai seperangkat ilmu pengetahuan agama dan teknologi, “ ada 2 keunggulan di MA Zainul Hasan 1 Genggong, pertama unggul dalam ketawadhuan, dan unggul dalam Ilmu pengetahuan, terbukti MA Zainul Hasan telah meraih prestasi hingga tingkat Nasional,”. terangnya. (Dra) Rate this post
18 Februari 2020
Umum
GENGGONG- Siapa sangka, nasi basi dan limbah buah yang tak banyak dimanfaatkan ini, ternyata mampu disulap menjadi bioethanol sebagai energi bahan bakar kendaraan alternatif ramah lingkungan. Umar Abdul Aziz, Alivio Rozaqnanda Zulkarnain dan Muktaz Muhajir, 3 santri asal SMA Unggulan Haf-Sa Zainul Hasan BPPT Genggong, Probolinggo penemu ide cerdas ini. Karya ilmiah santri yang masih duduk di bangku kelas X dan XI Mipa ini diberinama, Fritenol; Bioethanol Production From Fruit Wastes and Spoiled Rice as an Alternatif Green Energy). Bahkan, temuannya ini meraih gold medal pada ajang AISEF (Asean Innovative Science and Entrepeneur Fair) yang diikuti Malaysia, Vietnam, Filiphina, Thailand dan Indonesia pada Sabtu (15/02) di BG Junction, Surabaya kemarin. Tak tanggung-tanggung, i3L (Indonesia International Institute For Life Sciences) memberikan beasiswa schoolarship senilai 75.000.000 dan IYSA (Indonesian Young Scientist Association) memberikan penghargaan berupa Semi Grand Award, berupa free registration pada ajang internasional di Malaysia. Ustadzah Oktiv, pembina ekstra kimia terapan SMA Unggulan Haf-Sa mengaku pencapaian anak didiknya ini diluar ekspektasinya. “Tak menyangka mereka banyak mendapatkan penghargaan, bahkan selesai acara, dosen Undip, Prof Tutuk Jolo Kuswiro menawarkan beasiswa untuk mereka,” akunya, bangga. Menurutnya, penelitian anak didiknya ini baru selesai se-Minggu lalu di Universitas Brawijaya Malang (UB), yang dibimbing langsung Supervisor Fakultas Teknologi Pertanian. “Sebenarnya penelitian ini baru kelar, dibimbing langsung Bapak Suprayogi, S.TP., M.P., PhD, di laboratorium bioindustri dan agrokimia UB. Alhamdulillah penelitian dilakukan dengan baik, dan akan terus disempurnakan,” jelas alumnus UB tahun 2018 ini. Kepala Sekolah, ustadz M. Inzah, M.Pd.I, mengapresiasi setiap langkah baik anak didiknya. Menurutnya, pencapaian ini sangat luar biasa yang harus terus digalakkan. “Masya Allah tabarokallah, ini nyata barokah masyayikh Genggong dan usaha keras santri kita,” akunya bangga. (fid) Rate this post
14 Februari 2020
Umum
GENGGONG : “Kekayaan belum tentu membawa kenikmatan hidup, Pangkat tinggi pun belum tentu menjamin kenikmatan hidup, Yang mendapatkan kenikmatan hidup itu hanyalah satu, yaitu menjadi kekasih Allah,” begitulah petikan tausiyah Habib Muhammad Alhabsy, Solo di acara Haul almarhum KH. M. Damanhuri Romly pada Rabu malam (12/2/2020) di halaman P-5 Pesantren Zainul Hasan Genggong. Cucu Habib Ali Bin Muhammad Al Habsy Solo menegaskan bahwa para kekasih Allah dijamin hidupnya tidak aka nada ketakutan dan kesedihan serta kekhawatiran dalam hidup karena mereka memiliki keimanan yang kuat kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Menurut beliau, pangkat tinggi pun kalau tidak tambah iman maka setiap harinya akan selalu khawatir, khawatir pangkatnya jatuh semakin tinggi pangkat maka musuh semakin banyak, makanya semakin tinggi pangkat belum tentu tenang. “Kalau menjadi wali modal ilmu harus ada, jangan sampai tidak senang mencari ilmu, masuk surga pakai ilmu. Juga harus ada guru, cari guru yang benar. Guru yang bisa mendekatkan diri kepada Allah,” terangnya. Sementara K.H. Agoes Ali Mashuri, juga memberi tausiah di acara Haul almarhum K.H. M. Damanhuri Romly dan segenap para pendiri Pesantren Zainul Hasan Genggong serta segenap pendiri Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang. Gus Ali (sapaan akrabnya-Red) menegaskan bahwa barangsiapa hidup untuk orang lain pasti melelahkan, tapi ia hidup dan mati menjadi orang besar matipun menjadi orang besar. “Barangsiapa orang yang dimasa hidupnya suka mendoakan orang yang meninggal, niscaya kalau meninggal nanti banyak orang yang mendoakan. Barangsiapa orang dimasa hidupnya tidak mau mendoakan orang yang telah meninggal , jangan menyalahkan orang lain kalau meninggal nanti tidak ada yang mendoakan,” terang Pengasuh Pesantren Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo. Penulis buku Suara Dari Langit juga menegaskan bahwa Sahabat sejati adalah orang yang selalu mengerti, mau mendekat dan membantu tatkala dirimu dirundu kesulitan dan kesusahan. “Orang yang makan bersamamu itu belum tentu sahabatmu, sahabatmu yang sejati adalah orang yang mengerti, orang yang mau mendekat, orang yang mau membantu tatkala dirimu dirundung kesulitan,”pungkasnya. (Dra) Rate this post
14 Februari 2020
Umum
