26 Maret 2017
Event
GENGGONG- Pelepasan Acara jalan Santai Oleh Non Hassan Ahsan Malik GENGGONG– Tak seperti biasanya, ribuan santri Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo selepas kegiatan ibadah subuh, Jum’at melaksanakan senam pagi, Namun kali ini mereka berkumpul untuk ramaikan acara “Sambang Santri”, yang disponsori bersama PT. Indofood Indomie-JTv, sebuah stasiun televisi lokal asal Surabaya Jawa Timur Jumat, (25/03/2017). pagi kemarin. Ribuan santri yang berasal dari lingkungan Pesantren Zainul Hasan Genggong kompak berpakaian serba putih. Para santri dari Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi baik pondok pusat maupun cabang usai kegiatan pesantren berkumpul di halaman pesantren. Santri putri mengerumuni pentas dan tenda-tenda yang disediakan pihak panitia. Sementara santri putra duduk rapi di teras masjid jami’ Al-Barokah, Genggong. Mereka terlihat antusias mengikuti acara sambang santri yang digelar kali pertama di pesantren ini. Acara sendiri dimulai sekitar pukul 07:00 Sampai 11:00 WIB, di awali jalan santai yang buka langsung oleh Non Hassan Ahsan Malik. Pengasuh Pondok Putri Dra. Nyai Hj. Endah Nihayati Saifouridzall Memberikan Pengarahan kepada Ribuan Santri Bersama Ribuan santri itu, tampak hadir pengasuh Pondok Putri Dra. Nyai Hj. Endah Nihayati Saifouridzall, Kepala Biro Pendidikan Ust. DR. Abd. Aziz Wahab, M.Ag,. Wakil Kepala Biro Kepesantrenan Ust. Abd Wafi Haris, M.Pd.I, Manager PT. Indofood, Dodot Darmasasi, serta pengurus pesantren Genggong. Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, Non Alex sapaan karib –Non. Hassan Ahsan Malik mengaku bahagia atas kedatangan tamu dari PT. Indofood Indomie dan JTv. “Selamat datang di Pesantren Zainul Hasan Genggong, semoga acara ini membawa keberkahan kepada kita semua,” harapnya, saat sambutan. Lanjut Non Alex, beliau juga menceritakan sekilas tentang berdirinya Pesantren Zainul Hasan. Menurutnya, Pesantren ini didirikan oleh K.H. Zainul Abidin pada tahun 1839 M, kemudian dilanjut K.H. Moh. Hasan (kiai sepuh), K.H. Hasan Saifouridzall, kemudian K.H Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, S.H,. M.M. (sampai sekarang). Penyerahan Hadiah Dari PT. Indofood Indomie kepada pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong Non Hassan Ahsan Malik Nama “Genggong” sendiri diambil dari sebuah nama bunga yang tumbuh di lingkungan sekitar pesantren kala itu. Sedangkan nama “Zainul Hasan” merupakan perpaduan nama yang di ambil dari nama Kiai Zainul Abidin dan K.H. Moh. Hasan. “Maka disebutlah Pondok Zainul Hasan,“jelasnya. Ust. Moh. Ubaidillah Aziz selaku Bagian Kedaereahan pesantren menilai acara sambang santri yang digelar di pesantren ini, merupakan kegiatan yang positif. Menurutnya santri merasa terhibur dengan adanya beragam kegiatan yang ditampilkan. Diantaranya; masak 5000 Indomie (makan bareng), jalan santai, tarik tambang, balap sarung yang diikuti santri putra. Sedangkan santri putri mengikuti lomba masak kreasi mie, tebak aroma, Jingle (menyanyi) Indomie. “Semoga tahun depan bisa kembali digelar di pesantren Zaha,” harapnya Antusias Ribuan Santri dalam Acara Sambang Santri di Halaman Pesantren Ust. Ubay sapaan sehari-harinya, juga menjelaskan ada sejumlah lima pondok Pesantren di Jawa Timur yang di gelar hal serupa sebelumya. Diantaranya; Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Pesantren Darul Huda, Mayak, Ponorogo, Pesantren Darul Ulum, Tambak Beras, Jombang. “Sekarang di sini, kemudian akan dilanjutkan ke Pesantren Wali Songo, kota Situbondo,”ujarnya. Terpisah, Dodot Darmasasi selaku manager PT. Indofood Indomie mengatakan bahwa digelar acara sambang santri ini merupakan salah satu ajang silaturrahmi antara perusahaan PT. Indofood Indomie dengan pesantren agar bisa mengenal dunia pesantren. “Salah satunya berkunjung Ponpes Zaha Genggong ini,” singkatnya. Dipenghujung acara, ada pengundian kupon, Doorprize serta penyerahan piagam penghargaan CSR (Corporate Social Responsibility) dari PT. Indofoot Indomie kepada pesantren yang diterima oleh Kepala Biro Pendidikan, DR. Abd. Aziz Wahab, M.Ag. (san/mfd) 3.7/5 - (6 votes)
15 Maret 2017
Event
Pengumuman
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Tahun ini, MTs. Zainul Hasan Genggong kecamatan Pajarakan kabupaten Probolinggo mengadakan Try Out Bersama tingkat SD-MI se-Jawa Timur. untuk itu Ayo adik-adik yang sekarang duduk di bangku kelas VI SD maupun MI negeri dan swasta bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan ini. Uji Kemampuan dan Raih Hadiah Jutaan Rupiah. 1. PERSYARATAN UMUM LOMBA 1. Peserta adalah perwakilan siswa/siswi MI/SD Negeri/Swasta yang masih aktif dan duduk dibangku kelas VI 2. Masing-masing Peserta dari MI/SD mendaftarkan calon peserta kepada panitia sampai tanggal 10 April 2017 dengan kelengkapan sebagai berikut: Mengisi Formulir Pendaftaran Foto copy Raport Kelas VI (Semester XI) 3. Setiap lembaga/sekolah dapat mengirimkan maksimal 5 (lima) peserta. 4. Melakukan Check In peserta 15 menit sebelum acara dimulai. 5. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 10.000 (Sepuluh Ribu Rupiah) per peserta 2. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Kegiatan ini akan dilaksanakan pada: Hari : Sabtu Tanggal : 15 April 2017 M Jam : 07.30 WIB – Selesai Tempat : GOR Damanhury Romli PZH Genggong. Jl. Km.3 PZH Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur 3. WAKTU DAN TEMPAT PENDAFTARAN Pendaftaran dilakukan pada tanggal 11 Maret-10 April 2017 dengan 2 cara berikut: Mengisi formulir pendaftaran yang dapat diunduh disini http://www.mtszaha1.sch.id/download dan menyerahkan kembali melalui: Sekretariat pendaftaran, atau Kirim email di info@mtszaha1.sch.id Melalui sms/wa dengan dengan format : DaftarTO#NamaPeserta#Asal Sekolah#Alamat contoh: DaftarTO#Abdullah#MI Islam#Pajarakan, Probolinggo Dan mengirimkan ke nomor 085287410526 (Hazbullah) / 085230155096 (Teguh F) 4. PETUNJUK TEKNIS LJK berbentuk manual yang akan disediakan oleh panitia. Soal Try Out berjumlah 60 butir soal pilihan ganda ( 20 soal Bhs Indonesia, 20 Soal Matematika, 20 Soal IPA dikerjakan dalam waktu 1 x 90 Jawaban benar +4, jawaban salah -1, jawaban kosong 0. Peserta terbaik adalah peserta yang meraih nilai tertinggi Jika ada peserta mendapatkan jumlah nilai yang sama, maka pemenangnya adalah peserta dengan jawaban salah yang paling sedekit. Apabila terdapat nilai yang sama persis (jumlah jawaban benar dan salah), maka untuk juara akan ditentukan melalui peserta yang terlebih dahulu selesai mengerjakan soal. (dihitung waktu) Peserta terbaik akan diumumkan pada hari itu juga/diakhir acara. Setiap peserta membawa alat tulis dan Alas sendiri. 5. PERATURAN KEGIATAN Peserta hadir dan mlakukan registrasi ulang maksimal 15 menit sebelum acara dimulai. Peserta mengikuti prosedur pelaksanaan sesuai yang telah ditentukan. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat. 6. FASILITAS DAN PENGHARGAAN Dalam kegiatan try Out ini semua peserta dan peserta terbaik akan mendapatkan fasilitas. Adapun fasilitas tersebut sebagai berikut: Untuk Semua Peserta Sertifikat Snack & Soft drink Souvenir menarik Berkesempatan merebutkan doorprize Untuk Peserta Terbaik Terbaik ke-I : Trophy, Uang Pembinaan Rp. 1.000.000, dan Sertifikat Terbaik ke-II : Trophy, Uang Pembinaan Rp. 750.000, dan Sertifikat Terbaik ke-III: Trophy, Uang Pembinaan Rp. 500.000, dan Sertifikat Terbaik ke-IV : Trophy dan Sertifikat Terbaik ke-V : Trophy dan Sertifikat Terbaik ke-VI : Trophy dan Sertifikat Dan masing-masing juara akan mendapatkan beasiswa pendidikan di MTs. Zainul Hasan Genggong jika pemenang tersebut melanjutkan pendidikannya di MTs. Zainul Hasan Genggong. 7. LAIN-LAIN Seluruh kebutuhan peserta (berupa konsumsi nasi, pakaian, transportasi, dll) bukan merupakan tanggung jawab panitia. Panitia hanya menyediakan tempat, softdrink, snack, MCK, dan layanan yang terkait dengan lomba (seperti tercantum pada poin diatas) Untuk informasi bisa hubungi: Hazbullah Rohman, S.Pd. 085287410526 Teguh Firmansyah, S.Pd 085230155096 dan bergabung di facebook page di www.facebook.com/mtszaha1 Kunjungi Website MTs. Zainul Hasan Genggong http://www.mtszaha1.sch.id Rate this post
1 November 2016
Umum
Event
Genggong- Musyawarah kerja (Musyker) pengurus cabang dan ranting Ikatan Alumni Dan Santri Zainul Hasan (Tanaszaha) Genggong di Ponpes Islamiyah Syafi’iyah, Paiton, kediaman KH. Ahmad Fauzi Imron, Lc., M.Sc. Minggu, (30/10/2016) pukul 09:30 WIB dihadiri 95 peserta dari berbagai cabang dan ranting Tanaszaha. Tanaszaha ini milik alumni, jangan pernah takut dalam berjuang untuk organisasi alumni yang guru-gurunya wali semua Setidaknya ada 11 cabang. Diantaranya; Cabang istimewa Pesantren Zainul Hasan, kabupaten Probolinggo, kota Probolinggo, kota Kraksaan, kabupaten Lumajang, kabupaten Jember, kabupaten Situbondo, kabupaten Bondowoso, Besuki, Surabaya, Sumenep, dan perwakilan cabang JABODETABEK, serta ranting kota-kabupaten Probolinggo dan Kraksaan. Dalam rapat kerja ini, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Tanaszaha mensosialisikan kerja samanya dengan pihak (Bank Muamalat) BMT Institut Zainul Hasan (INZAH) untuk membangun usaha-usaha lulusan Pesantren Zainul Hasan. “DPP Tanaszaha bekerja sama dengan BMT INZAH dalam pengembangan usaha alumni,” Jelas DR. Abdul Aziz Wahab, M.Ag. Menurutnya, pendirian BMT INZAH dilatar belakangi adanya rasa ingin mensejajarkan kampus INZAH dengan Perguruan Tinggi pada umumnya. Kampus berbasis pesantren ini diyakini juga mampu mengembangkan usaha di lingkungan kampus. “Bahwa kampus kita mampu mengembangkan usaha dilevel kampus,” akunya. Drs. Ibno Hajar, M.Pd.I, selaku ketua panitia mengatakan, bahwa kegiatan musyker ini sebagai media untuk menyusun program kerja Tanaszaha. Program-program yang akan direncanakan ini tak lain guna memberikan manfaat bagi masyarakat. “Melalui organisasi alumni, program ini bertujuan memberikan berkah nyata bagi umat,” tandasnya. Ketua DPP Tanaszaha, Kiai Fauzi menjelaskan, musyker yang digelar dikediamannya ini adalah yang pertama kali. Dan untuk musyker-musyker berikutnya akan diadakan secara bergilir pada cabang Tanaszaha di daerah-daerah. Beliau mengaku selama memimpin Tanaszaha tidak pernah meminta sumbangan ke luar. “Tanaszaha ini milik alumni, jangan pernah takut dalam berjuang untuk organisasi alumni yang guru-gurunya wali semua,” jelasnya. Beliau menambahkan, dalam berjuang ini, juga diperlukan keberanian berkorban karena memperjuangkan urusan umat niscaya urusan pribadi akan mudah. Beliau menilai, terhentinya program Tanaszaha banyak terkendala masalah dana. Menurutnya, pengurus Tanaszaha tidak mau menerima sumbangan dari pemerintah. “Perlu bonek (bondo nekat, red) untuk berjuang. Majalah Genggong, dananya banyak dari pengurus dan alumni,” akunya. Menurut pengakuan salah satu peserta musyker, bahwa acara ini dibagi menjadi 2 sesi; Pertama: sosialisasi kerja sama BMT. Kedua: penyampaian materi musyker oleh DR. Abdul Aziz. Banyak usulan dan pertanyaan yang diajukan oleh peserta rapat yang nantinya akan dibahas di internal DPP, dan hasilnya akan dikirim ke cabang. “Forum tiap sesi sangat aktif, banyak pertanyaan dan usulan yang diajukan,” beber Ahmad Zainullah Fatah, perwakilan ranting Pakuniran. Dalam kegiatan ini juga dihadiri shahibul bait, Gus. Baiduri Faisal dan KH. Moh. Hasan Zidni Ilma. Beliau Non Jon -sapaan sehari-hari kiai Hasan Zidni Ilma- yang memimpin doa setelah pembacaan surat Yasin dan tahlil untuk para sesepuh Pesantren Zainul Hasan Genggong. (Mfd) 5/5 - (1 vote)
7 Oktober 2016
Event
Lincah cerdas begitulah kesan ketika pertama kali bertemu dengan Febri Halim Cahayadi. Dia adalah salah satu siswa berkualitas yang telah lahir dan akan menjadi besar di Pesantren Zainul Hasan. Dengan ide dan keinginannya yang kuat melebihi rata-rata siswa yang lainya ia mendaftarkan diri untuk mengikuti Audisi Dai Muda Indonesia yang diselenggarakan oleh MNCTV (17/05). Ia menjadi peserta terbaik nomor dua di tingkat seleksi Area Surabaya. “Saya tidak menyangka kalau saya akan terpilih masuk ke urutan ke dua. Karena saingannya ada yang sudah bekerja menjadi dosen Universitas Islam terkemuka di Malang” Ungkapnya ketika ditannya tentang pengalamannya tersebut. ” Namun dengan usaha yang sungguh-sungguh segala sesuatu tidak ada yang mustahil” Lanjutnya bergelora. Sebelum mengikuti seleksi ini, ia sempat kebingungan untuk mencari pembimbing. Namun ketika ia mengungkapkan keinginannya kepada Ust. Ali Baba, salah satu guru spesial untuk mendamping lomba, Ia langsung menerima permintaannya dan mulai memberikan pengarahan untuk memenangkan seleksi tersebut. Acara Dai Muda Indonesia adalah salah satu acara yang akan ditayangkan live di MNCTV pada bulan Ramadhan. Acara ini akan mencari Dai Nasional yang mampu untuk menjadi pionir perkembangan Islam di Indonesia. (kh) 4/5 - (2 votes)
7 Oktober 2016
Umum
Umum
Event
GENGGONG – Para santri Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong merayakan tahun baru 1438 Hijriah dengan membaca sholawat Masyisiyah. Pembacaan sholawat tersebut dilaksanakan di Masjid Jami’ Al-Barokah Genggong pada Sabtu, 1 Oktober 2016 lalu. TAHUN BARU: Para santri membaca sholawat dalam rangka menyambut tahun baru 1438 Hijriyah di Masjid Jami’ Al-Barokah Genggong pada Sabtu, 1 Oktober 2016 lalu. Usai Sholat Ashar berjamaah, semua santri bersama-sama membaca doa akhir tahun dipandu Kepala Bagian Kediniyahan Ponpes Genggong Ustadz Ahmad Rasuli Zaid. “Wajib hukumnya bagi santri Genggong menyambut tahun baru hijriah yang diawali dengan bulan Muharram,” kata Ustadz Rasuli. Menurutnya, tahun hijriah adalah penanda peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah panjang agama Islam. “Kita patut bangga dengan keberadaan kalender Hijriah. Merayakan tahun baru Hijriah sekaligus sebagai wujud rasa cinta kita kepada Rasulullah,” ungkapnya. Rasulullah Muhammad SAW mendapat gelar khoiru kholqillah Usai sholat Isya’ giliran doa awal tahun dibaca para santri. Mereka dipandu salah satu pengasuh Ponpes Genggong KH Hassan Ahsan Malik usai Sholat Isya’. Pembacaan doa tersebut dilanjutkan dengan ceramah agama. Ulama yang karib disapa Non Alex ini menerangkan manfaat-manfaat dari membaca Sholawat Masyisiyah karya Syekh Abdus Salam bin Masyis. “Syeh Abdus Salam Al-Masyis adalah seorang waliyullah. Banyak sekali fadhilah dari Sholawat Masyisiyah ini. Sholawat ini bisa menerangkan dan menenangkan hati dan pikiran yang membacanya,” terang Non Alex. Oleh karenanya, Non Alex menghimbau para santri untuk membaca Sholawat Masyisiyah secara istiqomah serta berkirim Surat Al-Fatihah kepada Nabi Muhammad SAW. “Rasulullah Muhammad SAW mendapat gelar khoiru kholqillah, paling baiknya makhluk Allah. Betapa mulianya kedudukan Nabi Muhammad SAW di hadapan para Sahabat dan umat kelak di hadapan Allah SWT. Sering-seringlah berkirim Al-Fatihan kepada Beliau,” kata Non Alex. (*) 1/5 - (1 vote)