GENGGONG- Tak sia-sia, datang jauh-jauh ke Tebu Ireng, Jombang untuk mengikuti lomba “Bilingual Day 5” tingkat Jawa Timur yang digelar Universitas Hasyim ‘Asyari pada Kamis (13/02/2020). Lomba yang bertajuk “Peran Bahasa Dalam Produktifitas Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0” Abdurrahman Wahid, Santri SMA Unggulan Haf-Sa Zainul Hasan BPPT Genggong meraih harapan 1 kategori speech. Lomba yang diikuti sekitar 30 lembaga pendidikan menengah atas se-Jawa Timur ini terdiri dari dua tahapan. Tahap pertama menjaring 6 peserta terbaik dari 30 delegasi. Setelah itu, menentukan terbaik 1 sampai harapan 3. Santri yang masih duduk di kelas X MIPA 1 ini meraih juara harapan 1. Dirinya mengaku kurang puas dengan pencapaian ini. Namun demikian, dia tetap bersyukur karena masih bisa menyumbangkan 1 medali. “Saya tampil pertama pada tahap penentuan, jadi agak grogi, mungkin ini yang membuat saya belum juara,” akunya. Dia juga mengatakan, prestasi yang diraihnya tak lepas dari usaha, doa guru dan orang tua serta barokah pengasuh pesantren. “Nothing Imposible if you wanna effort and pray,” akunya. Ustadz Yusuf Nasruddin, SPd. penanggung jawab ektra kurikuler mengaku bangga pada anak didiknya. Beliau mengaku tidak mudah untuk meraih juara, butuh jam terbang lebih untuk mengasah potensi dan mental santri. “Alhamdulillah, masih bisa membawa pulang medali, maklum Abdurrahman masih kelas X, Insyaallah ke depan dia akan menjadi sang juara,” akunya. Sementara itu, Kepala Madrasah, Ustadz M. Inzah, M.Pd.I tak henti-hentinya bersyukur atas prestasi anak didiknya yang terus meningkat dari tahun ke tahun. “Semoga terus progres bismillah bibarokatil marhum kiai sepuh,” jelasnya. (fid) Rate this post
13 Februari 2020
Umum
GENGGONG – SD Zainul Hasan Genggong merupakan pendidikan yang berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong. Untuk mengenalkan para pendiri pesantren kepada semua siswa, sekolah melaksanakan kegiatan rutin yaitu ziarah kemaqbarah para pendiri pesantren yang dilaksankan setiap hari kamis. (13/02/2020). Ziaroh dilaksanakan salah satu upaya sekolah untuk mengenalkan para pendiri pesantren. Kegiatan ini sudah berjalan satu tahun yang dilaksanakan setiap hari Kamis saat kegiatan belajar mengajar (KBM) Olahraga, ujar Ustad Riyadus Soleh selaku guru olahraga. Penanaman pembiasaan untuk memperkenalkan para pendiri pesantren sudah sepatutnya kita tanamkan sejak dini kepada anak-anak. Hal ini agar siswa dan siswi mengetahui sesepuh pendiri pesantren. Selain itu kita juga mengajak keliling area pesantren guna untuk memperkenalkan wilayah pondok kepada siswa dan siswi. Agar suatu saat ketika telah dewasa, mereka bisa menceritakan siapa saja para pendiri pesantren kepada anak cucunya, tambahnya. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 3 dan kelas 4, dimulai dari maqbarah KH. Zainul Abidin dan terahir ke maqbarah KH. Moh. Hasan dan KH. Hasan Saifuridzall yang berada diarea Masjid Al-Barokah Genggong. Rate this post
13 Februari 2020
Umum
GENGGONG – Putera sulung almarhum KH. M. Damanhuri Romly, gus dr. Moh. Harris Damanhuri Romly banyak merangkul kalangan dalam acara haul ayahandanya pada Rabu malam (12/2/2020) di halaman P-5 Pesantren Zainul Hasan Genggong. Dalam sambutannya, beliau mengaku ayahandanya adalah keluarga Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang, yang dimakamkan di luar area pesantren dimana beliau dibesarkan. “Almarhum satu-satunya keluarga besar Pondok Darul Ulum Jombang yang tidak dimakamkan di Rejoso, tapi di Pondok Genggong,” jelas Gus Harris. Gus Harris banyak mengucapkan terima kasih pada hadirin dari berbagai lapisan masyarakat yang telah menyempatkan hadir pada haul ini. Tampak hadir KH. Agoes Ali Mashuri, Pengasuh Pesantren Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo, Habib Muhammad bin Husein bin Habsy, Solo. Beliau berdua didapuk sebagai penceramah agama pada haul kali ini. Hadir juga Asparagus (Aspirasi Para Gus), salah satu Komunitas Para Gus se Jawa Timur, Persatuan Islam Tionghoa dan Pengurus Masjid ChengHo, Pandaan. Tidak hanya kalangan ulama, tapi juga hadir dari kalangan pemerintahan dan berbagai komunitas. Salah satunya komunitas Ontel, Moge dan Vespa. “Sebenarnya, gus Halim, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi akan hadir. Namun saat diperjalanan beliau harus mendapatkan perawatan medis,” jelasnya. Ketua Lembaga Sensor Film Indonesia, Mayjen (Purn) Dr. Ahmad Yani Basuki, M.Si., dan sesepuh suku Tengger, Probolinggo juga hadir pada haul kali ini. “Meski mereka bukan islam, sesepuh agama Hindu, Tengger hadir pada malam ini,” jelas gus Harris. Haul Akbar ini, tambah Gus Harris, diawali dengan berbagai rangkaian acara. Diantaranya; Ngaji Tani Akbar dan Muktamar Kopi pada Januari lalu. Bulan Maret mendatang, Gus Harris akan menggelar Genggong Go Green sebagai bentuk kepedulian pesantren pada lingkungan. “Program ini bertujuan mengedukasi masyarakat akan pentingnya ruang hijau, hidup bersih dari sampah dan pentingnya kesehatan,” pungkasnya. (fid) Rate this post
12 Februari 2020
Umum
GENGGONG – Kue Suweg Lapis Genggong Karya SMA Unggulan (SMAU) Haf-Sa Zainul Hasan BPPT Genggong, kini resmi mendapatkan sertifikat Halal dari Majlis Ulama Indonesia (MUI) pada Selasa (11/2/2020). Produk yang tergabung dengan OPOP (One Pesantren One Product) ini disahkan oleh Ir. Sumbangto, M.M., Kepala Bidang Produksi dan Restrukturisasi usaha Jawa Timur di Hotel Horison Yusro, Jombang. Sumbangto mengatakan, pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal akan mewajibkan produk makanan dan minuman bersertifikat halal mulai tanggal 17 Oktober 2019 dan dilakukan secara lengkap. Menurutnya, OPOP merupakan Program prioritas gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. untuk usaha kalangan pesantren. “Mumpung ada kebijakan dari ibu gubernur, mari bersama-sama membuat ibu gubernur bangga,” akunya. Beliau menambahkan, pesantren berkesempatan membuktikan produk usahanya bisa bersaing dengan produk industri lainnya. Namun, Sumbangto menekankan Kualitas produk sangat penting untuk menjamin produk digemari pelanggan. “Mendapatkan sertifikasi halal akan memberikan keuntungan berupa citra merek yang dapat dipercaya bagi konsumen muslim,” ujar Kadis bidang produksi Jatim ini. Pengurus usaha produk Suweg Lapis Genggong, Ustadz Alan, mengaku tidak mudah mendapatkan label halal dari MUI. Munurutnya, ada beberapa proses yang harus dilalui. Diantaranya; seminar, pelatihan dan verifikasi produk yang harus dilengkapi. Selain itu, lanjut Alan, masih ada proses pengisian Sistem Jaminan Halal (SJH) dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi hingga terakhir proses audit dari dinas MUI sekaligus sidang fatwa. “Alhamdulillah Produk SMAU diterima dan sah bersertifikasi Halal,” jelasnya. (fid, lan) 5/5 - (1 vote)
12 Februari 2020
Umum
GENGGONG – Koin Muktamar NU kini sampai pada Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, tepatnya di Pondok Baitus Sholihin Genggong Timur, Desa Tamenggungan, pada Rabu (12/02) pukul 10:00 WIB. Pengasuh pesantren, dewan asatidz dan para santri Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Wustho dan Ulya tampak antusias menyisihkan uangnya untuk mensukseskan acara Muktamar NU ke-34 yang dijadwalkan akan dilaksanakan di Lampung, Oktober mendatang. Tampak hadir Kepala Madrasah, KH. Ahsan Qomaruzzaman, S.Pd.I, dewan asatidz dan pengurus Pondok Baitus Sholihin dan seluruh santri. Juga hadir pengurus MWCNU dan pengurus Ranting NU Krejengan. Ratusan santri yang berseragam baju koko putih dipadu sarung warna hijau ini sengaja menyanyikan lagu “Yalal Wathon” untuk menyambut Koin Muktamar NU. Nun Aka -sapaan karib KH. Ahsan Qomaruzzaman- mengucapkan banyak terima kasih kepada pengurus NU Krejengan yang telah memfasilitasi santri Baitus Sholihin untuk mensukseskan Koin Muktamar NU. Beliau berharap silaturrahmi ini menjadi wasilah mendapatkan keberkahan dari para sesepuh NU. “Dengan menyisihkan sebagian harta kita, insyaallah akan mendapatkan keberkahan dari Aulia’ dan para guru Nahdlatul Ulama,” tambahnya. (fid) Rate this post
11 Februari 2020
Umum
GENGGONG–OSIS Puteri SMA Zainul Hasan Genggong menggelar Bincang Santai (Binsai) bertajuk Problematika Haid Dalam Perspektif Kesehatan di Aula Gedung Putri SMA Zaha pada Sabtu (08/02/2020). Dalam acara ini hadir pemateri tunggal yakni Mas Surani,A.Md Keb. bidan Rumah Sakit Umum Waluyo Jati Kraksaan. Pemateri merupakan alumnus SMA Zainul Hasan 1 Genggong yang sengaja diundang untuk memberikan pemahaman tentang Problematika Haid Dalam Perspektif Kesehatan. Dalam pemaparannya, pemateri banyak mengupas pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi terutama saat haid. “Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat, baik fisik, mental maupun sosial yang berhubungan dengan sistem reproduksi. Karena kesehatan reproduksi aset berharga masa depan kita”, tutur Mbak Rani. Acara ini berlangsung kurang lebih satu jam, peserta berasal dari kelas 10 hingga 12. Semua santri nampak antusias untuk mengikuti kegiatan ini, aula terlihat penuh dari peserta. Dalam sesi tanya jawab para peserta melontarkan beragam pertanyaan seputar haid dalam kehidupan sehari – hari dan dijawab dengan memberikan contoh oleh pemateri sehingga semua peserta mudah memahaminya. Ira Nur Aini salah satu santri yang ikut acara Binsai mengungkapkan kesenangannnya dan menyampaikan terimakasih kepada OSIS Puteri yang telah menggelar acara ini, acara ini sangat bermanfaat untuk kami semua, pungkasnya. Sedangkan Delia Agustin memberikan saran agar kegiatan ini dilaksanakan tiga bulan sekali agar semua paham pentingnya menjaga kesehatan. Terpisah Ning Zainina Zubi Zareta (Ning Zaret) mengatakan bincang santai ini merupakan materi pendukung kitab Risalatul Mahid yang telah dipelajari di pondok.” Kalau di pondok kita belajar tentang haid dari segi agama, di binsai ini mengupas problematika haid dalam perspektif kesehatan”, pungkasnya. (ais) Rate this post
5 Februari 2020
Umum