1 Oktober 2016
Umum
Umum
Event
250 wisudawan-wisudawati dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes), Akademi Kebidanan (Akbid) dan Akademi Keperawatan (Akper) tahun akademik 2015-2016 KRAKSAAN – Ratusan mahasiswa di bawah naungan Yayasan Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan (Zaha) Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, kemerin (28/09/2016) diwisuda. Sekitar 250 wisudawan-wisudawati itu berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes), Akademi Kebidanan (Akbid) dan Akademi Keperawatan (Akper) tahun akademik 2015-2016. Ratusan mahasiswa yang diwisuda ini, dari Stikes sebayak 51 mahasiswa, prodi S1 Keperawatan, 103 D-IV Bidan Pendidik dan untuk prodi D-III Keperawatan ada 40 mahasiswa, Sementara D-III Kebidanan sebanyak 55 mahasiswa. Ketua Yayasan Hafshawaty Pesantren Zaha Genggong K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah S.H, M.M., mengaku sangat bersyukur dan bahagia dengan digelarnya wisuda tahun akademik 2015-2016 itu. Beliau berharap, ilmu yang didapat selama di bangku kuliah tersebut menjadi ilmu manfaat dan berdayaguna. ”Semoga manfaat bagi diri sendiri, kelurga, masyarakat, agama, bangsa dan negara, juga nama baik almamater Pesantren Zainul Hasan Genggong”, harapnya. Ketua Yayasan Hafshawaty Pesantren Zaha Genggong K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah S.H, M.M Kiai yang juga ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur itu mengatakan, di Stikes, Akper, Akbid dan institusi lainya, mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu pendidikan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Namun juga dibekali ilmu keagamaan dan nasionalisme. Menurut beliau, perpaduan itu sesuai dengan misi perjuangan Pesantren Zaha Genggong. ”Pesantren ini berdiri pada tahun 1839 dan sampai detik ini misi itu tidak berubah. Ilmu keagamaan itu dalam hal ini, sesuai dengan paham ahlussunnah wal jama’ah,“ tegasnya. Sementara itu, kordinator Kopertis Wilayah VII, Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA. dalam sambutannya, berharap para wisudawan senantiasa meningkatkan kompetensinya. Sebab kedepan tantangan zaman semakin berat, tenaga kesehatan harus berkompeten dan kreatif. Belaiu berpesan agar para wisudawan nantinya tidak hanya bekerja untuk dunia saja. Namun juga untuk akhirat. “Alhamdulillah dengan wisuda ini, tenaga kesehatan semakin bertambah. Saya ke sini mewakili provinsi untuk memberikan ucapan selamat kepada anda sekalian,” ujarnya, sambil menunjuk para mahasiswa yang diwisuda. Selain dihadiri Kopertis Jatim, wisuda yang dilangsungkan di Gedung Islamic Center (GIC), Kraksaan itu juga dihadiri oleh ibu drg. Titin Sumarlik, M. kes, perkawakilan Dinkes, Jawa Timur, ibu Sutjiati Dwi Handayani, S.Pd,. S.ST,. M.M, dari (Ikatan Bidan Indonesia) IBI, Jawa Timur, dan bpk. Asy’ari S.H,. M.S.i, Asisten Ekonomi dan Pembangaunan Pemkab Probolinggo. Hadir juga perwakilan Dinkes Kota/Kabupaten Probolinggo serta PPNI dan IBI Kabupaten Probolinggo serta undangan lainnya. 5/5 - (1 vote)
26 Mei 2016
Event
Rapat wali santri tahun 2016 GENGGONG- Pesantren Zainul Hasan Genggong kecamatan Pajarakan kabupaten Probolinggo, gelar acara silaturrahim pengurus yayasan bersama wali santri, alumni dan simpatisan. Minggu, (20/5/2016). di halaman pesantren. Acara dimulai pukul 01.30 WIB. Tampak hadir sejumlah pengasuh pesantren. Di antaranya; K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, K.H. Moh. Hasan Abdil Bar, K.H. Hasan Nauval dan beberapa ashabul bait lainnya, kepala sekolah, wali santri dan dewan asatidz. Dalam laporan pendidikan tahun ini, data jumlah santri yang lulus dari tingkat dasar dan menengah sebanyak 1.477. Sementara yang masih aktif sekolah dan kuliah 7.525 santri (tidak termasuk santri baru, Red). Jumlah tenaga pengajar dari tingkat dasar, menengah dan tinggi total 663 orang (baca; laporan pendidikan). Kepala biro pendidikan dalam laporannya mengatakan, banyak santri menorehkan prestasi dari berbagai lembaga pendidikan, baik di tingkat lokal, nasional dan bahkan internasional. Penghafal Alqur’an kategori 30 juz; sebanyak 5, Nadzom Alfiyah Ibnu Malik; 12, kitab Taqrib 1, Hadist ‘Ala Tartibi Hurufil Hijaiyah 20, Hadist Arbain Nawawi 9, Nadhom Safinatun Najah 26, Nadhom Amtsilaty 12 dan Nadham Imrity 32 santri. Sementara itu, jumlah santri yang diterima di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta cukup banyak di bandingkan dengan tahun sebelumnya. Yang menarik, ada beberapa santri yang diterima di luar negeri, jalur beasiswa atas nama F. Halim Cahyadi, santri MA. Model, yang diterima di fakultas kedokteran, Hubai, Polyteknik School Medicine of China. Sementara Prita Amelia, fakultas Kimia dan Nurul Aini, Fakultas Ekonomi, Mitsui Bussan of Japan, dalam proses tahap III. Pada tahun ini, Pesantren Zainul Hasan membuka lembaga SMP baru, SMP Damanhuri Romly Billingual Boarding School yang digagas oleh Non. dr. Haris Damanhuri Romly. Sekolah ini berfokus pada pengembangan bahasa asing. “Ini didirikan sebagai pelengkap lembaga pendidikan pesantren Genggong,” jelasnya. Non. Haris menambahkan, alasan membuka sekolah baru tingkat SLTP karena menurut beliau usia anak lulus sekolah dasar sangat baik dalam menghafal kosa kata dan pronun ciation. Jumlah siswa baru yang akan diterima untuk angkatan pertama dibatasi hanya enam puluh santri. “Satu angkatan pertama, tiga puluh santri putri dan tiga puluh putra,” terangnya. K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH,. MM, dalam sambutanya, mengucapkan terima kasih pada kepala-kepala sekolah baik di bawah yaysan Zainul Hasan atau Hafsawaty yang telah sukses mengantarkan santri lulus Ujian Nasional 100%. Beliau menilai bahwa masyarakat pesantren sudah waktunya optimis, karena posisi pesantren ada di atas angin. Khususnya di Indonesia, sudah menjadi rahasia umum, bahwa lembaga pendidikan pesantren menjadi rujukan utama karakter bangsa. Kiai Mutawakkil menambahkan, alumnus-alumunus pesantren banyak tidak kalah kualitasnya dengan lulusan lembaga-lembaga pendidikan yang lain. “Kita di pesantren punya nilai plus, kekuatan spiritual, moral yang tidak bisa ditandingai oleh lembaga-lembaga pendidikan lain,” tandasnya. (san,mfd) 4.5/5 - (6 votes)