GENGGONG – Kemeriahan acara Reuni Akbar ke -2 dan Milad ke – 39 MA Zainul Hasan Genggong (02/02/2020) tidak dilewatkan oleh civitas Akademika STIKES Hafshawaty untuk promosikan kampus. STIKES menggelar promosi kampus melalui pelayanan dan konsultasi kesehatan gratis bagi para alumnus MA Zaha. Tidak hanya itu, peserta reuni yang terdiri dari 33 angkatan ini juga dapat berkonsultasi tentang program – program studi yang ada di STIKES Hafshawati. Stan yang di buka pukul 07.00 WIB sampai jam 08.30 WIB ini mendapat sambutan hangat dari simpatisan MA Zaha, Ada yang mengukur tensi darah,konsultasi kesehatan hingga konsultasi biaya perkuliahan di STIKES Hafshawati. Pelayanan kesehatan dan konsultasi kembali dibuka pada pukul 12.00 WIB usai acara inti yaitu Reuni Akbar dan Milad MA Zaha. Menurut Ketua Tim Promosi STIKES, Ust Fifin menuturkan bahwa ini bukan event pertama di lingkungan pesantren Zainul Hasan dengan menggelar pelayanan dan konsultasi kesehatan oleh STIKES. “Sebelumnya STIKES juga membuka stand yang sama pada acara expo kampus dan muktamar kopi pada januari lalu. Kami harus menggiatkan promosi kampus di sekolah – sekolah dibawah naungan yayasan PZH genggong,terutama promosi program studi yang baru di buka yaitu S1 Kebidanan, Profesi Bidan dan S1 Farmasi” jelasnya. Rate this post
5 Februari 2020
Umum
GENGGONG : Muktamar, sebagai momentum lima tahunan konsolidasi dan koordinasi jam’iyyah dan jama’ah Nahdlatul Ulama (NU) akan segera dihelat. Berdasar Surat Keputusan Nomor 420/AII/04 D/10/2019, Muktamar ke-34 NU akan dilaksanakan di Provinsi Lampung. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan penyelenggaraan Muktamar akan dilaksanakan pada tanggal 5-10 Rabiul Awwal 1442 Hijriah atau tanggal 22-27 Oktober 2020, yang berbarengan dengan momen Hari Santri. Persiapan Muktamar sudah dilakukan, termasuk perencanaan pembiayaan yang diharapkan berasal dari gerakan Koin Muktamar. Gerakan Koin Muktamar sendiri merupakan ikhtiar berkesinambungan guna mencapai kemandirian finansial NU, semenjak peluncuran program nasional Koin NU, yang terbukti telah menghasilkan capaian yang cukup signifikan, baik dari sisi manajerial, penghimpunan, program hingga pelaporan. Pesantren Zainul Hasan Genggong yang berada di desa Karangbong Kecamatan Pajarakan Probolinggo turut andil dalam gerakan koin yang bekerjasama dengan PC. NU Kota Kraksaan. Drs. K.H. Abdul Hamid, MSc.MM, mengucapkan terima kasih kepada segenap pengasuh pesantren Zainul Hasan Genggong khususnya K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, S.H, M.M yang turut membantu kami dalam menjalankan koin muktamar. “ Alhamdulillah, kami disambut dengan hangat di pesantren Genggong ini, santri dan gurunya kompak menyisihkan rizkinya untuk diletakkan di kotak koin muktamar ini,” ujar penanggung jawab koin muktamar PC NU Kota Kraksaan. Selasa, (04/02/2020) kemarin. Gerakan Koin Muktamar NU yang digelar di Pesantren Zainul Hasan, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, akan berlangsung selama dua hari, yaitu Selasa-Rabu (4-5/02/2020). (hen) Rate this post
4 Februari 2020
Umum
GADING : Dalam rangka membantu program kerja Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Zainul Hasan Genggong Kraksaan menggelar penyuluhan hukum di Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo. Kamis, (30/01/2020) lalu. Kampus yang dipimpin Ibu Nyai Hj. Khusnul Hitaminah, S.H, M.H, itu menghadirkan 3 narasumber, diantaranya Asisten 3 Bupati Probolinggo Bapak Abdul Halim, S.H, M.Hum, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Probolinggo Bapak Slamet Riyadi, S.H, M.Si, Camat Gading Kabupaten Probolinggo Bapak Taupik Alami, S.Sos, M.Si. Bapak Anton Suryadi, S.H, M.H, menyebutkan bahwa acara penyuluhan tersebut sesuai dengan tema KKL tahun 2020 yaitu Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Tertib Administrasi Kependudukan. “ Alhamdulillah, kami hadir di kacamatan Gading ini selain pelaksanaan KKL, kami membantu pemerintah agar masyarakat sadar atas pentingnya tertib administrasi kependudukan,”ujar kepala UP2M STIH Zainul Hasan. Sementara, Bapak Mohammad Hendra, M.Pd.I mengucapkan banyak terima kasih kepada para narasumber dan masyarakat yang hadir atas kegiatan yang digelar oleh STIH Zainul Hasan Genggong. “ Kami mewakili ibu ketua mengucapkan banyak terimakasih kepada segenap narasumber dan peserta atas kehadiranya, semoga semua yang hadir tercatat sebagai amal ibadah dan diridhoi oleh Allah Subhanahu Wata’ala,” kata pembantu ketua III bidang kemahasiswaan saat beri sambutan mewakili ketua STIH Zainul Hasan Nyai Hj. Khusnul Hitaminah, S.H, M.H. Kegitan penyuluhan hukum tersebut sebagai rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Tahun 2020 di Desa Sentul, Desa Kerosono, Desa Jurangjero, Desa Prasi, Desa Duren Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo. (hen) Rate this post
3 Februari 2020
Umum
GENGGONG – Reuni akbar ke-2 dan milad ke-39 MA Zaha 1 Genggong pada Minggu, 2 Februari 2020 di kawasan pendidikan P5 Genggong, membuat pengasuh Pesantren Genggong KH. Mohammad Hasan Saiful Islam merasa senang. Hal itu diungkapkan Beliau ketika memberikan sambutan di acara tersebut. “Reuni itu temu kangen. Nostalgia,” tutur Kiai Saiful Islam disambut aplaus para alumni yang hadir. Ulama kharismatik ini mengungkapkan, 33 angkatan yang hadir di reuni tentu memiliki kenangan masing-masing ketika masih duduk di bangku MA Zaha. “Yang angkatan 1983 ini yang tertua. Mungkin sudah jadi kakek-nenek. Yang angkatan 2015, berarti adik-adik,” ungkap Kiai Saiful Islam. Selama memberikan sambutan, banyak ungkapan beliau yang membuat suasana menjadi segar. Berulang kali para alumni terhibur dengan apa yang disampaikan Kiai Saiful Islam. Misalnya ketika Beliau bercerita tentang pengalaman pribadi ketika mengajar di MA Zaha di masa lalu. “Dulu saya kepala MTs, wakilnya Pak Aziz, Kiai Mutawakkil kepala MA, tapi saya juga mengajar di MA Zaha. Berarti di sini banyak siswa yang belajar ke saya di MA dulu. Di reuni ini juga ada beberapa yang pernah menjadi guru saya. Alhamdulillah bisa kumpul di sini meski tidak semuanya bisa hadir. Kalau hadir semua, P5 tidak akan muat,” ungkap Kiai Saiful Islam. Beliau tak lupa mengajak para alumni untuk berkirim Surat Al Fatihah kepada KH. Mohammad Hasan sepuh. “Genggong terkenal barokahnya. Terutama karena barokah Kiai Hasan sepuh,” tutur Kiai Saiful Islam. (eem) Rate this post
2 Februari 2020
Umum
GENGGONG – Reuni akbar ke-2 dan Milad ke-39 MA Zainul Hasan 1 Genggong pada Minggu, 2 Februari 2020, dihadiri ribuan alumni dari 33 angkatan sekaligus. Yakni angkatan 1983-2015. Mereka memadati halaman kawasan pendidikan P5 Pesantren Genggong, lokasi acara tersebut. Acara diawali dengan pembacaan sholawat Nabi Muhammad SAW yang dipimpin oleh Kepala MA Zainul Hasan 1 Nun Hassan Ahsan Malik. Selanjutnya, ulama muda pengasuh Pesantren Genggong ini memberikan sambutan. Beliau mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya reuni akbar ke-2 dan milad MA Zaha 1 ke-39. “Alhamdulillah, banyak alumni yang hadir. Dari Jawa, luar Jawa, ada dari Kalimantan, bahkan dari luar negeri. Semoga barokah,” tutur putra dari pengasuh Pesantren Genggong KH. Mohammad Hasan Saiful Islam ini. “Selamat datang, ahlan wa sahlan kepada seluruh alumni yang telah hadir,” imbuh Nun Alex, sapaan karib ulama muda ini. Nun Alex memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kehadiran para alumni yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri reuni dan milad. Sebelum mengakhiri sambutan, Nun Alex membacakan sebuah pantun “Mentari bersinar cerah di pagi hari Menemani pisang hangat dan segelas kopi Milad dan Reuni kita gelar kembali Menyambut ceria datangnya para alumni Kidung cinta bercerita tentang kenanganMeresap sanubari menjelma kerinduan Alumni MA datang bersama ribuan harapan Menyimpan asa di hati, barokah Kiai Hasan”. (eem) 5/5 - (1 vote)
1 Februari 2020
Umum
Genggong: STIKES Hafshawati meriahkan Education Fair (edufair) 2020 di GOR Matsrip kota Probolinggo,selasa (28/01/2020). Acara yang diprakarsai oleh Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) kota Probolinggo ini bertujuan untuk memfasilitasi dan memberi informasi sekolah lanjutan maupun dunia kerja kepada para pelajar SMA/SMK/MA di kelas 12 di Kota maupun Kabupaten Probolinggo. STIKES Hafshawaty merupakan salah satu dari 45 pergurian tinggi negeri maupun swasta se Jawa Timur yang di undang oleh panitia Edufair 2020. Sejak dibuka pukul 08.00 WIB peserta Edufair banyak yang mendatangi stand STIKES Hafshawaty. Di stand ini peserta akan mendapatkan informasi tentang macam – macam program studi yang ada di STIKES Hafshawaty. Mereka juga bisa mengukur tensi darah secara gratis. Menariknya, dalam edufair ini STIKES Hafshawaty menyediakan voucher. Voucher ini nantinya dapat di tukar oleh peserta edufair yang berminat melanjutkan studinya di STIKES Hafshawaty dengan pembebasan uang pendaftaran sejumlah Rp. 250.000. Alhasil,dari 87 voucher yang disediakan, ludes diserbu peserta. Menurut penanggung jawab stand STIKES Hafsha untuk Edufair 2020 ini,Ustad Syifaudin menerangkan bahwa ikut sertanya STIKES dalam acara edufair merupakan ajang promosi untuk pelajar kelas 12 SMA/SMK/MA yang sekarang sedang mencari informasi sekolah lanjutan. “ STIKES sangat menyambut sangat baik undangan dari MGBK Kota Probolinggo dalam mengikuti acara ini, terutama pada tahun ini STIKES membuka program studi baru yaitu S1 Kebidanan, Profesi Bidan dan S1 Farmasi yang harus digencarkan promosinya”, terang Ustadzah Fifin. (*) Rate this post
31 Januari 2020
Umum
GENGGONG: Diperkirakan sebanyak 1.450 lebih goweser akan memeriahkan rangkaian Milad Ke 39 dan Reuni Ke 2 Madrasah Aliyah Zainul Hasan 1 Genggong dengan hadiah utama 1 paket Umroh, 4 buah sepeda MTB, Kulkas, Kompor Gas dan puluhan hadiah hiburan lainya. Gowes Mumtaz akan digelar pada Sabtu, 01 Februari 2020 dimulai pada pukul 06.30 Wib (pagi) dengan titik kumpul di halaman P5 Pesantren Zainul Hasan Genggong. Koordinator Gowes Mumtaz Ustadz Ahmad Juwaini menuturkan bahwa peserta gowes Mumtaz yang sudah mendaftar bukan hanya warga Probolinggo, namun dalam catatan panitia pendaftar juga berasal dari Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Jember, Pasuruan dan Madura. “ Alhamdulillah, sebanyak 1.450 goweser sudah mengambil kupon dan kaos jersey, semoga tidak ada halangan dan acaranya sukses sesuai dengan rencana,” ujarnya. Ustadz Juwen menambahkan, panitia memberikan peluang bagi yang benar-benar ingin mengikuti Gowes Mumtaz hingga hari jum’at (31/01/2020). “ Sebenarnya kami sudah tutup, namun, masyarakat masih banyak yang menghubungi panitia sehingga kami persilakan,” pungkasnya. Adapun uang pendaftaran sebesar Rp 50.000 dapat Jersey, makan dan snack, sedangkan pendaftaran Rp 30.000 hanya dapat makan dan snack. (Hen). Rate this post