17 Mei 2016
Event
Seminar ASWAJA Genggong- Meriahkan momentum peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, Madrasah Aliyah Zainul Hasan (MA. ZAHA) 1 Genggong menggelar seminar yang bertema “ Memperkuat Ajaran Aswaja Dan Menghadapi Tantanganya”. Kamis, (12/5/2016). Melalui Osis Putra masa khidmat 2015-2016, MA. ZAHA terus melakukan terobosan-terobosan dalam mengembangkan khazanah keislaman santrinya. Dalam seminar itu, nampak hadir K.H. M. Syakur Dewa, salah satu pengurus Aswaja center PWNU Jawa Timur, dan Kiai Muhammad Roif Fadli, pengurus komisi fatwa MUI Kraksaan. Mereka berdua hadir sebagai nara sumber pada acara tersebut. Sementara semua peserta adalah santri putra MA. ZAHA dan undangan dari luar. Seminar itu sendiri dipandu oleh Ust. Muhammad Hendra, M.Pd.I. K.H. Hassan Ahsan Malik dalam sambutannya menyampaikan, bahwa acara ini untuk para santri yang dipersiapkan di masa mendatang. Beliau menilai pesantren adalah benteng ajaran Ahlus sunnah wal jama’ah. Sementara santri adalah generasi yang akan mengawal aqidah aswaja. ”Minimal kita sendiri yang kuat, apalagi dapat memperkuat aqidah ini kepada orang lain,” tegasnya. Non Alex, sapaan akrab kepala Madrasah Aliah ini, mengibaratkan Aqidah Aswaja dengan pohon kelapa. Karakter pohonnya semakin tua, semakin tinggi menjulang, tegak dan berbuah. Sementara tekstur buahnya keras, tapi dagingnya cukup lembut, airnya sangat bermanfaat. Begitu juga Aswaja, yang lentur masalah bergaul tapi tegas dalam beraqidah. “Urusan basyariyah silahkan berteman, bahkan beda agama. Namun urusan aqidah, kita harus tegas,” jelasnya. Sementara itu, kiai Syakur Dewa mengapresiasi kegiatan ini, beliau disela-sela memberikan materi aswaja, bercerita aktivitasnya beberapa hari yang lalu, mengisi acara seminar aswaja untuk mahasiswa dan guru se kabupaten Probolinggo. Beliau menilai, MA. ZAHA adalah salah satu lembaga pendidikan pesantren yang hebat, karena sudah seriuas menggembleng siswanya sejak dini tentang paham aswaja. “Yakinlah Aswaja, aqidah yang paling benar,” tandasnya. Ust. Muhammad Hendra, selaku Pembina osis menyampaikan, bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat ajaran Pesantren Zainul Hasan Genggong. Aqidah Ahlus sunnah Wal Jama’ah, Ajaran yang telah lama digembleng oleh para pendiri pesantren. Sejak zaman pendiri pertama hingga era K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah bersama segenap dzurriyahnya. “Pada intinya, Pesantren Zainul Hasan Genggong adalah pesantren salaf dari awal berdirinya hingga akhir zaman,” pungkas ust. Hendra. (Mfd) Undangan Seminar ASWAJA 1/5 - (1 vote)
14 Mei 2016
Umum
Event
Pengumuman
INFO HAFLATUL IMTIHAN KE-84 ASSALAMUALAIKUM WR. WB HADIRILAH ACARA HAFLATUL IMTIHAN KE-84 PESANTREN ZAINUL HASAN GENGONG PAJARAKAN PROBOLINGGO JAWA TIMUR Yang akan dilaksanakan pada hari : —————————- IMTIHAN PUTRI JUM’AT MALAM SABTU 20 MEI 2016 —————————- IMTIHAN PUTRA SABTU MALAM AHAD 21 MEI 2016 Tempat : halaman pesantren Zainul Hasan Genggong. Jam : 19:00 WIB Demikian Pemberitahuan kami, atas kehadirannya para Santri, Alumni, simpatisan dan kalayak umum kami ucapkan terima kasih dengan di iringi do’a “Jazaa kumullah Asanal Jazaa Fiddaraiani Amin”. 3.5/5 - (2 votes)
3 Mei 2016
Event
pemeneng lomba foto tarung bebas pemeneng lomba foto tarung bebas Pemenang lomba foto tarung bebas GENGGONG – Lomba Foto Tarung Bebas gelaran Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (30/4/2016) malam, menjadi ujian “berat” bagi para peserta. Selain harus mencari engle terbaik dengan pencahayaan yang minim, mereka harus berjibaku dengan para petarung yang berebut bertanding di atas ring. Meski panitia telah membatasi jarak antara peserta lomba foto dan para pesilat, batas ini tak mampu memisahkan mereka. Adrenalin para pesilat itu seakan tak terbendung lagi, sehingga banyak yang mengkudeta posisi para peserta lomba foto dan jurnalis yang memang diberi kebebasan berada paling dekat dengan ring. Meski cahaya minim, malam itu tak ada kilatan bliz dari kamera para fotografer maupun wartawan. Maklum, panitia memang melarang menggunakan bliz dalam lomba yang diikuti oleh ratusan fotografer ini. Sama dengan para peserta tarung bebas, mereka juga hadir dari berbagai daerah di Jawa Timur. Seperti, Bondowoso, Situbondo, Jember, Lumajang, Pasuruan, Surabaya, Sidoarjo, Kediri, dan Gresik. Setelah menghabiskan waktu sesi pengambilan gambar sekitar 2 jam, para peserta diminta mengumpulkan hasilnya di sekretariat panitia. Begitu terkumpul, tim juri yang terdiri dari tiga orang langsung melakukan penilaian di tempat tertutup. Para juri itu di antaranya Purwanto, redaktur foto tabloid Nyata; Hendhy T Purnomo, eks fotografer media Indonesia, dan Fotografer Jawa Pos Radar Bromo, Zainal Arifin. Sekitar sejam memilah foto terbaik, para juri menentukan juaranya. Hasil penjurian itu dibacakan oleh Wakil Wali Kota Pasuruan, Raharjo Teno Prasetyo didampingi oleh Pengasuh Pesantren Zanul Hasan Genggong, Non dr. Moh. Harris. Serta, disaksikan para juri dan ratusan fotografer. Rupanya, juara pertama dimenangkan oleh fotografer kawakan asal Gresik, Hengky. K.P.; sedangkan juara dua digondol oleh arek Lumajang, Rendra Adi Kurniawan. Dan, juara ketiga ada Usman dari Jember. Serta juara favorit diraih oleh Roshid siswa SMK Zaha Genggong dan Febrian fotografer asal Lumajang. Kepada para fotografer itu, Non Harris mengatakan, lomba ini bisa menjadi ajang mengasah skill bagi para fotografer. Beliau juga mengucapkan selamat kepada para juara. Sedangkan, Teno meminta yang kalah jangan berkecil hati. Begitu juga yang menang, jangan jumawa. “Yang kalah jangan berkecil hati, teruslah berkarya,” pesannya. (mfd) 4.4/5 - (5 votes)
25 April 2016
Event
Pengumuman
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Dengan niat Tabarruk Hadirilah Haul Akbar Para Masyayikh Pesantren Zainul Hasan Genggong yang Insyaallah akan diselenggarakan pada Selasa Malam Rabu, 26 April 2016 yang bertempat di Halaman P5 Pesantren Zainul Hasan Genggong. Yang Insyaallah akan dihadiri oleh: Syaikh DR. Muhammad Fadhil Jaelani Al-Hasani dari Turki Habib Luthfi bin Yahya dari Pekalongan KH. Sya’roni Fadlan dari Sidoarjo 3.3/5 - (3 votes)
9 Maret 2016
Event
Seni & Budaya