31 Januari 2020
Umum
GENGGONG: “Mun tak deteng, keng tak kerrong, Mun tak kerrong , Keng tak nganggep,” begitulah tema peringatan Milad ke 39 dan Reuni ke 2 MA. Zainul Hasan1 Genggong Pesantren Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Probolinggo. Milad dan Reuni Akbar ke 2 akan diselenggarakan pada tanggal 02 Februari 2020 di Lapangan P5 Pesantren Zainul Hasan Genggong yang akan dihadiri oleh lulusan angkatan 1983 sampai 2015 itu akan dimerihakan dengan Bazar. Ustadz Muhibbul Firdaus selaku penanggung jawab bazar menuturkan bahwa bazar akan dibuka besok, jum’at 31 Januari 2020 pukul 08.00 Wib (pagi) hingga pukul 21.00 Wib (malam), sedangkan minggu, 02 Februari 2020 merupakan acara puncak bazar yang bersamaan dengan pelaksanaan Milad dan Reuni Akbar.“ Alhamdulillah, kami hanya mampu menerima 22 stand bazar dan semuanya sudah terisi,” akunya saat dikonfirmasi, Kamis, (30/01/2020). Ustadz Muhib menambahkan, bazar yang akan disajikan terdiri dari Souvenir, kuliner, kaligrafi, buku, obat hebal, property, info even dan lainya, “ Mereka bukan hanya dari lingkungan pesantren, namun dari luar kabupaten probolinggo juga hadir, bahkan dari Kota Surabaya dan Semarang akan turut meramaikan bazar,” pungkasnya. Dalam pantauan jurnalis www.pzhgenggong.or.id bazar tersebut merupakan bazar untuk masyarakat umum, baik santri, alumni atau simpatisan atau masyarakat luas. Dalam giat bazar, juga akan dilauncing buku karya santri MA Zainul Hasan 1 Genggong, yaitu Buku Antologi Puisi Risalah Cinta Genggong yang ditulis oleh santri Pesantren Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Probolinggo. (hen) Rate this post
30 Januari 2020
Umum
GENGGONG: Dalam rangka mempererat tali silaturrahim, Yayasan Pendidikan Pesantren Zainul Hasan (YPPZH) Madrasah Aliyah Zainul Hasan 1 Genggong akan menggelar Milad ke 39 dan Reuni ke 2. Kepala MA Zainul Hasan 1 Genggong Nun Ahsan Maliki, S.Sy menyampaikan bahwa acara tersebut di gelar demi menyambung tali silturrahim antara alumni dengan pesantren dan madrasahnya, “ Kami menggelar acara ini demi menyambungkan tali silaturrahim alumni, agar ilmunya terus menyambung kepada guru-guru yang ada di pesantren ini,” ucap beliau saat beri pengarahan rapat akhir panitia. Rabu, (29/01/2020) kemarin. Nun Alex juga menyampaikan bahwa alumni yang diundang semua lulusan, mulai lulusan 1983 hingga 2015, “ Saya harap, panitia benar-benar menyambut para alumni yang akan hadir, semoga segenap panitia dan alumni yang hadir sama-sama mendapatkan barokah pendiri Pesantren dan Madrasah,” pungkasnya. Tema yang diangkat dalam Milad ke 39 dan Reuni ke 2 adalah Mun tak deteng, keng tak kerrong, Mun tak kerrong , Keng tak nganggep. Adapun rangkaian kegiatan diantaranya Bazar 31 Januari 02 Februari 2020 yang akan dibuka mulai pukul 07.00 Wib-21.00 Wib, Gowes 01 Februari 2020 akan dimulai pada pukul 07.00 Wib hingga selesai, sedangkan puncak acara Milad dan Reuni Akbar 2020 akan digelar pada tanggal 02 Februari 2020 pada pukul 08.00 Wib hingga selesai. Semua rangkaian acara Milad ke 39 dan Reuni ke 2 akan ditempatkan di halaman P5 Pesantren Zainul Hasan Genggong yang direncanakan akan dihadiri oleh segenap pengasuh pesantren Zainul Hasan Genggong. (Hen*) Rate this post
28 Januari 2020
Umum
Genggong: “Jurnalistik merupakan hal yang berkaitan dengan kewartawanan dan media massa. Jurnalistik juga salah satu sarana yang baik untuk dunia dakwah dan pendidikan. Tapi bisa juga menjadi wadah untuk kejahatan oleh beberapa oknum yang suka menyebar isu tidak benar atau hoax,” begitulah petikan materi Diklat Jurnalistik yang disampaikan oleh Ustadz Mohammad Hendra di Pondok Pesantren Salafiyah Zainul Hasanain Genggong, Sabtu, (25/01/2020) lalu. Ustadz Hendra (sapaan akrabnya-red) mengungkapkan bahwa peran Pesantren dalam jurnalistik sangat penting. Karena dapat merubah hal-hal negative menjadi hal yang positive dengan cara mengintegrasikan antara Tsaqofah Islamiyah dan Kauniyah berdasarkan pedoman Al-Qur’an dan Sunnah dalam dunia jurnalistik itu sendiri. “ Menurut saya, santri itu wajib menguasai ilmu jurnalistik, informasi dan komunikasi serta tulis menulis karya ilmiah lainya, apalagi di zaman sekarang, ini jalur dakwah juga kok” tuturnya. Menurutnya, menulis adalah seni. Seni untuk memilih kata, diksi yang kita gunakan. Bukan hanya untuk formalitas, melainkan juga kepuasan tersendiri, “Menulis bukanlah perihal yang mudah, melainkan harus memiliki kemampuan. Tapi kemampuan saja belum cukup, harus ada komponen-komponen yang mendorong seperti ide, inovasi dan kreativitas,” ujar pengajar di MA Zainul Hasan 1 Genggong ini. Sementara Ustadz Roby Maulaya saat sambutan menuturkan bahwa tujuan menggelar diklat jurnalistik ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis, mengolah kata, mengetahui standar penulisan yang baik dan benar, dan juga kode etik jurnalistik. “ Tindak lanjut diklat ini adalah mengaktifkan penulisan karya ilmiah di majalah dinding (Mading), bulletin dan buku, terpenting juga pembuatan berita kegiatan pesantren,” tutur ketua lembaga pengembangan dakwah (LPD) Pondok Pesantren Salafiyah Zainul Hasanain Genggong. Diklat jurnalistik yang diikuti oleh 30 santri putra itu mengambil tema semangat menulis, bagkitkan literasi sarungan dimulai pada pukul 20.00Wib hingga pukul 00.00 Wib. (*) Rate this post