Lomba Akhirussanah dalam rangka menyambut Haflatul Imtihan Pesantren Zainul Hasan Genggong ke-84, resmi ditabuh. Jumat (4/3/2016) lalu, ribuan santri menggelar apel pembukaan di Halaman P-5 Pesantren Zainul Hasan Genggong, sebagai tanda dimulai lomba tahunan itu. Ribuan santri itu, berasal dari 18 delegasi pondok di Pesantren Zainul Hasan Genggong. Berjejer sesuai dengan pondok masing-masing, mereka terlihat antusias mengikuti apel yang dimulai pukul 08:00 WIB itu. Di antara mereka, terlihat sejumlah pengurus Pesantren Zainul Hasan, salah satunya Wakil Biro Kepesantrenan Ustad Abdul Wafi Haris. Dengan digelarnya lomba ini, menandakan Haflatul Imtihan Pesantren Zainul Hasan Genggong ke-84 akan makin dekat. Sedangkan Haflatul Imtihan sendiri insyaallah akan digelar pada Sabtu-Minggu (21-22/5/2016). Ketua Panitia Lomba Ubaidillah Aziz mengatakan, Lomba Akhirussanah ini sudah menjadi tradisi tahunan. Acara yang digelar saban menjelang Haflatul Imtihan di Pesantren Zainul Hasan Genggong, ini merupakan salah satu sarana komunikasi dan silaturahmi antar pondok di Pesantren Zainul Hasan Genggong. “Serta, untuk mempererat rasa solidaritas antarsesama santri,” ujar mahasiswa Inzah Genggong, tersebut. Sedangkan Wakil Kepala Biro Kepesantrenan Ustad Abd Wafi Haris, mengucapkan banyak terima kasih kepada panitia atas terselengaranya acara ini. Menurutnya, Lomba Akhirussanah, ini sebagai hiburan dan sarana untuk menggali potensi santri. Ia juga berpesan kepada peserta untuk mempersiapkan diri semaksimal mungkin, agar bisa bertanding dengan baik. Apel pembukaan Lomba Akhirusanah, inipun diakhiri dengan pelepasan merpati oleh Pembina Kedaerahan, Zainol Abidin. Tepuk tangan ribuan santri mengiring lepasnya 12 ekor merpati itu ke alam bebas. Usai apel, dilanjutkan dengan lomba sepak bola. Sedikitnya, ada 17 lomba yang akan dipertandingkan dalam event yang akan digelar sampai 18 Mei 2016 ini. Meliputi 8 lomba jasmani dan 9 lomba rohani. Di antaranya, ada sepak bola, voli, bulu tangkis, tenis meja, lari bendera, dan pukul bantal. sedangkan lomba rohani ada MSQ, pidato tiga bahasa (Madura, Inggris, Arab), stand up comedi, drama, teatrikal, puisi, dan baca kitab. (san) 2.6/5 - (5 votes)
4 Maret 2016
Event
Ketua PWNU Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil ‘Alallah mengatakan, Nahdlatul Ulama memiliki peran penting dalam sejarah kebangsaan Indonesia. Pada saat mengusir penjajah, merebut dan memperjuangkan kemerdekaan, organisasi yang didirikan para kiai tersebut ikut andil. Juga dalam perumusan dasar Negara. Nahdlatul Ulama/NU dan Pancasila Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, menurut dia, harus punya tanggal lahir. “Sebagai dasar negara sampai saat ini Pancasila tidak memiliki ketetapan hari lahir, masak kalah sama yayasan yang punya hari lahir,” jelas Kiai Mutawakkil saat ditemui di Mercure Grand Mirana Hotel Surabaya (1/3). Karena itulah, kata dia, PWNU Jawa Timur mengadakan seminar nasional tentang hari lahir Pancasila. “Satu Juni dimana saat Bung Karno berpidato tentang dasar negara itulah hari kelahiran pancasila,” kata Kiai Mutawakkil. Saat ditemui di tempat berbeda, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan setuju 1 Juni sebagai hari Pancasila. Pencetus dan pengusul hari lahir Pancasila di tanggal itu di antaranya tokoh NU, KH Masjkur. “PBNU Setuju kalau hari lahir Pancasila 1 Juni,” pungkas Kiai Said sembari meninggalkan ruangan. Dalam seminar ini, hadir beberapa narasumber diantaranya Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristyanto, Gubenur Jatim H Soekarwo dan pengamat sosial politik Eep Saifullah Fatah. Hubungan Pancasila dengan Islam itu sudah final Lebih lanjut Kiai Mutawakkil mengatakan, hubungan Pancasila dengan Islam itu sudah final bagi NU. “Saat merumuskan Pancasila kader NU berada di dalamnya. Pada tahun 1983 NU juga mengadakan bahtsul masail di Pesantren Zainul Hasan Genggong dan memutuskan menerima Pancasila sebagai dasar negara dan dideklarasikan pada saat Muktamar NU ke 27 di Situbondo,” ungkap Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong ini. Ia berharap, dengan seminar ini bisa memberi pemahaman kepada masyarakat betapa pentingnya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini. (Rof maulana/Abdullah Alawi) Sumber: Nu Online 3.7/5 - (3 votes)
24 Desember 2015
Event
Ashabul Bait Genggong dan undangan Genggong Bersholawat Genggong Bersholawat GENGGONG- Ribuan jamaah memadati “Genggong Bersholawat,” di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Senin malam (20/12/2015). Ribuan jamaah yang terdiri dari santri, guru di lingkungan Pesantren Zainul Hasan Genggong, serta warga itu kompak sarung dan baju putih. Mereka berjajar rapi menempati halaman P5. Para santri putra dan putri yang berasal dari lembaga sekolah dasar sampai perguruan tinggi itu, serta beberapa pondok cabang lainya terlihat antusias mengikuti Genggong Bersholawat kali pertama ini. Bersama ribuan jamaah itu, tampak sejumlah pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong. Di antaranya, K.H. Moh. Hasan Saiful Islam, Nyai Hj. Diana Susilowati, dan Nyai Hj. Endah Nihayati. Selain itu, ada undangan khusus, di antaranya Habib Muhsin Al Hamid dari Jember dan K.H. Nasir Manshur dari Jakarta. Serta para habaib dan tokoh masyarakat sekitar. Sejak pukul 19.30 WIB, ribuan jamaah itu mulai menderas sholawat. Di tengah-tengah acara, juga dibacakan profil Habib Muhsin Al Hamid oleh KH. Moh. Hasan Maulana dan pembacaan profil K.H. Nasir Manshur (Munsyid Abuya Sayyit Muhammad Alawi Al Maliki) oleh K.H. Hassan Ahsan Malik. K.H. Moh. Hasan Saiful Islam dalam sambutannya, mengatakan adanya Genggong Bersholawat sangat penting. Sebab, dengan membaca sholawat bisa membawa berkah. Sehingga, Genggong Bersholawat layak diadakan di mana saja, tak hanya di Genggong. “Kita boleh mengagung-ngungkan Nabi Muhammad SAW, tapi jangan dianggap Tuhan. Dan kelak kita yakin mendapatkan syafaat dari Rosulullah dan semoga ini menjadi agenda tahunan di pesantren,” ujarnya. Sedangkan, Ketua Panitia KH. Moh. Hasan Naufal meminta jamaah untuk tidak berjoget. Namun, mereka tetap boleh mengangkat tangan tapi dalam keadaan berdoa. “Gerakkan badan kalian sebagaimana kita melantunkan zikir kalimat lailaha illallah agar nilai filosofi sholawat bisa sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Di sini kita membanggakan almarhum (masyayih pesantren), kita di sini lebih-lebih membanggakan Rasulullah semoga harapan kami, shohibul bait di Ridai Allah,” ujarnya. (hsn/rud) 3.1/5 - (13 votes)
25 Oktober 2015
Event
DAUROH ASWAJA INTERNASIONAL outbon ala ASWAJA Mojokerto- Dauroh Aswaja tingkat internasional yang diselenggarakan pengurus Pusat Hawariy Ash Shofwah di PP. Riyadlul Jannah, Pacet, Rabu (14-16/10). mengusung tema “Mengedepankan Kebersamaan Sebagai Umat Yang Menjaga Keutuhan Ahlussunnah Waljamaah” yang dihadiri 250 peserta, diantaranya alumni Sayyid Muhammad bin Alawy Al-Maliky, Mekkah Al-Mukarromah, delegasi pesantren, lembaga pendidikan formal dan mahasiswa, termasuk delegasi Pesantren Zainul Hasan Genggong. Kegiatan selama tiga hari ini diisi oleh beberapa nara sumber populer antara lain, KH. Mahfud Syaubari (pengasuh Pesantren Riyadlul Jannah, Pacet), Prof. Dr. Habib Abdullah Baharun (rektor Universitas Al-Ahqof, Yaman), Prof. Dr. KH. Imam Suprayogo (rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang), KH. Nashiruddin dan Habib Sholeh Al-Jufri. Pengurus Ash Shafwah pusat, Kyai Kamal Mukhlis mewakili KH. Ihya Ulumuddin membuka acara, beliau menceritakan sedikit tentang pembentukan Ash Shofwah Al-Malikiyah yang didirikan pada tahun 2003, setahun sebelum wafat Sayyid Muhammad bin Alawy Al-Maliky di bulan Ramadhan. Beliau juga mengupas biografi gurunya, Sayyid Muhammad bin Alawy Al-Maliky. “Ciri khas golongan Aswaja dalam berdakwah menggunakan cara merangkul bukan memukul, mencintai bukan membenci, mengobati bukan menyakiti dan tidak mudah mengkafirkan sesama muslim,” tegasnya. Lanjutnya, Ciri khas lain Aswaja adalah tidak mudah membid’ahkan sesama muslim, cinta sahabat rasul dan ahlul bait rasulullah SAW. Jika hanya cinta ahlul bait tapi membenci sahabat itu adalah golongan Syiah dan jika hanya fanatik pada sahabat rasul namun membenci rasul, maka itu adalah ciri aliran Wahabi. Paham islam Aswaja mulai dirongrong oleh berbagai golongan utamanya Yahudi, mereka berusaha keras untuk menghancurkan situs sejarah nabi dengan memerangi negara-negara islam baik infasi militer atau ekonomi seperti yang terjadi di timur tengah. “Yahudi terus mengintai Negara-negara islam, mereka menyebar virus untuk menghapus risalah nubuwah (kenabian, red),” jelas KH. Mahfud Syaubari. Di Indonesia sendiri, setidaknya ada 3 ancaman yang akan menghancurkan manhaj Aswaja antara lain, faktor diniyah (Yahudi, Nasrani, Wahabi dan Syiah), faktor sekularisme dan faktor tradisional. “Indonesia adalah ibarat kaki dari agama islam, jika islam jatuh maka ‘kaki’ inilah yang pertama kali akan bangkit,” tegasnya. Prof. Dr. Habib Abdullah Baharun, menuturkan bahwa ada beberapa potensi untuk memproteksi islam aswaja dari upaya pengkerdilan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang akan menghancurkan islam aswaja antara lain, quwatul hujjah (kekuatan argumentasi), suhulatul fahmi (mudahnya untuk memahami aswaja), al-ijabiyah (berfikir positif), at-tajdid (pembaharuan untuk mengcounter aliran sesat), istiqlali ‘anil istiqthayani as-siyasiyasiyah (independent dari partai politik). Banyaknya kaum pelajar yang mendapat beasiswa ke negara-negara yang berbasis selain paham aswaja yang pada gilirannya meraka akan kembali ke negaranya dan menyebarkan paham yang di bawanya. “banyak mahasiswa yang mendapat beasiswa ke Saudi arabia dan Iran,mereka dijadikan alat untuk menyebarkan aliran wahabi dan syiah,” tegasnya. Menurut Prof. Dr. KH. Imam Suprayogo untuk mempertahankan aswaja perlu adanya dakwah yang lemah lembut dan penuh pengorbanan pada semua lapisan masyarakat. “Berjuang itu membutuhkan pengorbanan, berdakwah tidak dengan menyakiti hati dan menjadi uswah, taqwa, tazkiyah, ta’lim, hikmah dan kebaikan,” pungkas rector yang sudah menjabat 4 periode ini. [] Mfd 5/5 - (1 vote)
19 September 2015
Event
Orasi: Debat kandidat calon ketua osis sebelum pemungutan suara pemilihan OSIS MA Zainul Hasan 1 Genggong Genggong- Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), merupakan sebuah organisasi yang tidak asing bagi sekolah manapun. Osis adalah wadah organisasi siswa yang memiliki tanggung jawab besar bagi sekolah dalam mengembangkan bakat dan minat siswa itu sendiri. Oleh karena itu, ketua Osis haruslah benar-benar kompeten dalam mengatur organisasi ini, agar dapat mewujudkan visi-misinya. MA Zainul Hasan 1 Genggong, Pajarakan, Probolinggo, Setiap tahun menggelar pemilihan ketua osis. Kali ini, pemilihan ketua Osis dilaksanakan Sabtu (05/09). di halaman pesantren Zainul Hasan dengan tiga kandidat. Diantaranya, Riska Ayu Maryati (kelas XI-IAI), Nazil Faradesi (XI-IPS), dan Salsabila Indana Zulfa (XI-IPA). Sebelum pemilihan dimulai, tiga kandidat diberi kesempatan berkampanye ke kelas-kelas untuk mencari dukungan suara. Dalam debat kandidat yang dilaksanakan di halaman pesantren, disaksikan oleh semua santri putri MA Zaha, guru dan karyawan, para kandidat memaparkan Visi-Misi serta program yang akan dilaksanakan jika terpilih sebagai ketua Osis. Ust. Muhibbul Firdaus, S.Pd.I. sebagai panelis dalam debat kandidat ini. Dalam pemilihan ketua osis tahun ini, semua siswa sangat antusias dalam mengikuti pesta demokrasi sekolah ini. Salsabila Indana Zulfa meraup suara 337 suara, sedangkan Riska Ayu Maryati mendulang 34 suara, sementara Nazil Faradesi mendapat 141 suara. Sehingga ketua Osis masa khidmat 2015-2016 diraih oleh Salsabila Indana Zulfa kandidat dari kelas XI IPA. Ketua osis terpilih memiliki visi menjadikan OSIS MA Zainul Hasan 1 Genggong turut membantu lebih mendisiplinkan santri dalam hal apapun, dan ikut serta membantu menjalankan tugas madrasah, diantaranya kegiatan membaca Al-Qur’an sebelum proses KBM dimulai. Saat di konfirmasi, pembina Osis berharap kedepan bisa memiliki pengurus Osis yang memiliki program unggulan serta bertanggunggung jawab pada visi-misinya. “Harapan saya ketua terpilih ini, bisa membawa santri MA. Zainul Hasan 1 Genggong menjadi santri yang cerdas, inovatif, kreatif dan professional,” jelas Ust. Moh. Hendra, M.Pd.I. Pembina Osis yang sudah 5 tahun menjabat ini, berpesan agar pengurus Osis terpilih mampu menggerakkan roda organisasinya dengan baik. “Hidupkanlah organisasi itu, tapi jangan mencari kehidupan diorganisasi,“ pungkas ustadz alumnus pasca sarjana Psikologi Islam, Undar ini. [] hsn/mfd/fin 2.5/5 - (2 votes)
18 September 2015
Event
Sejarah: KH. Moh. Hasan Saiful Islam menceritakan manaqib/biografi Alm. KH. Hasan Saifourridzall Genggong- Haul Alm. KH. Hasan Saifourridzall yang ke-24 di halaman Pesantren Zainul Hasan Genggong, Selasa (15/09). Acara tahunan ini dihadiri sejumlah ulama, tokoh masyarakat, alumni dan simpatisan Pesantren embah wali ini. Mereka semua hadir untuk mengharap siraman barokah dari shohibul haul. KH. Moh. Hasan Saiful Islam dalam sambutannya, menceritakan manaqib/biografi abah-nya- KH. Hasan Saifourridzall- beliau di masa kecilnya dikenal dengan panggilan Non Ahsan. Di usianya yang belum genap 1 tahun, Umi dan Abahnya bercerai. Beliau diasuh oleh uminya di Probolinggo, di usia 3 tahun beliau diminta kyai sepuh untuk menetap di Genggong, namun tidak mendapat ijin dari uminya. Kyai Hasan kala itu tidak memaksanya, beliau hanya ber-dawoh kalau penerusnya kelak di Pesantren Genggong adalah KH. Hasan Saifourridzall. “Yang akan melanjutkan Pesantren ini adalah Ahsan”. Pada tahun 1940 Non Ahsan menetap di Genggong dan diasuh oleh Nyai War. “Beliau adalah sosok yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk nasyrul ilim (menyebar ilmu), dakwah dan rajin ibadah serta istiqomah,” jelas KH. Hasan Saiful Islam. “Aktivitas KH. Hasan Saifouridzall ba’da shalat Magrib mengajar santri mengaji, di lanjut shalat Isya’, lalu mengajar santri sesuai lembaga pendidikan masing-masing dari ibtidaiyah, tsanawiyah sampai tingkat aliyah, selepas itu baru menghadiri pengajian di desa-desa sekitar jam 22:30 wib sampai di dalem (kediaman kyai, red) jam setengah dua dini hari beliau istirahat,” kenang Non Bing, sapaan KH. Hasan Saiful Islam. “Pada jam 03:00 wib dini hari, beliau membangunkan para santri dan masyarakat dengan pengeras suara untuk shalat tahajjud, lalu beliau shalat subuh berjamaah, selesai shalat Subuh beliau mengajar di pondok puteri, dilanjut shalat Dluha, lalu mengajar di lembaga formal,” lanjutnya. KH. Hasan Saiful Islam menyerukan agar semua umat manusia berguru agar tidak sesat, beliau mengutip dawoh gurunya, Sayyid Muhammad bin Alawy Al-Maliky, Mekkah