28 Januari 2020
Umum
GENGGONG-, Ngopi Bareng Santri SMA Zainul Hasan 1 Genggong merupakan salah satu stand dari 39 stand yang ikut memeriahkan Muktamar Kopi Pesantren di halaman P5 Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, Pajarakan, Probolinggo, Sabtu-Minggu (25-26/1/2020). Muktamar kopi Pesantren ini merupakan rangkaian Ngaji Tani Akbar dan Munas Santri Nusantara (Munas STN) yang digelar di hari yang sama. Muktamar Kopi Bertujuan mengenalkan kopi khas daerah kepada generasi millenial. Selain itu, untuk memupuk kesadaran mereka bahwa indonesia kaya dengan aneka jenis kopi, namun potensinya belum terserap dengan maksimal. Di stand SMA Zaha ini, tdak hanya aneka jenis kopi yang disediakan namun juga jajanan nusantara. Aneka macam jenis kopi ditawarkan mulai kopi Robusta, Arabica, Robusta Anggur, Excelsa, Durian hingga supi (susu kopi). Sementara aneka kudapan khas nusantara yang disaajikan diantaranya Sijo (singkong keju), pisang kulup dan durian. sedangkan menu spesialnya berupa kopi durian dan es supi. “Kopi duren merupakan menu spesial yang kami tawarkan, kopi ini merupakan kopi arabica yang dicampur duren. Alhamdulillah, kopi duren ini laris manis,” kata Ketua OSIS Putra SMA Zaha, Muhammad Zainal Arifin. (ais) Rate this post
27 Januari 2020
Umum
GENGGONG– KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, S.H., M.M. dihadapan ratusan peserta Ngaji Tani Akbar pada Sabtu (25/01/2020) di GOR Damanhuri Romly berbicara tentang stabilitas negara Indonesia. Dalam sambutannya, beliau mengutip artikel Hadratus Syaikh almarhum, KH. Hasyim Asy’ari yang pernah dimuat pada Majalah Soeara Moeslimin, 14 Januari 1944 yang berjudul, Keutamaan Bercocok Tanam dan Bertani. Bagi Kiai Mutawakkil, gagasan cerdas Kiai Hasyim Asy’ari yang relevan menembus zaman dan generasi ini, patut dijadikan referensi untuk kemajuan negeri. Setidaknya, ada 6 hal yang dapat menjadikan negara tertib mapan tatanannya. Diantaranya; Agama yang ditaati, Pemerintah yang berpengaruh, Keadilan yang merata, Ketentraman yang meluas, Kesuburan tanah yang kekal, dan Cita-cita yang luhur. Dari 6 uraian pendiri NU ini, Kiai Mutawakkil menyimpulkan bahwa agama saja tidak menjamin tegaknya suatu bangsa. “Ada komponen lain yang perlu dilakukan, salah satunya, Ngaji Tani,” jelasnya. Menurut pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong ini, sudah waktunya pemerintah mengembangkan ekonomi keumatan berbasis pesantren. “Jadikan pesantren mitra strategis pemerintah,” akunya. Putra almarhum KH. Hasan Saifouridzall ini meyakini pesantren bersama masyarakat pinggiran dapat membangun negeri dari sektor pertanian. “Pesantren bergerak seiring dengan nafas masyarakat,” jelasnya. Ada dua konsep yang ditawarkan Kiai Mutawakkil terkait perekonomian masyarakat desa. Pertama, Ekonomi Hijau; berbasis pembangunan desa dengan menguatkan sektor pertanian. Kedua, Ekonomi Biru; pembangunan ekonomi sektor kemaritiman dengan meningkatkan sektor kelautan dan perikanan. “Bekali santri dengan keilmuan (bertani dan kelautan, red) sebagai bekal mendampingi masyarakat dalam wira desa,” pungkasnya. (fid) Rate this post
26 Januari 2020
Umum
GENGGONG– Ngaji Tani Akbar dan Musyawarah Nasional Santri Tani Nusantara (Munas STN) yang digelar di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Probolinggo, melahirkan wadah baru di sektor pertanian. Selain itu, tiga rekomendasi dihasilkan sebelum ‘ngaji pertanian’ ditutup, Minggu (26/1/2020). Ketua Panitia Ngaji Tani Akbar dan Munas STN, Durrul Izza Al Fatawi menyebut, wadah baru di sektor pertanian pesantren terbentuk setelah 10 delegasi dari berbagai elemen sepakat mendeklarasikan pembentukan ‘Santri Tani Nusantara’ atau SANTANU. “Jadi sedikitnya sepuluh perwakilan, diantaranya dari pondok pesantren, akademisi, pemangku kebijakan, petani hingga wartawan sepakat deklarasi membentuk Santri Tani Nusantara, disingkat SANTANU,” terang Izza. Santri Tani Nusantara ini, menurut Izza, bentuknya presidium sehingga dalam munas tersebut tidak disertai pemilihan ketua dan sekretaris. “Nanti ada tim formatur yang akan memilih ketua dan sekretaris,” paparnya. Meski masih seumur jagung, namun jelas Izza, sudah ada tiga rekomendasi yang telah dihasilkan SANTANU. Rekomendasi pertama soal ngaji tani, berupa edukasi ilmu pertanian. Kedua, pesantren pertanian berupa pemberdayaan pesantren di bidang pertanian. “Ketiga jamaah produksi, yakni korporasi di bidang pertanian, semisal pendirian bank tani, pengelolaan pusat pembibitan dan sejenisnya. Rekomendasi