Al-Mukarromah. “Barang Siapa Tidak Memiliki Guru, Maka Gurunya Adalah Setan”. Menurut beliau, era kini nilai ke-ta’dziman santri pada kyainya sudah mulai memudar dibandingkan jaman dulu, yang selalu datang untuk memohonkan do’a barokah di setiap hajad hidupnya. “Santri dulu kalau mau bertani saja suwan terlebihdahulu ke kyainya, begitu juga saat panen,” jelasnya. Kyai Saifullah, salah satu sesepuh alumni Genggong, sekaligus saksi sejarah hidup kyai Moh. Hasan dan kyai Hasan Saifourridzall, beliau di sela-sela sambutan Non Bing, membenarkan apa yang di-dawuh-kan tentang keistiqomahan KH. Hasan Saifurridzall. Non Bing menghimbau para santri agar selalu menjaga silsilah syuyukhiyah guru-gurunya karena kelak di akhirat seorang guru akan mencari muridnya sebagaimana keterangan dalam kitab tafsir Qurthubi. “Jika hubungan santri dengan gurunya terputus, maka akan terputus sampai Rosulullah, dan manusia kelak akan di kumpulkan bersama orang yang dicintainya,” jelasnya. Beliau juga menghimbau agar lebih teliti dan hati-hati dalam mencari ilmu via media internet. “Jangan berguru pada embah Google dan embah You Tube karena dikhawatirkan tidak jelas silsilah keilmuannya,” pungkasnya. [] mfd/shl/fin Khusyu’: Jamaah Haul Alm. KH. Hasan Saifourridzall ke 24 membacakan Sholawat Nabi saat pra acara. 4.5/5 - (4 votes)
1 September 2015
Event
Assalamualaikum Wr Wb Dengan niat Tabarruk, mengharap kehadirannya dalam Acara Haul ke-24 Al-Marhum Al-‘Arif Billah KH. HASAN SAIFOURRIDZALL bin KH. MOH. HASAN bin SYAMSUDDIN bin QOIDUDDIN yang Insyaallah akan di Selenggarakan pada Selasa, 1 Dzulhijjah 1436 / 15 September 2015 Di Pesantren Zainul Hasan Genggong . Acara Haul ke-24 Al-Marhum Al-‘Arif Billah KH. HASAN SAIFOURRIDZALL bin KH. MOH. HASAN bin SYAMSUDDIN bin QOIDUDDIN yang Insyaallah akan di Selenggarakan pada Selasa, 1 Dzulhijjah 1436 / 15 September 2015 Di Pesantren Zainul Hasan Genggong . 5/5 - (1 vote)
17 Agustus 2015
Event
Pemberian Hadiah Kepada Para Pemenang Lomba Genggong– Sekali dayung dua pulau terlampaui. Ungkapan ini tepat untuk santri Madrasah Aliyah Zainul Hasan (MA Zaha) Genggong yang telah sukses dalam mengikuti satu perlombaan dengan menyabet beberapa juara, bahkan hampir semua kategori lomba dijuarai oleh MA Zaha Genggong. Prestasi membanggakan ini diraih dalam ajang Festival Remaja Sholeh kemarin Ahad (16/8). Lomba dengan tema “langkah remaja muslim menjadi generasi emas penerus bangsa dan agama” ini diadakan oleh UKM Badan Da’wah Masjid Universitas Negeri Malang (UM) dan diikuti oleh beberapa lembaga tingkat SMA/MA/sederajat se-Jawa. “jadi bisa dipastikan banyaknya peserta dan persaingan yang sangat ketat” ungkap ustad Sholihin, Waka kurikulum yang ikut mendampingi peserta. Hal ini juga disampaikan oleh ustad Zaini Zainuri yang juga ikut mendampingi bahwa tidak mudah untuk menjadi juara. “tapi karena anak didik kita sudah mempersiapkan sehingga Alhamdulillah hampir semua peserta dari MA Zaha menjadi juara” ungkapnya. Beberapa santri yang meraih juara pada lomba yang diadakan di kompleks masjid Al-Hikam Universitas Negeri Malang ini diantaranya; Ainun Nisa’ juara I Tartilil Qur’an, Irfan sebagai juara II MTQ, M. Zakaria Drajad juara II Aksi Da’i Muda, M. Rozin Pramana juara harapan II MTQ, dan M. Ilyas Rifaldi juara harapan II Tartilil Qur’an, serta satu kelompok Cerdas Cermat Islam yang diwakili oleh Abdul Jabbar, M. Qurrotu Ainan dan Nasiruddin menjadi juara I. Sehingga berkat beberapa juara diatas MA Zaha juga ditetapkan sebagai juara umum dan membawa pulang piala bergilir yang disiapkan oleh pihak penyelenggara. “Alhamdulillah kami juara umum, Insya Allah akan kami pertahankan untuk tahun yang akan dating” ujar ustad Zaini. Selain itu pada bulan Oktober mendatang, Santri MA Zaha juga akan akan mengikuti Lomba MTQ Nasional Di UIN Syarif Jakarta. “jadi mohon doanya semoga sukses dan kemenangan tetap berpihak kepada Zaha” ungkapnya. [Af] 2/5 - (1 vote)
17 Juli 2015
Event
Hadirilah! Haul Ke-60 KH. Moh. Hasan Genggong Disampakan dengan hormat dan mohon kehadirannya kepada segenap kaum muslimin dan muslimat, alumni dan simpatisan Pesantren Zainul Hasan Genggong pada acara haul ke-60 Almarhum Al-‘Arif Billah KH. MOH. HASAN bin SYAMSUDDIN bin QOIDUDDIN yang akan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 11 Syawal 1436 H yang bertepatan dengan tanggal 27 Juli 2015 M. Acara akan dimulai pada jam 08.00 WIB (Pagi) bertempat di Pesantren Zainul Hasan Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Habib Ali bin Abdurrahman al habsyi kwitang saat berziarah ke makam almarhum kiai Hasan sepuh genggong, Beliau (hb Ali kwitang) bersabda “Man zaro ila hadzal qabr faqad kafa” (barangsiapa yang berziarah ke makam ini maka sudah cukup). Begitupun dihadapan khalayak ramai, hb Ali kwitang dengan linangan air mata haru sambil memeluk Kiai Hasan saat saling bertemu, Beliau (hb Ali kwitang) memberikan kesaksian “Saya hampir tiap malam mimpi Rasulullah. Dan hampir disetiap mimpi Rasulullah orang ini (sambil menunjuk ke Kiai Hasan genggong) selalu ikut mengiringi Rasulullah. Pernah ada seseorang meragukan kewaliyan kiai Hasan genggong. Orang itu bertanya kepada hb Soleh tanggul, benarkah kiai Hasan sepuh genggong waliyullah?. Habib Soleh tidak menjawab iya maupun tidak. Beliau (habib Soleh) mengajak orang tersebut ke genggong dg mengendarai dokar. Ketika medekati gerbang pondok genggong, habib Soleh berkata pada orang itu “Kalau kiai Hasan wali, kuda ini ga bakal mau masuk ke gerbang pondok karena sungkan”. Dan mendadak pas didepan gerbang pondok, kuda dari dokar tersebut langsung duduk !. Pernah juga ada orang sakit tidak kunjung sembuh datang sowan ke habib Soleh tanggul. Saat itu secara bersamaan datang utusan kiai Hasan genggong mengirimkan surat. Setelah habib Soleh membaca isi surat, beliau (habib Soleh) langsung mencelupkan surat tersebut ke dalam air dan menyuruh tamunya yang sakit agar meminumnya. Dantak berapa lama, bi-idznillah tamu tersebut sembuh!. Ketika haul habib Ali habsyi shahibul maulid simtuddurar, di gurawan solo. Saat itu ayahanda al mukarram KH. Hasan Saiful islam dan KH. Hasan Ainul yaqin sowan ke habib Anis al habsyi. Saat habib Anis mengetahui bahwa yg sowan kepada Beliau adalah cucu Kiai Hasan sepuh genggong, Beliau (habib Anis) berkata “Kakekku dan kakekmu mempunyai ikatan batin”. Wallahu a’lam. Prof. Dr. Al muhadits al habib Abdullah bin Abdul qadir bin Ahmad bilfaqih darul hadits malang, ketika berziarah ke makam kiai Hasan sepuh, beliau (habib Abdullah) dihadapan santri genggong dawuh “Saya harus datang ke astahnya Kiai Hasan genggong, karena wangi astah Beliau seperti wanginya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. KH. Hamid pasuruan saat ditanya perihal tentang kiai Hasan sepuh, jawaban Beliau “sodruhu kalamuhu” (denyut kalbunya adalah ucapannya), wallahu a’lam. KH. Hasyim asy’ari pendiri NU, saat dipijat oleh kiai Hasan saifurijal yg saat itu nyantri kepada Beliau, dan kiai Hasyim baru tau bahwa kiai Hasan saifurijal adalah putera dari kiai Hasan genggong, beliau (kiai Hasyim) dawuh “awakmu gak usah mijet aku maneh, abahmu iku koncoku, abahmu iku wali”. 3.4/5 - (5 votes)