ini nanti akan kita bawa ke kementerian terkait,” paparnya. Inisiator Ngaji Tani Akbar dan Munas STN, Gus dr. Moh. Harris Damanhuri Romly menegaskan, Ngaji Tani sejatinya memang digelar untuk membuka wawasan, peluang dan harapan baru bagi kaum tani, praktisi lapangan, dan pondok pesantren sebagai pusat kajian serta tranformasi ilmu pengetahuan sosial keagamaan. “Sehingga ada peningkatan sumber daya lokal di bidang pertanian, peternakan, perhutanan dan perkebunan. Selain itu, untuk meningkatkan silaturrohim antara petani dan pakar pertanian dengan dunia pesantren,” terang Gus Harris, begitu ia disapa. Dikatakan Gus Harris, kaum ‘alim’ pertanian dengan pesantren sebagai benteng pertahanan umat dapat berkolabirasi untuk melakukan pemberdayaan pertanian sebagai ibadah sosial. Pesantren, menurutnya, harus bisa bicara tentang kitab tani dan kitab koperasi atau jamaah produksi dari perspektif nilai-nilai agama. “Pesantren harus didesain untuk kemajuan umat dalam mengisi kekosongan model pendekatan bertani hari ini. Munas ini sebagai forum bahsul masail, urun rembuk bab pertanian terpadu serta melakukan ijtihad, mencari formulasi terbaik model bertani kekinian sebagai manhaj bertaninya kaum santri tani nusantara” ia menjelaskan. Selain Kementerian, pakar pertanian, gapoktan, petani dan pesantren, imbuh Gus Harris, Ngaji Tani perdana ini juga akan melibatkan kelompok peternakan, tani hutan dan mahasiswa. “Juga organisasi kepemudaan dan masyarakat umum,” ia menjelaskan. (*) Rate this post
26 Januari 2020
Umum
GENGGONG– Muktamar Kopi Pesantren yang digelar Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, memadukan duet Presiden Bondowoso Republik Kopi, Amin Said Husni dan Dokter Kopi, Gus dr. Harris Damanhuri Romly. Keduanya mengupas dan mempromosikan produk kopi daerah. Amin Said Husni, dalam pemaparannya menyebutkan bahwa petani kopi di setiap daerah, harus diberdayakan. Agar tidak selalu bergantung terhadap kelompok pengusaha dan tengkulak, hingga tidak dapat mengendalikan harga di pasar. Selama ini, sambung Amin, harga jual kopi dari petani di berbagai daerah, selalu ditentukan oleh tengkulak. Sehingga petani seringkali merugi karena tidak berdaya mengendalikan harga. Hal itu dapat lebih parah, jika petani juga mendapatkan modal tanam dan produksi dari tengkulak. “Kalau petaninya berdaya, maka bisa mengendalikan harga dengan memperbaiki kualitas,” kata Amin Said Husni, Minggu, (26/01/2020). Sementara soal banyaknya produk kopi sachet yang diproduksi perusahaan besar, diakui Amin, dapat menggeser kopi yang dijual langsung masyarakat petani. Namun hal itu, papar dia, sebenarnya dapat ditanggulangi dengan membudayakan masyarakat minum kopi, dari hasil panen petani. “Caranya pemerintah dan komunitas kopi, bersama-sama menciptakan budaya minum kopi dari hasil panen petani. Bukan kopi hasil olahan pabrik, soal harganya bisa kan bisa bersaing,” imbuhnya. Gus dr. Harris Damanhuri Romly sebagai penggagas Dokter Kopi, mengatakan masyarakat harus diberikan edukasi tentang bagaimana minum kopi yang baik dan benar, hingga dapat bermanfaat bagi kesehatan. “Beberapa pakar kesehatan telah melakukan penelitian tentang kopi ini, ternyata kopi juga menyehatkan jika diminum dengan cara yang benar,” terang kiai muda ini. Selain duet Presiden Republik Kopi Bondowoso dan Dokter Kopi, berbagai sesi yang membahas tentang kopi, petani dan pesantren, juga disajikan pada Muktamar Kopi Pesantren, yang berlangsung selama dua hari ini. Bahkan Kapolres Probolinggo, AKBP. Eddwi Kurniyanto, bersama Dandim 0820 Probolinggo, Letkol. Inf. Imam Wibowo, tak mau ketinggalan menikmati suguhan kopi dari berbagai daerah, sambil berdiskusi santai bersama tokoh pesantren, petani kopi dan masyarakat. (*) Rate this post
26 Januari 2020
Umum
GENGGONG– Muktamar Kopi Pesantren di Pesantren Zainul Hasan Genggong pada Sabtu-Minggu (25-26/1/2020) dimeriahkan 39 stand yang menawarkan aneka macam komuditas daerah se Jawa Timur. Tidak hanya kopi dengan segala kenikmatannya yang ditawarkan, tapi juga ada berbagai barang jualan dari jajanan, minuman, bahkan karya seni santri juga ada di stand. Muhammad Qomaruszaman, M.Pd.I Koordinator Muktamar Kopi Pesantren mengaku, kegiatan ini juga merupakan serangkaian Ngaji Tani Akbar yang digelar di hari yang sama. Qomar berharap Muktamar kopi ini akan mengangkat daya jual kopi dan sekaligus akan mensejahterakan para petani kopi di Kabupaten Probolinggo. “Semoga ini akan mengangkat harga biji kopi petani kita,” akunya. Gus dr. Moh. Harris Damanhuri Romly, M.Kes, disela-sela talk show mengatakan, Kopi selama diminum dengan baik dan benar maka akan menyehatkan. “Bahkan bisa mengurangi diabetes. Ini belum kita ngitung bahagianya,” jelas Gus Harris. Prawoto Indarto, penulis buku The Road to Java Coffee, alumni Jurusan Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) dalam talk show Muktamar Kopi Pesantren banyak bercerita sejarah kopi Indonesia dari masa ke masa. sampai berita ini dirilis, acara talk show Muktamar Kopi Pesantren masih berlangsung. (fid) Rate this post