27 April 2015
Event
Para Undangan Haul KHM. Damanhuri Romli menteri pemuda dan olahraga, Imam Nahrawi saat meresmikan GOR dengan pemukulan bedug Genggong – Pesantren Zainul Hasan Genggong gelar haul akbar KHM. Damanhuri Romli dan shalawat Muhammad, Sabtu (25/04). Nampak hadir tengah-tengah masyarakat beberapa shahibul bait, para ulama dan tokoh masyarakat. Haul suami Nyai Hj. Diana Susilowati Saifurridzall ini di area P5, dimulai 19:00 wib-00:30 wib, masyarakat tumpah ruah menghadiri hajat tahunan ini, bahkan sampai di luar pagar dipadati jamaah. “Wah yang hadir membludak, kayaknya lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya,” aku ustad Edi Kurnian Farid, salah satu penerima tamu. GUS dr. Mohammad Haris, M.Kes dalam sambutannya, mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran masyarakat. Dalam kesempatan ini, beliau menyampaikan akan meresmikan GOR (Glanggang Olahraga) Pesantren Zainul Hasan. “Gor ini multi fungsi, sebagai arena olahraga santri, shalawatan, acara wisuda dan lain-lain, semoga banyak manfaatnya,” tutur putra pertama ning Sus. Haul Gus Mo – sapaan sehari-hari Almarhum KH. Damanhuri Romli- yang ke 9 di hadiri menteri pemuda dan olahraga dalam rangka menghadiri undangan haul dan peresmian GOR. Mentri kabinet kerja presiden Jokowi ini, berharap sepak bola Indonesia juga terlahir dari kalangan santri. “Saya mengimpikan team kesebelasan kita ada dari lulusan pesantren, mudah-mudah santri Genggong mengawali,” ungkap Imam Nahrawi. Menpora memohon do’a kesuksesan pada para jamaah karena di tahun 2018 Indonesia akan menjadi tuan rumah di Sea Game (kompetisi cabang olahraga se-Asia, red). “Semoga Indonesia mampu berjaya di kancah Asia bahkan internasional,” harapnya. Berbeda dengan Nahrawi, KH. Agus Ali Masyhuri menyambung pidato ilmiah pada acara haul gus Mo dua tahun silam, beliau mengajak masyarakat agar belajar hidup bahagia, menikmati apa yang ada dengan cara menteladani Akhlaq Rasulullah melalui islam dan ajarannya. “Banyak orang kehilangan jati dirinya, karena salah memaknai musibah atau cobaan, padahal dibalik kesulitan seseorang ada kemudahan,” paparnya. Beliau menambahkan, berfikir positif dengan cara husnudzon (baik sangka, red) pada Allah merupakan separuh kesuksesan, sebelum melangkah. “Hidup ini seperti hukum grafitasi, jika melempar sesuatu ke atas maka pasti akan jatuh ke bawah,” jelas pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Tulangan Sidoarjo. Senada dengan Gus Ali, KH. Misbahul Holili menyerukan agar umat mencontoh akhlaq para ulama meski tidak bisa seratus persen, dengan mentaati para guru dan mengharap berkahnya. “Haul ini adalah salah satu tradisi amaliyah ulama NU, kita harus melestarikan tradisi-tradisi sesepuh kita sebagai bentuk ketaatan padanya,” pungkas kyai asal Jember ini. (Mfd/Sh) 4.5/5 - (2 votes)
1 April 2015
Umum
Event
Berikut Agenda dan Rundown Acara Pra Muktamar Nahdlatul Ulama dalam menyambut Muktamar ke 33 Nahdlatul Ulama di Jombang pada 1-5 Agustus 2015 Agenda Kegiatan Pra Muktamar Nahdlatul Ulama Ini jadual lengkap kegiatan Pra Muktamar ke-33 NU beserta persoalan yang dibahas. #PraMuktamar pic.twitter.com/tnMpkWyhHG — Muktamar NU (@MuktamarNU) April 1, 2015 Rundown Acara Pra Muktamar Nahdlatul Ulama 5/5 - (1 vote)
18 Januari 2015
Event
KH mutawakil Alallah SH. MM mewisuda wisudawan STIH, INZAH, dan I-tech Para wisudan mengucapkan sumpah wisudawan dengan disaksikan jajaran pengasuh Pesantren Zainul Hasan Kraksaan – Tiga lembaga pendidikan tinggi di bawah naungan Yayasan Pendidijan Pesantren Zainul Hasan Genggong. Kecamatan Pajarakan , kabupaten probolinggo, kembali mewisuda mahasiswanya. Acara digelar melalui rapat senat terbuka, rabu (14/01) di Gedung Islmic Center (GIC), Kota kraksaan, kabupaten Probolinggo. Pada tahun akademik 2014-2015 ini, 375 mahasiswa dari tiga lembaga pendidikan tinggi itu diwisuda. Rinciannya, 302 wisudawan berasal dari Institut Ilmu Keilaman Zainul Hasan (INZAH) Genggong-Kraksaan. Yakni, dari Program Studi (Prodi) S-1 Pendidikan Agama Islam (PAI). S-1 Pendidikan Bahasa Arab (PBA), dan S-1 Perbandingan Madzhab (PM). Lalu, 25 Wisudawan berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Prodi S-1 Ilmu Hukum.Sementara dari Program Profesi 1 Tahun Administrasi Bisminis dan Technologi Informasi (I-tech Zaha Genggong), ada 21 wisudawan yang berasal dari dua Prodi. Yakni, Prodi D-1 Administrasi Perkantoran dan D-1 Teknisi dan Jaringan. Selain dihadiri seluruh jajaran kiai dan nyai pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, wisuda juga dihadiri oleh Kepala Pusat Ketenagakerjaan Kopertais Wilayah IV Nuril Huda, M.Pd. Hadir juga Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Probolinggo As’yari, S.H.,M.Si., dan ratusan Wali santri. Ketua YPZH KH. Moh. Hasan Mutawakil Alallah, S.H., M.M., dalam sambutannya menitipkan beberapa pesan penting kepada para wisudawan. Ia berharap para wisudawan menjadi sarjana yang soleh dan sholehah, tawadu’ dan tidak egois. “Berapa nilai kalian, itu tergantung perbuatan baik yang kalian kerjakan di masyarakat. Saya juga berpesan, jadilah sarjana yang pandai bersyukur kepada Allah SWT. Yakni, dengan menjalankan lerintahnya dan menjauhi larangannya. Dan, jika ada waktu, sering seringlah berziarah kepesarean Pesantren Genggong. Bertawassullah setiap hari dengan membaca Surat Al-Fatihah untuk meminta kepada Allah SWT. Terakhir, jaga nama baik almamater dan Pesantren Zainul Hasan Genggong dalam kehidupan masyarakat”, jelasnya. Sementara itu, Kepada Biro Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong yang juga rektor INZAH, Dr. Abdul Aziz Wahab, M. Ag. Mengatakan, Lembaga pendidikan tinggi dibawah naungan Pesantren Genggong memiliki identitas tersendiri. Yakni, Kampus Khoiro Ummah (umay terbaik). “Indikatornya mahasiswa suka kebaikan dan mampu menolak hal-hal negatif yang merusak jiwa. Mahasiswa kita berikan basik keilmuan pesantren,” katanya. Aziz menambahkan, di Pesantren Genggong, mahasiswa merupakan kader militan ASWAJA. Diman aswaja sebagai doktrin kebenaran dan asawaja sebagai amaliyah kehidupan. “Harapan saya kepda wisudawan, yaitu bisa terus membuka dan menguatkan keilmuan dan keahliannya. Bisa memiliki keterampilan wirausahaan. Serta, bisa menjadi penerang bagi kehidupan di masyarakat,” jelasnya. Sumber : Radar Bromo 5/5 - (1 vote)
15 September 2014
Event
Haul Ke-59 KH. Moh. Hasan Genggong Disampakan dengan hormat dan mohon kehadirannya kepada segenap kaum muslimin dan muslimat, alumni dan simpatisan Pesantren Zainul Hasan Genggong pada acara haul ke-59 Almarhum Al-‘Arif Billah KH.MOH. HASAN GENGGONG yang akan dilaksanakan pada Hari Sabtu malam Minggu tanggal 20 sampai 21 September 2014 M. Tempat di Komplek DPR kemanggisan Palmerah Jakarta Barat. (kediaman Ning Nana). NB: Untuk informasi lebih lanjut bisa langsung Hubungi ( Romli Wahyudhy : 081 140 140 99) atau (Ubaidillah : 0852 2852 6009) 2.5/5 - (2 votes)